webnovel

Berenang

"Woy bang! Cepet ye! Kite tunggu!!" Liona udah 6 kali ngomong kayak gitu di kamar yang berbeda, mereka sih ngomongnya 'iyaaa, nanti kite nyusul' gitu

Akhirnya Vika ama Liona kebawah duluan tuh, menuju kolam renang, rame njir, tinggal dua meja yang kosong, ditandailah sama Vika dan Lili, mereka terus ngambil handuk

"Kak, kamar no 89" seru Vika

"Kartunya?" tanya kakak itu, Vika memberikan kartu kamar mereka, "Bentar ya" balas kakak itu, "Ini, 2 orang ya" seru kakak itu seraya memberikan handuk pada mereka berdua

"Thanks kak" balas Liona, mereka kemudian kembali ke meja mereka tadi

"Huft...mereka gak bohong kan? Kita udah nunggu 10 menit lho" itu Liona, sekarang ia dan Vika sudah berada di kolam renang, lebih tepatnya duduk di pinggir kolam renang kedalaman 3 meter, Liona natap lekat lekat tuh aer

Mereka make baju renang dengan rok pendek yang dilapisi celana pendek dan lengan pendek

"Ini kan jam 4 Li, kali aja mereka ngurus extra bed nya dulu" seru Vika menghibur sahabatnya

"Iya dehh, janji ya gak boleh pingsan? Paling parah mimisan doank" seru Liona tanpa mengubah arah pandang dari air itu dan terkekeh

"Halah, paling kau pingsan" balas Vika meremehkan

"Cih, sombong lo! Kalo gue gak pingsan traktir ye!" seru Liona

"Enak banget lo anjir!" seru Vika

"Halah, lo-" kali ini Liona menatap Vika, namun dia malah menangkap sesuatu yang lain dengan matanya

"Li?" Vika ngelambai-in tangan tuh di depan muka Liona, tapi dia tetep membeku guys, akhirnya Vika ngeliat ke arah yang sama

*Tes

Sesuatu berwarna merah jatuh

*BYUR!

Vika langsung liat ke belakangnya, "LIONA!!" teriaknya, sedetik kemudian, ia berenang mengambil temannya yang tenggelam di kolam 3 meter itu

"Lili!!" abang abangnya juga kaget pas Liona jatuh

*Tep

Vika naruh Liona di daratan, abangnya mau megang tapi keburu ditepis sama Vika

"Jangan sentuh dulu" seru Vika

Vika duduk di sebelah Liona yang pingsan, terus ngangkat Liona dan ditaruh di kursi yang mereka tandai sebagai milik mereka

"Mck" Vika berdecak, ia mengambil tisu di meja, ia bawa tadi, jaga jaga kalau mimisan dan itu beneran terjadi

"Vik!" itu Aaron

"Apa?" tanya Vika yang masih sibuk dengan mimisannya

"Lo kok mimisan sih njing?" tanya Dimas

"Auk" balas Vika acuh tak acuh

"Kita sexy ye? Hahah, sok kuat sih lo pada!" ejek Jimin

Vika cuma natap datar, terus ngambil handuk dan dilekatin di tubuh Liona

"Kalian kenapa dek?" tanya Ethan seraya berjongkok di depan Vika

"Ishh, jauh jauhh, kalo mau deket deket pake baju! Kesel liatnya!" seru Vika seraya mendorong wajah Ethan agar menjauh

"Tuh kan bener" seru Jimin

"Ohok!!" Liona kebangun guys, batuk batuk dia, Vika langsung nutupin mata Liona

"Jauh jauh dulu, nanti dia pingsan lagi" titah Vika

Abang abangnya langsung pergi tuh, langsung masuk ke aer plus jadi tontonan para cewek

Liona nurunin tangan Vika dari matanya

"Katanya gak boleh pingsan" cibir Vika

"Hehe, sorry atuh, terus itu lo gimana? Mimisan gak berenti berenti gitu" seru Liona

