Sementara Tiara, dia kembali berjalan dengan langkah pelan menuju ke meja kerjanya kembali. Kemudian dia mengambil bingkai foto yang terpajang manis di sana. Dia tampak tersenyum simpul, memandangi bingkai foto itu.
"Pa, ternyata Papa benar. Menjadi orang baik itu susah. Akan ada banyak orang yang menusuk dari berbagai sisi. Tapi, orang baik juga, meski ada ribuan musuh yang menghadang, pasti aka nada satu sosok meski itu tidak begitu penting, akan datang membawa sebuah kebenaran. Dan semoga, kebenaran itu kitalah yang membawanya, Pa," gumam Tiara. Untuk kemudian dia kembali menaruh foto papanya, yang sedang merengkuh sosok anak laki-laki yang berwajah datar, anak laki-laki itu sedang membawa bola basket. Dengan sedikit terpaksa anak laki-laki itu mau difoto bersama dengan papanya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com