webnovel

Bab 7

pagi yang cerah Irina telah selesai bersiap siap, dia bangun awal karena sangat tegang tentang gurunya.

"Nona anda jangan terlalu gugup"

"Apa aku kelihatan sangat gugup?"

"Tentu saja nona, siapapun yang melihatnya tahu anda sedang gugup. Anda tenang saja nona semua akan berjalan lancar"

"Jam berapa kira-kira guru yang mengajariku datang"

"Saya tidak tau nona" ucap Lily sambil mendandani rambut Irina.

"Sudah selesai nona"

Irina memandang wajahnya di cermin dan mengangguk puas

"Baiklah ayo"

Irina pergi menuju ruang belajar

Sesampainya Irina diruang belajar, dia segera duduk dan menunggu datangnya guru yang akan mengajarnya. Tidak lama kemudian terdengar suara membuka pintu. Irina segera berdiri.

"salam calon duchess Roderica" ucap seorang perempuan berambut coklat tersebut sambil membungkuk kan badannya.

karena Irina belum di lantik menjadi duchess Roderica panggilan nya masih calon.

"Salam kepada anda" ucap Irina kaku sambil mengikuti gerakan yang sama seperti perempuan tadi.

"Santai saja nona, perkenalan nama saya Charlotte" ucap wanita tersebut sambil membungkuk kan badannya.

Seketika Irina membatu

Aku baru ingat Charlotte Aline Eduora. Dia merupakan guru Irina dalam novel dia juga merupakan baroness Eudora, Charlotte benci dengan Irina, meskipun Charlotte yang mengajari Irina sampai berusia 17 tahun tapi dia tidak merasakan kasih sayang sedikit pun, karena sifat buruk Irina.

Mengetahui kenyataan dalam novel membuat Irina menjadi gugup sekaligus takut.

Aku harus membuat kesan yang baik pada Charlotte. Tapi ketakutan Irina hanya angan-angan saja, Charlotte sangat baik dia selalu senyum ramah

Sia-sia kekhawatiran ku tadi ucap Irina dalam hati.

"Baiklah nona, pembelajaran kita cukup sampai disini, saya tidak menyangka anda sangat jenius"

Irina yang tidak pernah di puji merasa malu sekaligus senang, wajahnya sangat merah

"Anda juga sangat cantik dan baik" ucap Irina malu-malu.

"Hahaha, terimakasih nona. Saya pamit dulu nona yang imut" Irina yang mendengarnya semakin malu, sedangkan Charlotte yang melihatnya semakin merasa Irina sangat lucu dan berbeda dari rumornya. Yang dia lihat Irina pemalu dan juga terlihat ceria, jauh dari yang namanya suram.

"Rumor memang tidak bisa dipercaya" ucap Charlotte sambil naik kedalam kereta kudanya.

Irina sekarang tiduran dikamar nya, dia sudah mandi dan makan malam.

...

Sebulan kemudian.

"nona ayo bangun" ucap Lily sambil menarik gorden kamar Irina

"Kenapa kau membangunkan ku sangat cepat, kau tau Lily ini liburan ku setelah 1 bulan di bantai" Irina memang tidak bohong selama sebulan ini yang dia lakukan hanya belajar, dia sudah menantikan liburan ini. Irina jadi merasa ngeri, sebulan saja sudah secapek ini. Apalagi 7 tahun ke depan. Ya 7 tahun itu tidak bohong, dia harus belajar 7 tahun agar dia menjadi duchess yang sempurna.

"Apa anda tidak ingin jalan-jalan nona"

"jalan-jalan? tanya irina yang mulai tertarik

"Iya nona anda pasti bosan" Lily tersenyum melihat tingkah Irina yang sok berpikir keras.

"Iya kau benar, bantu aku bersiap-siap!"

Mana bisa aku melewatkan hari libur ku yang menyenangkan ini sorak Irina dalam hati

"Baik nona"

...

Irina dan Lily sekarang sudah sampai di pasar.