"Udah kok" balas Vika

"Hm" timpal Liona, "Sexy banget sih njir" seru Liona sambil natap abang abangnya

"Ew" balas Vika

"Nikmat Tuhan mana lagi yang kau dustakan" seru Liona kembali

"Stop it, berenang kuy?" tanya Vika

"Kuy lah" seru Liona

Mereka akhirnya gabung ama abang abangnya di 170 meter

"Eh, jangan disini, tenggelam nanti kalian" seru bang Jin

"Cih" seru Vika, sedetik kemudian, dia lompat dari pinggir kolam renang

"Anjir!" seru Dimas

"Wleee" balas Vika yang langsung naik ke permukaan, "Ayo Li" seru Vika

Liona cuma geleng geleng guys, "Takut" seru Liona kemudian

"Sini naik" Vika membelakangi Liona, mengisyaratkan agar naik ke punggungnya

"Hup" Liona langsung meluk Vika dari belakang

"Ehhhh, tenggelem Lii" seru Vika

"Vikk, gosah bercanda lo anjeng!" seru Liona seraya menjitak kepala Vika

"Lepas ye?" tanya Vika

"Gak" seru Liona seraya mempererat pelukannya

"Ish" balas Vika

"Pergi sana kalian! Ganggu bae!" seru Aaron

"Emangnya kolam renang punya bapak lo?!" tanya Vika

"Eh, iya juga ya" seru Aaron

Hening sejenak

"Kok gak di hotel kalian sih njing?!?!!" tanya Vika dan Liona kompak

"Gak minta" balas Yoongi seraya mengapung di kolam itu

"Yaudahlah, sekalian nikmatin kan?" seru Ethan

"Yaudah sih, bomat kita mah" seru Liona seraya melepas pelukannya dan berenang sendiri, "Tapi ya gitu lah ya, BAYAR!!!" seru Liona seraya mencipratkan air pada manusia manusia itu, termasuk bang Yoongi yang lagi ngapung, mereka balas aja gitu

"Anak anak" gumam Vika

"Ikut lo sini!!" seru Dimas seraya mencipratkan air ke arah Vika

"Lo-!" Vika ngamuk, jadi dia buat cipratan yang besarrr banget, tapi dibalas lagi sama Elvin

Eh, Elvin? Yoongi? Wahhh, mereka ketawa guyss, imut anjir :(

*Tuk

"Eh? Maaf maaf" Vika menabrak seseorang karena terus terusan berjalan mundur, ia kemudian membalikkan badannya dan melihat siapakah gerangan yang ia tabrak

"Loh? Vik?" seru orang itu

"Gas terozzz" timpal seorang wanita

"Loh? Bang Vito? Tante? Di sini juga?" tanya Vika

"Beneran jodoh kali bang!" seru Reka dari belakang

"Iya kali ya?" seru mereka berdua kompak, lalu sedetik kemudian mereka tertawa

"Rombongan lo mana Vik?" tanya Vito

"Tuh, eh-" Vika nunjuk ke arah rombongannya, tapi dia kaget pas semua mata menuju ke dia plus mereka ngasih tatapan aneh

"Lah? Napa tuh?" tanya bang Vito pelan

Vika cuma ngangkat bahunya, terus ngelihat bang Vito lagi dan mulai bercanda, Reka nimbrung juga tuh

"Siapa?" tanya Jungkook seraya tetap menatap ke mereka

"Temen baru" seru Aaron dengan nada kesal

"Atau calon pacar baru? Mereka tadi bilang jodoh jodoh-an kan?" timpal Liona

"Hm" balas mereka kompak

"Gak kesana lo bang?" tanya Dimas

"Gak, gue hukum di ranjang aja nanti" balas Aaron tanpa dosa, sekarang, tatapan tajam Elvin, Evan, plus Ethan mengarah padanya

Aaron diem aja gitu, malah nambah tajam liatin mereka berdua

"Eh eh, beli es krim tuh" seru Liona

"Lo mau apa?" tanya bang Vito

"Gue kan dah bilang gausah banggg" seru Vika seraya menarik tangan Vito agar kembali ke air

"Mbak, vannila nya satu, yang pake cone ya" seru Vito tanpa mempedulikan Vika

"Bentar ya" seru kakak itu

"Ish! Kan Vika dah bilangin gak usahhh!!" seru Vika

"Bodo amat" balas Vito seraya terkekeh

"Kak, es krimnya, 5.000" seru kakak itu seraya menyodorkan eskrim

"Ini ya, makasih" seru Vito seraya menerima es krim itu lalu memarik tangan Vika ke kursi

