"Kita naik pesawat ye bang" seru Vika seraya memainkan hpnya
"Dah tau adekku yang cantek, baek, dan pintar, lo bilang make mobil, gue tabok lama lama" seru Avan
"Ih, alay" balas Vika
Ini jam 5.45, mereka lagi sarapan, dah mau selesai sih
"Oh iya bang" seru Vika lagi
"Apa lagi?" tanya Evan
"Vika kan ngambil rapotnya hari ibu, terus ada acara gitu perkelas buat mama masing masing, Vika gimana donk?" tanya Vika dengan wajah melasnya
"DL" seru mereka kompak
Vika cuma berdecak
"Kan Liona juga sama kek lo" seru Elvin
Liona itu...yatim piatu, papanya meninggal karena kliennya sendiri, dibunuh lebih tepatnya, sementara mamanya? Bunuh diri, mamanya bilang capek ngurusin 8 anak, dan memang, waktu mereka kecil, Lili umur 3, sementara bang Jin umur 8, mereka semua jadi tempat pelampiasan buat mamanya
"Iya juga ya, dasar anak bego" batin Vika
"Emang lo bego" seru Elvin
"Sok tau lo!" balas Vika
Seperti biasa, berangkat jam 6, dan dikelas hanya ada Liona seorang
"Oi!" sapa Lili
"Yo!" balas Vika
"Napa nieh? Kok lemas gitu lo njir?" tanya Liona
"Kepo lo" balas Vika seraya meletakkan tasnya
"Yo yo baby!! Raja lo semua dah datang! Mana sambutannya??" Dimas teriak teriak sendiri noh depan pintu
"Yeeeyy" seru Vika seraya menguap
"Berisik lo!" Aaron datang dari belakang, nabrak Dimas gitu aja
"Anjir lo bang!" seru Dimas
"Diam bangkek!!" balas Aaron
"Tumben manggil abang nieh, ada apa gess??" tanya Liona
"Mood aja gitu" balas Dimas
"Eh dim" Vika berseru
"Apa sayangkuuu??" balas Dimas
"Otw punya gue, sorry" seru Aaron
"Bacot" balas Vika, "Klean ke bandara ama sopir kan? Bawa dua mobil boleh gak? Sekalian jemput gue ama abang, kan se arah ama bandara, boleh ya?" seru Vika to the point
"Everything for my queenn" balas Dimas
"Napa gak minta antekan abang lo coba?" tanya Aaron
"Males, gak enak" seru Vika
"Lo nganggap adek gue babu gitu?" tanya Aaron
"Bukan bukann, minta tolong donk Vika nya, gak boleh ya?" seru Vika dengan wajah melas
"Anjay, sensi lo bang pagi ini" seru Dimas
"Nyamuk lagi plis" seru Liona seraya memainkan hp nya
"Santuy dikit napa et dah" balas Dimas
"Eh, kantin kuy" seru Lili
"Kuy" balas mereka bertiga
Mereka dah sampai di kantin tuh
"Ngapain kita disini?" tanya Liona
"Kan lo yang ngajak" balas Dimas dengan wajah datarnya
"Oh, gitu ye, yaudah deh, gue beli dulu" seru Liona
"Ikut" timpal Vika
Mereka mesan gorengan, terus balek lagi ke meja
"Jadi, udah dipesenin blom Vik?" tanya Dimas seraya mengambil gorengan Liona
*Plak
"Udah, tenang bae lah yaw" balas Vika
"Taruh gak?" ancam Liona
"Gue gigit dulu" seru Dimas seraya menggigit pisang goreng Liona
"Nah" seru Dimas
"Enak aja! Makan sana!" seru Liona seraya mengangkat piringnya menjauhi Dimas
"Tadi katanya ditaruh" seru Dimas
Dan akhirnya mereka debat guys, gadak yang mau ngalah
"Diem lo" seru Liona yang udah kesel
"Lo juga donk" balas Dimas
Gitu aja terus, Vika cuma ngunyah gorengannya
"Jadi? Apalagi yang lo inget?" tanya Aaron pada Vika
