webnovel

pertama kali

Lima tahun yang lalu, tepatnya kelas tiga SMA, Aku bertemu dengan seorang gadis ayu nan berwajah dingin.

"Ah... hari ini benar-benar melelahkan!" Gerutu ku dipinggir jembatan, berpegangan pada pagar pembatas jembatan, tangan ku menjuntai, bersandar ditepi jembatan.

Hari itu angin cukup kencang untuk menghembuskan sampah, ombak pun tidak setenang hari-hari biasanya.

Ku lihat gadis masih berwajah dingin, "Untung cantik." ucapku dalam hati, ku perhatikan dirinya dengan seksama. tapi entah kenapa perasaanku mulai tidak enak, dia seperti ingin menaiki pagar pembatas jembatan itu.

"Hey kamu yang ada disana! kalau mau bunuh diri jangan disini, Aku tidak ingin jadi saksi." Ucapku bersorak kepadanya, dia pun mengurungkan niatnya, dan kembali turun.

"Sedikit-sedikit mau bunuh diri, putus sama pacar mau bunuh diri, gak diturutin kemauan bunuh diri, berasa dia lah punya masalah yang paling berat di dunia." ucapku menyindir dirinya.

"Kamu punya otak gak!?" bentak ku kepadanya, tiba-tiba saja dia menghampiri diriku, dan seketika itu menampar wajahku begitu kerasnya. "kalau tidak tau apa-apa diam saja." ucapnya.

sakit sekali tamparan itu, ingin sekali aku membalas tamparan diwajahnya, "Kamu pikir dengan bunuh diri semuanya selesai? bodoh tau gak!? orang lain akan menertawai mu, kamu tau? pakai dong otak mu itu!"

Dia kembali lagi ingin menampar wajahku, namun kali ini aku begitu cepat menangkap tangannya, dan setelah itu aku balik menampar wajahnya.

"Begitulah rasa nya." ucapku, dan entah kenapa dia menangis, mungkin saja tamparan ku terlalu kuat.

aku pun merasa tidak tegaan dan merasa bersalah, kemudian aku meminta maaf atas apa yang aku perbuat.

"Ahahahaaa.. terimakasih karena telah menyadarkan ku." ucapnya tertawa, "Apakah dia ini gila?" tanyaku pada diri sendiri.

kemudian dia pun langsung pergi.

setelah kejadian itu aku masih belum bisa melupakannya, sesampainya di apartemen ku. tanpa aku duga dia...

"Kamu...?" aku terkejut bahwa dia juga tinggal di sini, dan juga bersebelahan denganku, dia yang sadar aku adalah tetangganya langsung saja masuk secepat kilat ke kamarnya.

"Hey! tunggu!" teriakku, menahan pintu dan memaksa membuka pintu itu.

"Aku hanya ingin berkenalan." ucapku.

mendengar perkataan ku barusan, dia mulai membiarkan pintu kamarnya terbuka, didepan pintu kamarnya aku mulai mengulurkan tanganku, memperkenalkan diriku kepadanya.

"Maaf atas sikap kasar ku barusan, aku hanya ingin menyadarkan mu, betapa bodohnya tindakan itu."

tiba-tiba saja dia memeluk diriku, dan menangis di pelukanku, merasa takut ada yang mendengar tangisannya aku pun menyuruhnya masuk, namun dia langsung saja menarik tubuhku masuk ke kamarnya.

disana dia mulai mencium bibirku dan naluri ke laki'an ku pun muncul, nafsu membawa kami keranjang kamarnya.

disaat aku terbangun aku menyadari bahwa aku sudah meniduri seorang gadis yang baru ku kenal beberapa jam tadi.

dia tidur begitu nyenyak, disaat aku mulai mengelus wajah halusnya, dia menepisnya.

beberapa kali aku melakukan itu, akhirnya dia pun terbangun dari tidurnya.

"maafkan aku, aku telah meniduri mu. maaf seharusnya pengalaman pertama mu buat suami mu, buat orang yang kamu cintai."

ucapku kepadanya, dia hanya tersenyum lalu mendekati wajahnya ke wajah ku, "jika orang yang ku cintai itu adalah kamu bagaimana?"

"Kita harus menikah." jawabku, dia pun dengan cepat mengiyakan perkataan ku itu.

dan pada akhirnya kami mengulangi dosa yang sama, aku terus saja menikmati tubuhnya dihari itu.