"Kan! Mahal disini tuhhh" seru Vika

"Udah diem aja, makan cepet" seru Vito seraya menjejalkan es krim itu ke mulut Vika

"Anjir-" mulut Vika disumpel es krim guys

"Udah udah, gosah diliatin, mari berenang" seru Liona

"Hm" balas mereka semua, kecuali Aaron, dia masih ngawasin tuh

"Ron" itu Jungkook

"Hm?" balas Aaron

"Gue temenin" serunya

Aaron diem aja

"Anjir, makan kek bayi lo Vik!" seru Vito seraya mengelap sudut bibir Vika, lalu menjilat jarinya

"Banggg, anjir! Ngapain di jilattt" seru Vika seraya menepuk pelan lengan Vito

"Gas terozz" suara seorang pria paruh baya, orang itu mendekati mereka

"Loh? Pa?" seru bang Vito dengan raut wajah bingung, lalu ia melirik mamanya sebentar

"Papa tidur di pesawat bentar langsung anak orang digebet? Hah?" tanya papanya seraya tersenyum

"Eeee" bang Vito tidak bisa berkata apa apa lagi

"Halo om" seru Vika sopan

"Vika ya? Sama siapa ke sini?" tanya pria itu

"Abang, om" balas Vika

"Mama papa dimana?" tanyanya lagi

"Di Medan, katanya sibuk kerja, jadi gak ikut, om" seru Vika

"Oh gitu, abangnya sekarang dimana, Vika?" tanya pria itu lagi

"Disana om" tunjuk Vika

"Lah? Banyak banget abang kamu" seru om itu saat melihat 13 laki laki disana

"Abangnya Vika cuma 4, sisanya abang temen" jelas Vika

"Oh gitu, yaudah om pergi lagi, jangan diapa apain anak orang!" titah om itu pada bang Vito

"Iya paa" seru Vito, "Kamar lo dimana dek?" tanya Vito

"Ntuh, gedung barat" seru Vika seraya menunjuk kamarnya, "Abang dimana?" tanya Vika

"Gedung selatan, lumayan jauh ya" seru Vito

"Iya tuh, eh, Vika pergi ke sana ya bang?" tanya Vika

"Iya, byee" seru Vito setelah melihat Vika menjauh

"Wahh, adek gue dah pacaran nih" seru Jungkook yang masih setia dipinggir kolam, sementara Aaron udah bergabung dengan yang lain

"Paan sih bang? Kagak kale" seru Vika  seraya mencelupkan kakinya

"Hati hati dek, Aaron dah marah loh" seru Jungkook setengah berbisik

"Dia tadi bilang bakal hukum lo diranjang" seru Liona yang tiba tiba datang

"Terus? Abang gue? Diapain dia?" tanya Vika

"Gak diapa apain, cuma ditatap tajam aja" seru Liona, "Masuk lo" seru Liona seraya menarik tangan Vika

"Anj-" Vika tenggelam astaga, buat panik anak anak, masalahnya dia gak naik ke permukaan njir, sampe terheran heran

"Vik?" tanya Liona

"Anjay, tenggelam" seru Jungkook

"Abanggg!! Vika tenggelamm!!!" seru Liona heboh

"Oh" balas mereka

"Kok oh?" tanya Liona

"Terus?" tanya Elvin

"Vik?" giliran Jungkook yang manggil, dia narik baju Vika supaya muncul ke permukaan, "Vik?" serunya lagi begitu melihat Vika pingsan, "Vik?" diulang lagi, kali ini dia gendong, "Anjir Vik, bangun goblok" seru Jungkook

• • • • • •

"Hai" perempuan yang cantik, seperti malaikat yang terakhir kali di lihat oleh Vika dalam mimpi

"Siapa...?" tanya Vika pelan

"Kamu! Aku itu kamu! Maaf ganggu liburan kamu ya! Aku mau ketemu sama kamu!" seru perempuan itu seraya tersenyum manis

"Eh?" Vika cuma bengong, kenapa? Karena sedetik kemudian, semua menjadi gelap

"Maaf..."

