Tiga hari berlalu, Sasa sudah diperbolehkan untuk pulang. Tiga hari berlalu pula Bromo meninggalkan perusahannya. Bahkan tiga hari berturut-turut ini Sasa tidak mau buka suara. Shinta tak banyak mengatakan apapun pada Bromo, ia sudah mendengar dari Ma Neneng jika Bromo membantah keras kala Ma Neneng mengatakan jika Sasa begini karena hal ghaib. Alhasil Shinta hanya berbicara pada Sasa dan mengacuhkan kehadiran suaminya itu. Bromo sebenarnya merasa tak enak kala sang istri mengacuhkannya seperti itu, namun yang terpenting Sasa anaknya sudah sadar walau harus berjalan menggunakan kursi roda. Lengkap dengan alat yang membantu menegakan lehernya. Sasa tak ingin bicara namun masih tetap mau makan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com