webnovel

Pria Yang Malang

Olympus merupakan sebuah kerajaan di tenggara, kerajaan tersebut dekat dengan laut dan memiliki wilayah yang indah dengan ekonomi yang bagus. hal tersebut membuat kerajaan olympus menjadi makmur, meskipun ada monster-monster yang berkeliaran di luar, itu tidak menghalangi kerajaan untuk menciptakan suasana yang damai.

Olympus memiliki 5 kota besar di mana posisinya berada di utara, barat, timur, selatan, dan yang terakhir berada di tengah-tengah dan berjarak tidak terlalu jauh dari laut. kota terakhir ini adalah ibu kotanya olympus dimana istana kerajaaan berada.

Selain dari 5 kota-kota besar, olympus juga memiliki kota-kota kecil dibawah pengawasan kota besar dan desa desa di bawah pengawasan kota kecil yang membentuk sebuah sistem.

Di arah utara kerajaan olympus terdapat sebuah kota kecil bernama harpen. kota ini tidak terlalu besar dan di tutupi dinding sepanjang 10 meter, rumah-rumah berbentuk dengan gaya barat dengan dinding berwarna coklat dan genteng merah tua hampir memenuhi seluruh rumah di kota kecuali rumah bangsawan yang memiliki warna tersendiri dan jalannya pun terbuat dari batu-batu halus yang disusun rapi membuat nyaman di lewati.

Meskipun wilayahnya tidak terlalu besar, kota ini memiliki penduduk yang cukup padat dan tidak hanya itu, suasana di kota pun terlihat hidup dengan berbagai penduduk yang terlihat melakukan berbagai aktifitas.

Di sebuah jalan di kota harpen, jalanan dipenuhi dengan para penduduk yang berlalu-lalang, anak-anak yang bermain dengan riangnya dan terkadang kereta kuda pun terlihat lewat.

Sebuah dunia yang terlihat sangat berbeda dengan dunia modern.

Seorang pria berambut panjang memiliki wajah biasa dengan mata yang tajam terlihat berjalan dengan santainya di jalanan. pria tersebut berjalan seraya melihat-lihat sekeliling dengan ekspresi penuh ketertarikan.

Pria itu memiliki postur tubuh yang tidak terlalu tinggi tapi memiliki bentuk tubuh yang bagus dengan otot-otot yang terlihat pada lengannya.

Kai berjalan-jalan di kota sebelum memutuskan apa yang harus dia lakukan selanjutnya. Kai mengenakan pakaian coklat seperti kemeja tanpa lengan dengan belahan runcing di dadanya dan celana hitam yang kemudian diikuti dengan sepatu boot.

Seraya berjalan-jalan, Kai melihat berbagai macam bangunan dan para penduduk kota. tidak hanya penduduk kota, Kai juga melihat banyak pemain yang berlalu-lalang dan kebanyakan dari mereka mulai melakukan percakapan dengan penduduk atau biasa di panggil NPC.

Para pemain terlihat bersemangat saat melakukan percakapan. para pemain juga terlihat menuju gerbang dan keluar kota berniat berburu atau mungkin juga untuk keperluan lain.

Kai tidak peduli dengan apa yang mereka lakukan dia hanya ingin berjalan-jalan untuk beradaptasi dengan kota dan berharap bisa bertemu seseorang yang dia kenal.

Kai menyusuri jalan dengan langkah santai dan saat Kai hendak melanjutkan penyusurannya dia berhenti dan melihat sebuah rumah atau lebih tepatnya ke arah pria yang berada di depan rumah tersebut. pria tersebut sedang melakukan percakapan dengan seorang wanita paruh baya.

Pria itu memiliki wajah lumayan tampan dengan rambut pendek dan postur tubuh yang cukup tinggi dan mengenakan pakaian sama dengan Kai.

Kai kemudian berjalan ke arah pria tersebut dan menunggu dia selesai bicara. saat pria itu selesai bicara Kai menghampirinya.

"Hai, Dark Blood" sapa Kai dengan nada senang.

Dark Blood mendengar suara dan berbalik kemudian dia terkejut dan tersenyum.

"Tak kusangka akan bertemu denganmu disini." Dark Blood menggelengkan kepalanya" Haaah... persaingan lain dengan guild kelas atas, sepertinya kerajaan ini termasuk salah satu kerajaan neraka. aku baru saja bertemu dengan Lover killer dan sekarang aku bertemu denganmu" ucap Dark Blood menghelas nafas.

Kai hanya tersenyum canggung mendengar perkataan Dark Blood, dia tidak mengerti maksudnya.

Dark blood adalah anggota dari guild 10 besar di dunia fantasy, mereka memiliki anggota yang sangat banyak dan bahkan memiliki dukungan dari perusahaan ternama. Kai bisa dibilang tidak terlalu akrab dengan Dark Blood tapi mereka sering bertemu dan bertarung karena guild Kai sering membuat kekacauan dengan guild mereka, jadi bisa di bilang mereka adalah kenalan.

Dark memiliki wajah asia dengan rambut hitam dan mata sipit yang membuat orang-orang berpikir dia orang cina tapi Dark bukan orang cina dia berasal dari thailand.

Percakapan Kai dengan Dark telah diterjemahkan oleh sistem, sehingga setiap pemain bisa mengerti satu sama lain saat mendengar maupun berbicara.

Dark blood melanjutkan perkataannya.

"Jadi di mana anggota guild mu yang lain ?"

" Aku sedang mencarinya, saat melihatmu aku pikir aku bisa bertanya apakah kamu melihat mereka atau tidak" jawab Kai.

"Aku datang dari gerbang utara dan baru menyusuri sampai gerbang barat tapi aku tidak melihat anggota guild mu" balas Dark.