*Crash!

"Eh...?" Vika masih bengong, dia merasa tangannya sakit, kemudian melihat luka gores disana

"Maaf..."

*Crash!

"Maaf..."

*Crash!

Satu kata maaf, satu sayatan

"Untuk apa?" tanya Vika kemudian

"Maaf..."

*Tak

*Crak!

"Kau meninggalkan ku selama 12 hari, mengapa datang kembali ke mimpi ku?" tanya Vika, sekarang dia memegang pisau yang sedari tadi mengirisnya

Seketika itu pula, semuanya kembali terang, malaikat itu kembali ke hadapan Vika

"Sakit?" tanyanya

"Tidak" seru Vika seraya meletakkan pisau itu

"Sungguh?" tanyanya lagi

"Hm, kau mau mencobanya?" tanya Vika

"Tidak perlu, aku sudah mendapatkannya" seketika itu pula, darah, bekas cambukan, bekas cekikan, tamparan, minyak, luka bakar, semuanya ada pada malaikat itu

Vika hanya tersenyum manis

"Ya, itu hidup kan? Harusnya terima saja, kenapa ingatanku dihapus? Aku yakin aku tak memintanya" seru Vika

"Kau memang tidak, ada sesuatu yang memaksa hati orang tua mu melakukannya, yasudahlah, lihat, mereka panik gara gara aku membawamu kesini, jumpa nanti malam, kalau mood sih, haha, babay, Vika" serunya seraya menjauh

• • • • • •

"Woy anjeng!! Gue panik nih!!" Liona teriak di muka Vika guys

"Ishh, iya iya, sorry" seru Vika

"Lo kenapa?" tanya Elvin

Vika cuma ngangkat bahu, "Berapa menit?" tanya Vika

"5" seru Liona

"Cool" balas Vika, ia kemudian berdiri, dan langsung terjun ke 2 meter

"Vik!" Liona teriak ges

Vika gak tenggelam, dia ngambang tuh, "Oy?" seru Vika

"Ikut goblok!" seru Liona yang langsung lari terus terjun juga

"Ikut woeeee" dan begitulah, kolam 2 meter itu langsung ricuh gara gara mereka

"Lomba kuy?" tanya Vika

"Paling lo kalah" seru Jin

"Nyoba aja dulu" seru Liona

"Siap ya! Satu! Dua! Tiga!" teriak Vika

Siapa yang menang? Elvin. Juara dua? Evan. Juara tiga? Avan ama Ethan

"Anjir! Nge cheattt" seru Vika gak terima

"Terima aja udah" seru Evan

"Ulanggg" seru Vika

"Males" balas Elvin

"Kan bener! Nge cheat kau banggg" seru Vika seraya menendang perut abangnya dari dalam air

"Nope" Elvin megang kaki Vika, terus ditarik ke dasar

"Anj-!" tenggelam lagi dehh, tapi langsung naik Vika nya ke atas, "Anjer!" seru Vika begitu sampai di permukaan

"Cieee" seru mereka semua, kecuali Aaron ama Yoongi

"Gue niatnya bunuh dia" balas Elvin

"Ah masa?" goda Liona

"Ya enggaklah, kalo beneran kan dia juga yang nangis" seru Vika seraya memeluk abangnya dari belakang

"Berat" komentar abangnya

"Usaha" balas Vika

"Uhuyyy" digodain lagi

"Bang bang! Gue juga mau!" seru Liona

"Sini sini" seru Jin, ia lalu menggendong adeknya fan memberikannya pada Yoongi

"Kok gue?" tanya Yoongi yak terima

"Biar enak dipandang" seru bang Jin

"Bangg, gue juga mau!!" seru Dimas pada Aaron

"Anjing!" malah dapat jitakan guys

"Bangkek!!" seru Dimas seraya menendang kaki Aaron

"Lepas gih" seru Elvin pelan

"Gak mau" balas Vika seraya menaruh kepalanya di pundak abangnya, mereka lumayan jauh dari anak anak itu

"Tadi mimpi apa?" tanya Elvin

"Kepo, gak seru sih" balas Vika

"Gue lepas ya" seru Elvin dingin

"Gak" balas Vika lagi

"Cih"

"Cah cih cah cih, gue lepas baju juga lo ngedeket" seru Vika asal nyeplos

"Yup, that's right, so?" seru Elvin seraya mengelus paha Vika di dalam air

*Plak!