"Eh, belum ada, sibuk ama manusia yang dirumah" balas Vika
"Oh? Ada masalah?" tanya Aaron
"Enggak" balas Vika, Vika kemudian melirik ke arah Aaron yang melihat dirinya
"Mau?" tawar Vika seraya menyodorkan pisang goreng yang udah dia gigit
"Udah lo gigit gitu" seru Aaron
"Yaudah kalo gak mau" balas Vika, ia makan gorengannya lagi
"Ini aja deh" seru Aaron seraya menjilat pipi Vika, ada serpihan pisang goreng di sana
"Oh My Godd!!" teriakan dari Liona, sementara Dimas cuma melongo
"Astaga, hatiku..." seru Dimas seraya nge drama, hidup dah penuh drama kok ya ditambahin
Vika cuma ngeliat ke samping dengan gerakan slow motion, terus ngeliatin sekitar, syukurnya belum ada yang ke kantin pagi ini
"Lo ngelanggar peraturan" seru Vika santai
"Ingat bae lo ama peraturan" seru Liona
"Berarti lo juga kena hukuman donk" balas Dimas
"Anggap bae gue korban, males wee" seru Vika
"Gak adil" balas mereka bertiga
"Adilin ajah" sambung Vika
Jam pulang, mereka latihan buat classmeet sekalian hari ibu, terus pulang sekitar jam 17.30
"Udah udah, udah lewat 30 menit dari rencana lho pulangnya" seru anak orang
"Iya iya, udah yok pulang" balas yang lain
Mereka pulang, Vika ama Liona pulang paling akhir
"Gimana nih? Abang udah nungguin daritadi" batin Vika
"Lo dijemput saha Li?" tanya Vika
"Bang Namjoon" balas Liona
"Oh" timpal Vika
"Dek!" suara cowok
"Nah, itu orangnya, duluan ya Vik, babay" seru Liona
"Babayyy" balas Vika
Vika ngeliat mobil abangnya ada disana
Tok tok tok
Vika ngetuk kaca mobil, ngisyaratin supaya pintunya dibuka
"Tumben lengkap?" seru Vika seraya memasuki mobil itu, iya, disana lengkap keempat abangnya
"Mau ke kantor, ganti baju lo di belakang" seru Elvin seraya menyodorkan baju ke arah Vika
Vika ngadep ke belakang, terus natap datar abangnya
"Like really? Lo nyuruh gue ganti baju di belakang?" seru Vika menunjukkan wajah kesalnya
"Iya, napa?" tanya Avan
"Gue capek bang, keringatan gini, gak bisa ke rumah dulu gitu?" tanya Vika natap Avan yang ada di kursi pengemudi
"Bacot lo ah, ganti bae bajunya" titah Elvin
"10 menit aja deh di rumah" seru Vika dengan wajah melasnya
"Enggak" tekan Elvin dingin
Vika berdecak, lalu pergi ke belakang, turun dulu tapian, terus kursinya di buka baru di ke belakang, 5 menit kemudian dia kedepan lagi
"Katanya ke kantor kok pake hoodie" seru Vika seraya mengikat rambutnya yang tadinya terurai
"Masalah banget sih buat lo?" seru Elvin
"Apa kao?" balas Vika
25 menit kemudian mereka udah di kantor gaes
Tuh isi kantornya cuma nunduk sambil ngucap selamat datang ama selamat sore ama abang abangnya
"Lo kira gue setan mbak? Kagak ada yang nyapa njir" batin Vika
"Siapa tuh cewek?" bisik salah satu karyawan perempuan, tapi di dengar oleh Vika
"Simpanan kali" balas yang lain seraya tertawa meremehkan
"Excuse me? Cewek cantik kek gini lo bilang simpanan? Gue cocol mulut lo ama cabe ya mbak" batin Vika seraya berjalan mengikuti abang abangnya, terus mereka masuk gitu ke ruangan, di depan ruangannya ada satpam
