webnovel

Pocong-kun

"Elvin" seru Avan

"DIAM!!" balas Elvin

"Udah hancur, gak bisa diperbaiki" seru Ethan

*Brak!!

*Prang!!

Semuanya pecah, rumah itu hancur

"Elvin" panggil Avan sekali lagi

"DIAM!! DIAM!! Diam..." Elvin gak gila kok, semoga, dari tadi ia mengamuk, menangis, ya, begitulah, Avan tidak memberi tahu bahwa ia ditelepon oleh Vika, kenapa? Entahlah

Di jalan

"Lo mau bawa gue kemana?" tanya Vika yang bingung

Tak lama, mereka berhenti tepat di depan hotel

"Lo bawa gue kemana?" tanya Vika sekali lagi

"Ada apa? Ayo turun" balas Aaron yang mulai membuka pintu mobilnya

"Jawab pertanyaan gue" seru Vika

Aaron hanya memiringkan kepalanya, lalu melihat gedung di depan mereka

"Lo mau ke sana?" tanya Aaron dengan senyum setannya

"Gue serius" balas Vika

Jitakan mendarat di kepala Vika

"Lo masih SMA gak boleh mikir kek gitu, kita tuh mau ke cafe, kebetulan disamping ni hotel, oke?" jelas Aaron dengan wajah serius

Vika hanya menunduk malu

"Dasar" seru Aaron sambil terkekeh

"Lo mau pesan apa?" tanya Aaron saat mereka sudah duduk

"Milkshake chocolate" seru Vika

"Just that?" tanya Aaron

Vika mengangguk mantap

Aaron memanggil pelayan, lalu memesan minuman keduanya, mereka sudah makan tadi, jadi masih kenyang

"Kenapa bawa gue kesini?" tanya Vika setelah pelayan itu pergi, ia tidak melihat ke arah Aaron, ia fokus pada hpnya

"Gak papa, pingin aja" seru Aaron sambil menatap Vika dalam dalam, "Gue minta maaf soal yang tadi" sambungnya

Wajah Vika tiba tiba memerah, tapi dia stay cool gitu

"Wajah lo dah merah, gosah stay cool depan gue, kecil aja lo cengeng" ejek Aaron

"Awas lo ye" balas Vika

Mereka akhirnya mengobrol, tertawa, dan berbicara tentang masa lalu setelah pesanan keduanya datang

"Berapa lama dulu kita temenan?" tanya Vika memulai topik itu sambil mengaduk milkshake miliknya

"6 setengah tahun" seru Aaron

"Terus gue lupain lo gitu aja ya? Sorry" balas Vika

"Itu juga dorongan gue" timpal Aaron

"Apa yang gue tau tentang lo dulu?" tanya Vika kembali

"Gak ada" seru Aaron

"Pelit bet etdah, kan hitung hitung gak nambah beban gue buat ngingat" seru Vika

"Lo dulu gak tau apa apa tentang gue, tapi gue tau tiga per empat dari kehidupan lo, emang gue yang gak mau ngasih tau" balas Aaron sambil meminum lemon tea nya

"Oh ya? Berarti itu bukan gue" seru Vika

"Why?" tanya Aaron

"Emang lo sepenting apa sampe gue nyeritain semuanya? Gue klo mau cerita liat dulu orangnya tau! Ini orang pengkhianat apa gak, ini orang bakal ngapain kalo gue cerita" seru Vika dengan segala kepercayaan dirinya

Aaron hanya tersenyum hangat

"Oh iya" serunya sambil menaruh sekantong plastik dimeja, "Gue udah ngasih lo kado, tapi ini yang spesial" serunya seraya menyodorkan kantong plastik itu

"Oh?" Vika membuka nya, gak ada bungkusan kado, langsung kadonya disitu, "Lo males ya ngasihnya?" tanya Vika sambil membuka isinya

"Gak lah, cuma males aja gitu, gue bungkusin lagi" seru Aaron

"Hm, harusnya lo ngasih ini dirumah" seru Vika

"Kenapa?" tanya Aaron

"Kali aja gue keinget sesuatu, jadi nangis atau senengnya di rumah" sambung Vika sambil memperhatikan setiap foto di album itu, Aaron memberikan album foto yang lumayan besar, album berwarna putih dan hitam dengan tulisan 'Aaron & Vika'