"Mesum lo bang!" seru Vika

"Jangan di sini, nanti beneran hamil" Evan ikut nimbrung guys

"Disini enak, gak ada yang tau" balas Elvin

"Jijik aku tuh" seru Vika

"Kok gak pergi?" goda Ethan yang dateng bareng Evan

"Gak mau ah, jarang jarang digendong ama anak ini" seru Vika seraya ngedusel di leher Elvin

"Minggir sana lo" seru Elvin dingin

"Males" balas Vika

"Jadi, siapa tuh anak?" tanya Evan

"Yang mana?" tanya Vika

"Yang makan es krim dari bibir lo" seru Avan yang berada di samping Ethan

"Darimana lo bang?" tanya Vika

"Jawab aja udah" seru Avan

"Pesawat tadi, pas kalian tidur, depan kita kan anak kecil, ngomong ngomong deh ama bayinya, terus Vika nanya nanya gitu, temenan deh, tapi dianya naksir" jelas Vika

"Ck ck ck, hati hati ama Aaron" seru Evan

"Iya abang ku cayang" seru Vika

"Cium klo beneran sayang" seru Evan

*Cup

Vika mengecup pipi Evan

"Manis bangsat" balas Evan seraya mencubit pipi Vika

"Lepas we!" seru Vika

*Haup

Sekarang pipi Vika dimakan ama Evan guys, digigit

"Huwaaa, sakittt" seru Vika seraya memukuli air

"Lepas, Van" titah Elvin

"Ish" Evan ngelepasin guys, keliatan di pipi Vika bekas gigitan

"Baru sadar gue manis" seru Vika yang masih sempat menyombongkan dirinya

"Udah sadar, makanya pingin rasain dalamnya juga" seru Elvin seraya menaruh tangan adiknya di perutnya, Vika ngerasain tuh, kotak kotak di perut abangnya

"Ew" balas Vika

"Ew, tangannya gak dipindahin" komentar Evan

"Hehe, lucu soalnya, persegi gituu" seru Vika

"Anjir" balas Avan

"Punya gue lebih bagus lho Vik" seru Ethan

"Pas kiamat datang baru punya lo lebih bagus" seru Elvin

"Dimana mana punya gue anjing" seru Evan

Vika langsung liat ke badannya donk

"Punya Vika juga bagus kok!" serunya dengan sisa kepolosan yang ia punya

Abangnya langsung diem plus ngeliatin satu sama lain

"Hahahhah! Nah ini nih, bener tuh! Dimana mana lingkaran yang terbagus" timpal Avan seraya tertawa sampai keselek air

"Tuh kan" balas Vika

"Dicoba dulu, baru tau kualitasnya" seru Evan

"Ew ew ew ewwww" komentar Vika

"Woy Vik! Udah belum?!" suara Liona

"Oh, iya iya!!" balas Vika

"Lo mandi mana??" tanya Liona

"Kamarr" seru Vika

"Gue duluan ye yang mandi!" seru Liona

"Sip!" seru Vika seraya naik ke daratan, terus disusul sama abang abangnya

Abang abangnya dah ngambil handuk ternyata, mereka ngeringin badan dulu guys, handuknya dibalikin terus ke atas bareng

"Kok pada ngikut?" tanya Vika

"Dah laper" balas abangnya Liona ditambah Dimas

"Lah? Makanan siang tadi kemana hilangnya?" tanya Vika

"Dimakan cacing" balas Liona

Mereka nyampe di depan kamar, Vika langsung bilang

"Dinner jam 7! Jan lupa! Jam 6 keluar kamar! Kita jalan jalan" seru Vika

"Sip" balas mereka

.

.

.

.

.

.

Anjay, nunggu satu komen dah buat 3 chapter bae aghu :) Satu satu bae je lah ye. Makasih lho buat komennya, cayang dech :v

Maaf klo ada typo yaa (´ . .̫ . `)

Stay tuned sayang UwU