"Maaf dek, ruang ini hanya boleh dimasuki oleh orang berkepentingan saja" seru satpam itu
Abangnya tau, tapi gak peduli
"Oh gitu ya pak, maaf, saya keluar" seru Vika seraya berjalan keluar
"Apa apaan?" bisik Evan pada Elvin
"Biarkan" balas Elvin dingin
Vika cuma ngelilingin tuh kantor, dia ditatap ama semua orang, sesekali ganggu orang kerja ye kan, emang minta ditabok, tiba tiba 4 orang masuk ke kantor, seketika semuanya nunduk kembali
"Eh, bang Yoongi, bang Jin, ama Aaron, ditambah Liona, yes, ada teman!" batin Vika
Dia ngikut nunduk guys
"Wah wah, apa apaan ini? Kenapa ada karyawan yang tidak memakai baju perusahaan?" tanya salah satu orang, dari suaranya sih, itu bang Jin
"Maaf tuan, saya bosan kerja di perusahaan ini, jadi saya pikir, bekerja seraya bersenang senang tidak apa apa" seru Vika sambil memamerkan senyumnya
Seketika, semua mata menatap tajam ke arahnya
"Manis sekali, apakah direktur akan memberikannya kepada saya ya?" seru Aaron seraya menyeringai
"Silahkan ditanya sendiri, tuan" seru Vika
"Liona, bawa dia ke ruangan direktur" titah Aaron
"Baik, tuan" balas Liona
Liona langsung nyeret Vika ke dalam ruangan, tapi dicegat ama satpam
"Maaf dek, anda dan teman anda tidak boleh masuk" seru satpam itu
"Biarkan dia masuk" seru Aaron yang berada dibelakang mereka
Lili langsung masuk aja gitu
"Direktur" seru Aaron menyapa
Mereka tidak membalas, hanya menatap
"Karyawan anda imut sekali, apakah anda akan memberikannya untuk saya?" tanya Aaron
"Tidak" balas Elvin dingin
"Sayang sekali" balas Aaron, mereka kemudian memulai rapat
"Rapat toh..." gumam Vika, "Li" panggil Vika
"Apa?" tanya Liona
"Jangan bilang lo sekretaris? Atau jangan jangan lebih tinggi lagi?" seru Vika
"Iya, gue sekretaris" balas Liona
*Plak
Vika menepuk kecil
"Jaat" serunya dengan mata berkaca kaca
"Sirik bae lo, canda doank gue, iya kali SMA yang merepotkan gini gue malah jadi sekretaris, hell, no, mending gue rebahan dirumah" seru Liona
"Yes! Jadi sayang dech~" Vika meluk Liona erat banget
"Sepertinya ruangan ini berisik sekali" sindir Evan
Seketika, dua insan itu keluar dari ruangan
Baru aja jalan jalan bentar, langsung dibuat naik darah mereka berdua
"Heh, cabe, lo punya malu kan? Mending jauh jauh deh dari direktur" seru salah seorang pegawai perempuan
"Bacot, wlee" seru Liona seraya menarik tangan Vika
"Eh jalang!" ucap yang lain seraya menjambak rambut Liona
"Lepas" seru Vika
"Ihh, cabenya ngamuk nih" balas orang tadi
Vika misahin tangan orang itu sama rambut sahabatnya make kaki
"Bacot klean semua" seru Vika sambil berjalan
"Apa lo bilang?!" salah satu dari orang itu nampar Vika, suaranya menggema ke seluruh kantor
"Wuihh, suaranya sampe ke dalem tuh, bang" seru Aaron
"Bodo" balas Yoongi
"Yah, cabenya mau nangis tuh" seru yang lain
"Lo gak papa Vik?" tanya Liona
"Gak papa, ayo pergi" seru Vika
"Dasar jalang!" seru yang lain
"Baru juga kelas 11 mbak" seru Liona pelan, "Ih, kamu jangan nangis donkk" seru Liona
"Jijik astaga" balas Vika
