usai pernikahan dadakan kemarin kini mereka telah kembali ke Zurich... Semua tampak sibuk akan persiapan operasi pukul 9 pagi nanti . Okis tengah berbaring di ranjang salah satu kamar VVIP di salah satu bangunan khusus untuk pasien bedah tempat hoseok bekerja . kamar yang cukup luas di fasilitasi dengan kamar mandi private , TV , kulkas kecil , bed tambahan untuk wali juga sofa disudut . cukup nyaman baginya karena memang usai operasi pasti ia harus bed rest selama beberapa hari hingga jahitan nya mengering juga untuk mengontrol perkembangan janin didalam rahimnya nanti.
Nathan membantunya mengganti pakaian untuk bersiap memasuki ruang operasi satu jam lagi , ia diharuskan puasa mulai jam 12 malam dan hanya dipekenankan meminum air putih hingga menjelang operasi , hal yang lumrah dalam konteks bedah . usai membantu okis berganti pakaian nathan memastikan aliran infus berjalan lancar juga posisi si manis terbaring dengan nyaman. Okis menepuk sisi kasur nya memberi perntah untuk sang dominant turut berbaring bersamanya , apa ada alasan bagi nathan untuk menolak?...
Nathan membaringkan tubuhnya hadap-hadapan dengan si manis , secepat kilat okis memeluknya dengan tangan kanan yang terbebas dari infus . menyamankan diri dalam dekapan sang dominant , menikmati sisa waktu mereka sebelum Okis diharuskan masuk kedalam ruang operasi . "Gugup hm? calm down... i'll be there , with you... Namjoon hyung bilang pembuahan kemarin berjalan dengan sempurna... tinggal menunggu ia tumbuh dan berkembang didalam sini hm..." nathan berujar sembari mengelus perut sang submissive , ia menyalurkan afeksi hangat sebisa nya berharap semua itu mampu menjadi dukungan bagi Okis .
"Nathan.. i wanna ask you something..." Usai hening melanda dalam kurun waktu tiga puluh menit terakhir akhirnya si manis angkat suara . Nathan otomatis menundukkan pandangan nya menatap pada binar doe favoritnya . "apapun love.. silahkan" jawabnya tenang , okis terlihat cukup gusar namun berusaha mengutarakan isi pikiran nya pada sang dominant , overthingking melandanya di menit-menit mendekati operasi rupanya .
"Usai operasi nanti , disini jadi tidak cantik lagi... pasti ada bekas hum... saat hamil nanti.. pasti nanti mood ku seperti musim pancarobah, bisa saja aku meminta makanan aneh juga menyuruh mu salto kedalam kolam renang dimalam hari... saat aku hamil nanti... tubuhku pasti tidak cantik lagi... berat badanku akan bertambah... meski itu karena ada malaikat kecil yang tumbuh tetap saja mungkin akan sulit kembali ke berat tubuh awalku usai melahirkan , dan saat melahirkan... juga akan membuka bekas luka yang lama... luka nya membekas nathan , perutku tidak akan secantik sekarang , semulus sekarang... aku , aku hanya..." ia berusaha mengungkapkan isi hatinya sembari berulang kali mengusap perut nya yang kini masih tampak mulus tanpa ada goresan juga masih rata . Semua keresahan nya membuat Nathan tersenyum menanggapinya , oh ayolah lucu sekali mengetahui bahwa kelinci mbul nya khawatir karena mungkin ada banyak perubahan fisik dikemudian hari maka akan berdampak pada rasa sayang juga cintanya. tentu saja tidak benar , bukan begitu tuan kim?...
"Okis Kim ... indah bukan? sekarang margamu sudah berganti... kau milikku begitu juga sebaliknya... alasan aku mengajakmu melakukan pernikahan dadakan kemarin hari adalah sebagai ikrar , sebagai janji... meski belum sah dimata hukum setidaknya dimata agama aku sudah bersumpah sehidup semati untuk mendampingimu... menerima segala kekurangan dan kelebihan mu... mengasihimu baik dalam sehat maupun sakit... aku telah berjanji dihadapan Tuhan love... justru aku akan sangat menghargai setiap bekas luka yang ada nanti , karena setiap saat aku melihatnya aku mengerti seberapa besar perjuangan yang kita lalui , seberapa besar rasa sayang juga cintamu padaku... aku akan sangat menghargai itu boo..." Nathan menjawab dengan intonasi menenangkan dengan pandangan yang tak pernah terlepas dari manik hitam legam si manis. ia bersungguh-sungguh menikahinya bukan sebagai perjanjian kontrak saja namun sebagai bukti terikatnya mereka dihadapan tuhan .