"Oke, gue kasih lo nanti di rumah" seru Aaron seraya merampas album itu

"Hey! Telat tau! Gue udak kepo duluan njir!" seru Vika

"Bodo" balas Aaron

Akhirnya mereka gelud bentar, kemudian tertawa dan mengobrol tentang hal hal yang gak penting

"Eh, udah jam 21.13 ini, pulang yukk, nanti bang Yoongi ngamuk" seru Vika

"Oke" seru Aaron setelah membayar pesanan mereka

"Thanks buat traktirannya" seru Vika kembali setelah mereka keluar

"Your welcome, my queen" seru Aaron seraya mendekatkan wajahnya ke telinga Vika

Wajah Vika memerah, "Dasar, dari dulu tetep itu bagian sensitifnya" batin Aaron

Mereka berjalan ke arah parkiran mobil, namun sesuatu menghentikan Vika

*Drap

"Vika!" Aaron refleks berteriak, Vika berlari menyeberang tanpa melihat kanan dan kiri, namun akhirnya selamat juga sampai di seberang

Vika refleks memeluk orang, orang itu bau alkohol, dia habis minum minum ya? Semoga gak mabuk

*Bruk

"Lo bego, bang" seru Vika

"Gue tau" balas orang itu

"Kenapa lo minum minum? Bukannya gue udah ngelarang? Hah?" seru Vika menahan tangisannya

"Bukannya lo udah ninggalin gue? Itu artinya semua peraturan yang lo kasih udah gak ada gunanya" balas orang itu

"Siapa yang ninggalin lo hah? Gue cuma nginap sampe hari ini astaga, besok gue pulang, bang, mana bang Evan, Ethan, ama Avan?" tanya Vika

"Rumah" balas orang itu, Elvin

"Lo sendirian bang? Lo gak main kan bang?" tanya Vika yang langsung jongkok di depan abangnya yang terjatuh tadi

Mereka berdua tau apa arti main, Elvin tidak menjawab, ia memeluk erat adik perempuannya itu

"Gue minta maaf" serunya, sedetik kemudian, Vika merasakan lehernya basah

"Bang, lo sendiri tau kan? Gue gak mungkin dendam sama lo, lo abang gue" balas Vika

"Hup" Aaron datang, terus langsung jongkok di samping mereka

"Pulang ya bang?" tanya Vika

"Gue mau sama lo" balas Elvin tanpa melepas pelukannya

"Besok aja ya? Vika masih nginep di rumah Lili" seru Vika, ia kemudian melepas pelukan itu, lalu menarik tangan Elvin

"Ayo pulang" seru Vika

Mereka pulang ke rumah Vika, mengantar Elvin, kemudian pulang ke rumah Lili

"Lo bau alkohol" seru Aaron yang masih fokus menyetir

"Nanti gue mandi" balas Vika

Aaron melirik Vika sejenak

*Cup

Kebetulan, lampu merah, jadi Aaron mengecup pipi Vika

Wajah Vika merona, ia memegangi pipi kanannya

"Kalo lo mau, malam ini juga boleh" seru Aaron

"Gila lo? Lo masih umur 17 astaga" seru Vika

Aaron hanya terkekeh, "Oh ya?" tanyanya seraya menyeringai

Vika terkejut, "Lo udah gak SMA?" tanyanya dengan bola mata hampir meloncat keluar

"Menurut lo?" tanya Aaron sambil mengambil dan mencium tangan Vika, "Oh, lampu hijau" gumamnya seraya melajukan mobil itu kembali tanpa melepas tangan Vika

"Terus buat apa lo masuk?" tanya Vika yang masih terkejut

"Ngejar lo, makanya gue masuknya gak menentu, Januari gue gak di sana lagi" seru Aaron menjelaskan