"Eh, lo blom mandi ye?" tanya Liona
"Tau bae lo ah" balas Vika
"Bau lo! Btw sama sih" seru Liona
"Mau gue tampol lo?" tanya Vika
"Santuy santuy" balas Liona
"Lo beneran bukan sekretaris atau sejenisnya kan Li?" tanya Vika sekali lagi
"Enggak Vika, lo gitu amat et dah" balas Liona
"Ya biar kalo lo jadi sekretaris, gue juga" balas Vika
"Ngikut ngikut bae lo" balas Liona
Jam 22.00
"Bosenin banget gila..." seru Vika
"Hmm" Liona keknya mau tidur
Vika langsung narik tangan Liona keruang direktur
"Gadak pulang pulang" seru Avan pas Vika ama Liona masuk
"Klean ngomongin apa sih? Napa bawa kita coba? Udah ngantuk iniii" seru Vika yang mulai protes
"Bacot" balas mereka semua kompak
*Brugh
Vika jatuhin dirinya ke lantai terus tiduran, diikutin sama Liona
"Aaaaaaaa" Vika ngomong gitu buat mecah konsentrasi mereka, biar pulang juga
"Diem" seru Elvin
Vika gak diem ges
"Diem" seru mereka semua kecuali Elvin
Masih gak diam
"Gue besok bolos ya Vik" seru Liona setengah sadar
"Bilangnya ke Dimas, gue gak masuk juga soalnya" balas Vika
"Oy!" suara Dimas, Liona nelpon langsung donk
"Gue ama Vika gak masuk besok, izinin ya" seru Liona
"Kagak" Dimas langsung nutup telepon itu
"Uh..." Liona megangin perutnya, kayaknya sakit
"Ada tempat hangat gak bang?" tanya Vika setengah sadar
"Kenapa?" tanya bang Jin
"Adek lo PMS nih, belum ganti pembalut, kedinginan pula, nyiksa lo namanya bang" seru Vika
"Oh" balas mereka
Vika akhirnya berusaha berdiri, ngambil kunci mobil yang ada disamping Avan, terus gendong Liona ke mobil
"Udah tidur bae lo" seru Vika sambil meletakkan Liona di kursi belakang, dia kemudian ngemudiin mobil, moga gak ditangkap ya kalian :) Belum punya SIM mereka tuh, tapi udah bisa nyetir sih, Vika nganterin Liona ke rumah
Tok tok tok
Ceklek
"Lho Vika? Ngapain malam malam? Ganggu beut et dah" itu Jimin
"Tuh bang, adek lo, udah tidur dia, gue anterin" seru Vika
"Lha? Bang Jin ama bang Yoongi mana dek?" tanya Jimin sambil ngangkut Liona dari mobil
"Belum pulang bang" balas Vika
"Yaudah deh, makasih ya dek" balas Jimin
"Yoi bang" timpal Vika
Vika langsung balek ke kantor, masuk lagi ke ruangan serba putih itu
"Mana Liona?" tanya Yoongi dingin
"Udah pulang" balas Vika
"Gitu amat lo ama adek gue" seru Yoongi
"Maksudnya?" Vika bingung gaes
"Kayaknya lo ada maksud tersirat ya jadi temannya?" tembak Jin
"Ya Allah, sabarkanlah hamba mu yang satu ini ya Allah" seru Vika, "Gila lo bang? Gue ngantuk bang! Gue ngantuk terus nganter dia pulang tuh butuh perjuangan ya, sorry aja, sensi banget sih lo jadi abangnya, kesel nih gue lama lama, gue beliin sana sini lagi tuh anak, gue tolongin juga dia pas nyemplung ke sungai, lah, lo pikir gara gara uang gitu? Abang gue juga bakal ngasih klo kek gitu" jelas Vika, "Sabar aku tuh bang" sambungnya pelan
"Ih, sensi beut sih lo, gue cuma bercanda kale" seru bang Jin
Vika dah tidur guys :)
Tidur beneran dia di lantai :)
Gak diangkat :)
Sukur sabar ya Vika nya :)
.
.
.
.
.
.
-Seperti biasa-
:v