"Hmm... aku datang dari gerbang timur dan menyusuri ke arah selatan sebelum berjalan kesini, itu artinya hanya aku sendiri di kota ini. wah... ini sedikit bermasalah jika mereka dikirim ke kota lain yang jauh dari kota ini" gerutu Kai sambil menggaruk kepalanya.

"Kemungkinannya besar, menurut informasi benua malaka lebih besar dari dunia fantasy jadi setiap kerajaan memiliki wilayah yang luas dan kemungkinannya setiap kerajaan memiliki kota kecil yang banyak untuk membentuk sistem perjalanan yang aman" ujar Dark yang melihat Kai merasa dalam masalah

"Hmm.. jika kerajaan cukup luas maka guild kita tak perlu bersaing, jadi kenapa kau bilang bersaing tadi?" tanya Kai bingung dengan perkataan Dark.

"Apa kau tak melihat informasi baru ?" tanya Dark bingung dengan pertanyaan Kai.

"Informasi baru ? informasi baru apa ?" tanya Kai yang semakin kebingungan.

"Jadi kau tak melihatnya ya, informasi pertama hanya sekedar penjelasan singkat tentang WoW dan informasi terbaru menjelaskan lebih detail tentang kerja sistem di WoW dan disitulah poin perang muncul dimana kita hanya bisa mendapatkannya ketika perang terjadi dan juga guild hanya bisa di bangun ketika kau sudah menjadi komandan 100 orang dan untuk menjadi komandan pasukan kau butuh poin. karena itu setiap guild besar mencoba untuk tidak satu kerajaan dengan guild besar lainnya dan karena hanya ada 7 kerajaan dan 10 guild besar maka terciptalah grup neraka dimana guild besar memasuki satu kerajaan yang sama" jelas Dark sambil mendesah." Belum lagi, masih ada guild kecil seperti kalian yang anggotanya bahkan lebih hebat dari daftar top 100 pro player dalam guild besar."

Dark Blood tak bisa berhenti menggerutu sambil menghela nafas miliknya. Di awal game saja dia sudah bertemu dua orang yang berada dari guild kelas atas.

"Oh.. aku mengerti sekarang, aku sibuk jadi tak tahu ada informasi baru. jadi apa informasi lainnya ?" Kai mengangguk dan bertanya kembali. sebuah kesalahan memasuki game bertipe rpg tanpa informasi.

Alasan Dark mendesah karena Lover Killer adalah anggota yang termasuk dalam salah satu guild besar tapi bukan 10 melainkan guild mereka berada di deretan 20 besar yang mana mereka berusaha untuk masuk kedalam 10 besar dan menjadi saingan yang kuat untuk para guild top 10.

"Kau bisa melihatnya sendiri nanti di website !!" jawab Dark.

"Jadi apa yang sedang kau lakukan sekarang ?"

"Oh iya aku lupa, game WoW mengutamakan kenyataan jadi jika kau ingin mendapatkan quest kau harus bicara dengan npc langsung. tidak akan ada tanda permata kuning di atas untuk menunjukan bahwa ada quest"

"Pantas saja aku tidak melihat tanda satupun dari tadi, ternyata begitu cara kerjanya dan mereka yang bicara penuh semangat tadi rupanya sedang mencoba mendapatkan quest ya. bagaimana dengan berburu monster ?" tanya Kai mengerti dengan penjelasan Dark

"Tidak tahu, aku belum keluar gerbang kota" jawan Dark menggelengkan kepalanya.

"Kalau begitu ayo keluar dan cek monsternya"

karena Kai sendirian di kota, Kai ingin mengajak Dark untuk berburu sekalian berbicara mengenai informasi lain.

"Sebaiknya kau tak melakukan itu" sebelum Dark menjawab seorang pria menghampiri mereka dan menyela Dark.

Kai dan Dark melihat ke arah suara dan melihat seorang pria menghampiri mereka dengan wajah suram.

Pria itu sampai di depan Kai dan Dark, kemudian dia berkata dengan nada suram.

"Aku baru saja kembali dari luar gerbang dan karena ini adalah pertama kali aku bermain game vr jadi aku tak tahu apapun tentang game, tapi aku percaya diri dengan skill milikku. Setelah sampai di gerbang aku langsung pergi berburu monster, saat bertemu dengan monster aku pun tak ragu dan langsung menyerangnya. pada akhirnya aku di hajar babak belur dan ketika aku mau mati aku baru sadar bahwa di atas monster itu ada levelnya dan monster itu memiliki level 5 sedangkan aku baru level 0. barulah aku sadar kalau ini adalah game dan game punya aturan sendiri, lalu aku mati dan yang lebih parahnya senjataku hancur di pertarungan dan sekarang aku tak memiliki senjata lagi" pria asing mendesah sambil menggelengkan kepalanya dengan wajah suram..

Kai dan Dark menatap satu sama lain kemudian melihat ke arah pria itu dengan rasa simpati tapi di saat bersamaan juga berterima kasih karena memberikan informasi yang gratis.

Kai sadar bahwa setelah sampai di dunia ini dia tidak melihat statsnya sama sekali dan juga skill yang di dapat dari tutorial.

Kai pun bertanya kepada Dark.

"Apakah penggunaan sistem untuk cek status masih sama dengan yang lama ?"

"Ya, aku sudah mencobanya dan itu tetap sama" jawab Dark.

"Oh jadi kau bisa cek status dirimu ? bagaimana caranya ?" tanya pria asing itu dengan wajah sedikit cerah merasa sedikit bersemangat.

Mendengar pertanyaan pria asing itu Kai hanya tersenyum dan berkata.

"Cek status" kemudian layar muncul di depan Kai.