"Bagiku , one and only... its you... maaf menyeretmu sebegini jauhnya , kita masih terlalu muda untuk menjalani semua ini , tapi aku berjanji... seberat apapun tetap bersamamu , mendampingimu , menggenggam tangan mu... dan menjadi tempat mu bersandar... i love u so much and u know it.." untaian kalimat penutup disertai dengan kecupan hangat di kening si manis . Okis terdiam, ia sudah cukup tenang karena nathan mengatakan semua itu padanya , seakan menyuruhnya untuk percaya dan membagi beban mereka bersama . yang ia ketahui... ia cinta , sangat cinta , cinta mati dengan pria brengsek dihadapan nya yang beralih status dari FWB menjadi suaminya . sial , suami... well.. menjadi submissive asalkan itu untuk Nathan bukan sebuah masalah lagi baginya sekarang.
"well tuan dan nyonya apakah sudah siap?" tiba-tiba hoseok masuk dengan sedikit godaan di pagi hari sebagai pencair suasana... ia menjelaskan secara singkat proses-proses yang akan mereka jalani nanti . suster pun mulai berdatangan dan kini mereka menuju ruang operasi dengan okis yang masih terbaring di ranjang RS nya , nathan turut membantu mendorong sembari menggenggam tangan si manis menenangkan nya . memasuki ruang Operasi perasaan keduanya semakin gugup, cemas , juga excited ... semua bercampur jadi satu .
terlihat hoseok , hambra , seokjin , dan dokter lain juga para perawat pembantu mulai memberi tirai sekat di atas dada si manis agar tidak melihat proses secara keseluruhan dengan gamblang . pemasangan tirai selesai pemasangan selang oksigen yang membantu laju pernafasan juga sudah perferct , dokter mulai menyuntikkan obat anestesi ke punggung yakni ke sumsum tulang belakang nya , anestesi ini bernama Spinal Block , Dokter juga menyuntikkan anestesi di bagian tertentu , semua anestesi yang diberikan dokter membuat tubuhnya mati rasa mulai perut kebawah dan keadaan nya tetap sadar. nathan masih setia menggenggam tangan kesayangan nya dan memberi kecupan-kecupan menenangkan .
"Apa sudah tidak terasa saat saya menekan seperti ini tuan?" hambra menekan dibagian perut juga kaki okis guna memastikan bahwa anestesi sudah berfungsi . okis menjawab nya dengan anggukan . "baiklah operasi dimulai sekarang" kini suara hoseok yang terdengar . sontak keringat dingin membanjiri kening si manis . Nathan yang selalu siaga disamping okis selalu mengelap keringat yang membanjiri kening submissive nya dengan sekotak tisu yang disediakan . dokter mulai sibuk dengan tugas mereka . suasana hectic seketika , sibuk berkutat dengan pisau bedah , pinset , dan alat lain nya . hambra dan seokjin mulai membuat sayatan horizontal di perut bawah si manis menyayat lapisan-lapisan abdomen nya dengan teliti dan hat-hati . menempatkan rahim diposisi yang sudah di tentukan , tak lupa menyuntikkan ovum yang sudah dibuahi kedalam nya .
"Pendarahan kecil dilipatan atas... I need sterile gauze" seokjin berujar dengan tangan menjulur meminta kasa kepada perawat . Nathan melihat wajah submissive nya memucat usai mendengar seruan barusan . ia tersenyum hangat berusaha menenangkan , "its ok... u're fine... trust them... im here with you.." bisikan halus di telinga cukup menenangkan nya . diakhiri dengan ciuman dikening si manis . rasa lega menerpa hati kesie , Alex , juga James yang kini menunggu diluar ruang operasi . Kesie yang sedari tadi melakukan video call dengan member VVIP yang lain pun mulai bernafas lega saat melihat lampu diatas ruangan operasi berubah menjadi hijau pertanda operasi sudah selesai . sekitar sepuluh menit hingga ranjang yang terdapat okis tengah berbaring diatasnya tengah didorong keluar oleh para dokter dan suster , tak terkecuali Nathan yang juga ikut keluar dengan tangan masih setia menggenggam si manis . terlihat okis sedang terlelap usai diberi suntikan penenang agar ia bisa beristirahat sejenak usai operasi yang berlangsung dalam kurun waktu lima jam itu membuat dirinya terus menerus mengeluarkan keringat dingin .