"Dasar" batin Vika

Mereka kembali, jam 10, di ruang keluarga ada bang Jin, Namjoon, ama Yoongi

"Ngapain kalian berdua pulang malam banget?" tanya Jin

"Terus ini yang bau alkohol siapa?" tanya Namjoon

"Ngapain kalian tadi?" tanya Yoongi

Vika hanya menatap ke arah Aaron

"Nolongin orang mabuk bentar" jawab Aaron

"Vika?" seru Jin

"Iya, nolongin orang mabuk bentar" jawab Vika

"Siapa orang nya?" tanya Namjoon

"Gak tau, gak kenal" jawab Vika cepat, "Lili mana?" tanyanya

"Tidur" balas bang Jin

Aaron jalan aja gitu ke kamar tamu, pas nyampe depan pintu

"Oh iya, Vik" serunya sambil melempar kantong plastik

"Hap!" seru Vika sambil menangkap plastik itu sambil lompat, dia pendek soalnya kalo dibandingin sama Aaron

"Jangan jadi gila" balas Aaron sambil menutup pintu

"Yoi" seru Vika sambil naik ke atas

"Eh, lo gak boleh tidur di atas" seru Yoongi

"Hm? Kenapa?" tanya Vika sambil menatap ke arah mereka bertiga

"Lili tidur ama Tae, lo pilih tidur sama siapa?" tanya Namjoon

"Sama angin" balas Vika sambil naik ke atas

"Iyak!" seru Vika setelah sampai di atas

"Uwahhh, sugoii, nee, pocong kun, ngapain?" tanya Vika, disana ada pocong guys

Oke, sekarang pocongnya lompat mendekati Vika

"Nee, gak baik deket deket cewek, oke?" serunya setelah pocong itu sangat dekat padanya

Pocong itu malah gigit Vika guys

"Iyak! Sakitttt" seru Vika seraya menahan air matanya

"Eh, maap maap" seru pocong itu

"Eh? Kamu bisa ngomong? Wuahhh" Vika masih kagum

"Haishh, susah emang nakutin lo dek" seru pocong itu sambil membuka kain yang menutupi tubuhnya

"Uwaa, pocongnya berubah jadi bang Jimin" seru Vika

"Dasar anak orang, lo malam ini tidur ama gue" seru Jimin

"Nope" balas Vika sambil berlalu pergi

"Gak ada penolakan" balas Jimin sambil menggendong Vika ke kamarnya, "Lo bau alkohol, mabuk ya lo?!" seru Jimin seraya menuruni tangga, "Pantes lo gak takut anjir!" seru Jimin

"Gue gak mabuk bang! Kunti lewat juga gue ajak main anjer!" balas Vika sambil memukul punggung Jimin

"Dia tidur ama gue aja" seru Yoongi

"Oh, never" seru Vika sambil memeluk erat Jimin

"Gak takut sama setan, takutnya ama Yoongi" timpal Jin

"That's true" balas Vika

Akhirnya, Vika diseret juga ke kamar Yoongi :)

Yoongi ngunci pintu

"Mandi lo" serunya

"Piyama gue diatas bang" balas Vika

"Noh" seru Yoongi sambil melempar kantong plastik ke wajah Vika

"Dendam bae lo bang! Handuk gue diatas bang" seru Vika lagi

"Diem lo, ada semua disana, cepet mandi, gak tahan gue baunya" balas Yoongi sambil menarik selimut dan menutupi setengah tubuhnya

"Ganggu enak nih" batin Vika

Ia mandi, iya, jam 10 lebih ia mandi :) anak rajin, semoga gak diikutin ya nakk

"Sabunnya harum beut njir" batin Vika sambil duduk di sofa kamar Yoongi

"Ngapain lo? Sini tidur" seru Yoongi dalam keadaan menutup mata

"Belum tidur lo bang? Gue gak niat tidur, nanti aja" seru Yoora sambil membuka album yang diberi Aaron

Gak ada jawaban dari Yoongi, yaudahlah

.

.

.

.

.

.

Maap, typo bertebaran :(

Tungguin ye :( Kek nya bab selanjutnya penuh dengan flashback :) Gak tau juga sih :(

Liat mood bae lah :(

:v