" ..uh.. aku... Sepertinya, aku juga menyukai mu ketika pertama kali melihat mu. Karena saat itu... Aku merasakan sesuatu dihati ku.... Jadi... Ya, aku mau..."
Mun zue menatap kembali kepada gu Yuwen. Matanya begitu berbinar-binar ketika kulitnya yang putih dihiasi oleh rona merah diwajahnya.
Gu Yuwen mengusap rambutnya dan tangannya mulai turun kebawah bibirnya Mun zue.
Meskipun Mun zue tipe orang yang tidak peka dengan perasaannya. Tapi, dia tau tentang apa yang akan terjadi selanjutnya. Sebagai tuan putri dari keluarga besar, dia telah diajari untuk menjadi seorang istri. Tentunya, dia juga diajarkan tentang suatu hubungan pria dan wanita yang saling mencintai.
Mun zue menutup matanya, itu menandakan kalau dia tak keberatan. Gu Yuwen langsung mendekatkan wajahnya.
Dimalam yang hangat itu, dengan bulan yang bulat sempurna, bibir mereka berdua saling bersentuhan.
"...uhmm... Hng.."
Gu Yuwen dengan lembut mendorong Mun zue berbaring.
Mun zue benar-benar terkejut dengan itu. Dia tak percaya, kalau mereka mungkin akan melakukan sesuatu yang lebih jauh dari pada ciuman saja.
Mun zue hanya bisa memalingkan mukanya. Rona merah memenuhi seluruh wajahnya. Dia jauh lebih malu saat ini.
" Apa kamu tak mau...?"
" ....Bukan begitu..."
" Lalu, apa mungkin kamu telah memiliki orang lain sebagai tunangan mu...?"
" Tidak! Aku tak memiliki tunangan! Hanya saja, aku masih malu... Kita belum menikah. Jadi menurut ku, ini terlalu cepat... Tapi bukan berarti aku tidak mau..."
Gu Yuwen tersenyum dengan perkataan Mun zue. Dia lalu mengusap rambut Mun zue yang terurai diwajahnya.
" Kita saling menyukai, kemungkinan kita juga akan menikah, kan? Jadi, kamu bisa tenang."
Mendengar itu, Mun zue sangat senang. Dirinya yang masih malu, dia menatap kembali kepada gu Yuwen.
Tentunya, semua perkataan Gu Yuwen hanyalah omong kosong saja. Dia tak mungkin untuk menikahi seseorang sebelum balas dendamnya terselesaikan. Dan juga, mungkin saja dia tak akan pernah tertarik dengan pernikahan.
" Jadi... Apa boleh..?"
" ...E-em... Baiklah.."
'..dapat!'
Saat ini, hati Gu Yuwen sangat senang. Dia dipenuhi oleh kegembiraan di dalam hatinya. Akhirnya, sekarang dia bisa menyerap Qi yang dimiliki oleh Mun zue.
[ Kemampuan spesial dari tehnik kultivasi black hole cycle, bisa menyerap Qi seseorang. Anda hanya bisa menyerap Qi milik seorang perempuan saja. Persyaratan untuk menyerapnya adalah dengan melakukan hubungan intim,]
[ Anda hanya bisa menyerap Qinya ketika si target bersedia melakukan hubungan intim dengan anda. Target yang Qi nya terserap akan tewas dan jiwanya akan terperangkap dalam black hole cycle. Jiwa target akan bermimpi kalau dirinya masih hidup dan menjalani kehidupan sesuai dengan apa yang diinginkannya,]
[ Ketika anda berhasil menyerapnya Qi dari target. Anda juga akan bisa menerima informasi dari tehnik kultivasi yang dipakai oleh target dan juga, anda akan bisa menggunakan tehnik bertarung yang digunakan oleh si target.]
" ...aahmm..!!"
[ Memulai proses penyerapan Qi dari tubuh karakter Mun zue.]
[ Proses : 00%- 05%-08%-14%-]
Dimalam yang di terangi oleh bulan itu, mereka berdua disaksikan oleh jutaan bintang yang bersinar. Meskipun mereka berada di tempat terbuka, tapi mereka berdua tak merasakan kedinginan sedikitpun. Kehangatan dari tubuh masing-masing, bisa dirasakan oleh mereka berdua.
***
Di jalan yang di penuhi pepohonan itu, para penjaga masih tertidur lelap. Mereka tertidur di tanah dengan api unggun yang sudah padam.
Diantara kerumunan itu, mo Heng sendiri juga tertidur dengan lelap. Dia memimpikan tentang kisah hidupnya.
Ketika mo Heng berumur 7 tahunan, dia hanyalah seorang anak dari keluarga miskin. Didalam keluarganya tidak ada seorangpun yang bisa berkultivasi. Seluruh nenek moyangnya sampai ke dirinya, hanyalah orang biasa yang bekerja sebagai petani.
Tapi entah kenapa, ketika semua orang di keluarganya tidak ada yang tertarik dengan kultivasi dan beladiri, mo Heng kecil sangat tertarik dengan itu. Dia yang hanya orang biasa, bekerja keras untuk bisa mendapatkan tehnik kultivasi di suatu perguruan beladiri di tempatnya.
Seperti kata pepatah, bekerja keras tak akan mengkhianati hasil. Mo Heng mendapatkan tehnik kultivasinya ketika dia belajar selama satu tahun di sana. Dan pada saat itu juga, dia langsung mempelajarinya dengan serius dan tekun. Dan selang beberapa tahun, dia mampu menerobos beberapa tahap kultivasi dan membuatnya bisa dibilang berbakat dalam berkultivasi.
Pada saat itu juga, ketika dia mulai dikenal oleh banyak orang, untuk pertama kalinya, mo Heng bertemu dengan Mun zue. Mo Heng yang saat itu berumur 11 tahun, diselamatkan oleh Mun zue ketika dia disarang oleh monster yang lebih kuat darinya.
Momen dimana dia diselamatkan adalah awal mula dari pertemanannya dengan Mun zue. Perasaan yang dimiliki oleh mo Heng, pada awalnya hanya ingin menjadi teman dekatnya Mun zue saja, tapi seiring berjalannya waktu, perasaan yang dimilikinya berubah. Dia jatuh cinta terhadap Mun zue.
Karena perbedaan status keluarga, Mo Heng tak bisa mengungkapkan perasaannya. Dia hanya bisa terus memendamnya. Dia berencana untuk menjadi seorang kultivator kuat untuk bisa menyamai status yang dimiliki oleh Mun zue. Dengan begitu, dia akan bisa mengungkapkan perasaannya dan menikahi wanita idamannya.