mereka memasuki kamar VVIP sebelum nya dan Nathan mulai mengganti pakaian submissive nya , air matanya mengalir tanpa permisi kala melihat bekas jahitan yang tertutup kasa juga plaster di perut simanis . ia terharu sekaligus merasa bersalah , dengan begini ia semakin mencintai pria yang kini telah tersemat cincin di jari manis nya , ikrar mereka . jahitannya memang tidak akan terlalu membekas karena dokter memberinya jahitan dibawah kulit . Nathan menyeka liquid bening yang terus menerus keluar dari pelupuk matanya . usai mengganti baju sang submissive ia terduduk di bangku tepat disamping ranjang , menggenggam tangan sang submissive , mengecupi nya penuh sayang . kini anggota yang lain belum diperkenankan menjenguk sebelum si manis siuman agar tidak mengganggu istirahatnya .
"Lovey dovey... how cute,, they're so perfect together but why... Why Kim Jungwon always makes anything more complicated..." kesie berujar pelan saat melihat setiap pergerakan Nathan didalam ruangan melalui kaca yang terbentang lebar di dinding ... ia tersentuh melihat perjuangan kedua sahabat karibnya . mereka anak baik , mereka sangat indah jika bersanding tapi kenapa?... kenapa Kim jungwon tidak bisa melihat semua itu dimana pekerjaan nya juga pasti tidak jauh dari nilai estetika atau keindahan... "Traumatic... mungkin ia homophobic akut ataupun bisa jadi karena trauma masa lampau... Saya tidak tau penyebab pastinya namun , melihat Nathan dan Okis... Saya yakin siapapun yang melihat mereka akan jatuh cinta akan kesempurnaan nya... tunggu saja tanggal main nya... doakan yang terbaik dan jangan lupa support..." Namjoon berujar sembari merangkul pundak seokjin yang kini sedang bersandar dengan naeun yang terlelap di dekapan nya . Namjoon dan yang lain pun memilih untuk pulang terlebih dulu dan beristirahat di rumah , mereka akan kembali saat sudah mendapat kabar bahwa simanis sudah siuman .
"Eungh~... Nath?..." Okis mengerjapkan matanya beberapa kali.. berusaha menyesuaikan pandangan nya . ia menatap kearah jam menunjukkan pukul 7 Malam . merasa lengan kanan nya yang bebas infus terasa berat ia perlahan menolehkan kepalanya , mendapati sang dominant tertidur dalam posisi duduk , bahkan pakaian ruang operasi masih melekat ditubuhnya . perlahan tangan kiri nya mengelus surai coklat lelaki yang kini sudah sah menjadi suaminya . "Nath.. wake up..." suaranya terdengar lirih namun mampu membangunkan Nathan dari tidurnya . "Love?... hey, sudah bangun hm.." mengucek matanya asal lalu memfokuskan atensinya pada si manis yang kini tengah tersenyum menatapnya . "Haus nath... ingin minum..." secepat kilat ia meraih gelas dan menuangkan air putih kedalamnya . membantu sang submissive untuk duduk bersandar dan meninggikan sandaran ranjang nya dengan tombol di samping nakas agar ia lebih nyaman . usai minum air putih kini ia menaiki ranjang dan ikut bersandar.. sedangkan okis berganti menidurkan kepalanya didada sang dominant .
"ada yang sakit boo?Ingin kupanggilkan dokter?" Okis menggeleng dan asik mendusal di dada sang dominant "besok pagi saja... nanti juga seokjin hyung datang..." Nathan mengangguk mengiyakan lalu kembali berujar "Akan ku beri kabar yang lain bahwa kau sudah siuman.." Okis mengangguk namun belum sempat ia mengetik pesan kesie masuk dengan nafas memburu diikuti Alex dibelakang nya dengan kantong belanjaan juga paper bag digenggamannya . sontak atensi Nathan dan Okis tertuju pada dua orang yang baru saja memasuki kamar mereka itu . "baru saja aku ak__" belum sempat nathan menuntaskan kalimatnya kesie menyela terlebih dahulu ditengah nafas nya yang tersenggal-senggal .
"Fucking serious! Hannah landing di Zurich malam ini!"
#Tuberculosis
Rabu , 3 maret 2021
"Im back.. im sorry slow up cause yea... yesterday im feeling not well.. even today tho but i miss this story , end up with i finish this part first for tonight... hope u guys like it.. thanks for your support , and still need your vote and comment as support foer next... hope i'll get recover soon... after all enjoyyy!" -StrangeDreamer