"wah ramainya" Irina melihat keluar jendela

"Tentu saja ramai nona, ini kan pasar" jawab Lily sambil tersenyum melihat nona nya.

"Ya sudah ayo turun melihat dari sini tidak puas"

"Baik nona" Irina dan Lily turun.

Irina semakin takjub melihat nya dari dekat, dia lari-lari melihat kesana kemari. membeli banyak sekali makanan.

"Nona tunggu" ucap Lily yang tertinggal

"Kau lama sekali" ucap Irina sambil memakan makanan yang dia beli tadi

"Kau mau?" Irina menawarkan makanan nya pada Lily

"Iya nona terimakasih" Irina mulai berjalan santai dia kasihan melihat Lily yang tidak bisa mengejarnya, tapi tiba-tiba Irina memandangi sebuah toko yang terlihat unik.

"Toko apa ini" tanya irina pada Lily

"Ini toko alat-alat sihir nona"

Lily memperhatikan toko tersebut untuk memastikan sekali lagi.

"Alat-alat sihir?"

"Iya nona, alat-alat sihir ini dibuat oleh para penyihir dan dijual dengan harga tinggi" ucap Lily menjelaskan

Irina mulai tertarik

"Ayo kita masuk" Irina melangkah masuk.

kring kring...

bunyi lonceng didepan pintu toko.

"Selamat datang pelanggan. Ada yang bisa saya bantu" ucap pemilik toko

"Saya ingin melihat-lihat dulu" ucap Irina .

Barang yang di jual banyak dan juga unik-unik. Irina bahkan bingung mau beli apa. Sampai dia menemukan sesuatu yang dirasa dibutuhkan untuk menjalankan rencananya.

"Saya ingin beli ini" Irina menyerahkan belati berwarna perak ke pemilik toko

"Apa maksud anda nona ?" Lily berteriak yang mengejutkan Irina. Dia kaget kenapa nona nya membeli benda yang berbahaya seperti itu.

"Betul yang dimaksud pelayan anda nona, anda masih sangat kecil untuk membawa benda berbahaya seperti itu. Belati itu bukan belati biasa, itu belati yang mengandung racun" pemilik toko juga merasa khawatir, pasalnya yang membeli belati berbahaya tersebut adalah anak kecil.

"Pokoknya aku mau beli ini. Tidak ada bantahan" pemilik toko dan Lily hanya diam karena perkataan mutlak Irina tadi.

"Baik nona" pemilik toko tadi memasukkan belati tersebut kedalam tas kecil.

Saat akan membayar Irina menemukan benda unik lagi

"Apa ini?" tanya irina pada pemilik toko.

"Itu adalah kertas teleportasi nona"

"kertas teleportasi?" tanya irina yang meminta penjelasan lebih jauh

"kertas teleportasi ini sangat istimewa ini dibuat langsung oleh kepala menara sihir makanya benda ini sangat berguna, cara kerjanya anda cukup mengatakan tempat yang ingin anda tuju dan anda cukup merobeknya lalu anda akan sampai ditempat yang anda katakan tadi"

"wah luar biasa. Benda ini sangat keren"

"Tentu saja itu keren nona, harganya juga sangat mahal bahkan di toko kami ini kami hanya mampu menyetok 2 kertas saja karna harga nya sangat mahal"

Berapa mahal harga kertas ini, bahkan toko sebesar ini hanya mampu membeli 2. batin irina

"Lily apa uang kita cukup untuk membeli barang ini"

"Tentu saja nona kita mempunyai banyak uang"

"Kami tidak membawa banyak uang, anda cukup datang ke kediaman Roderica dan kami akan membayarnya"

Penjaga toko yang mendengar nama Roderica langsung sujud

"Ampuni saya calon duchess Roderica karena tidak mengenal anda dan tidak bersikap sopan"

"Ya ampun sudahlah, tidak apa-apa"

Irina segera membantu penjaga toko tadi untuk berdiri tegak lagi.

"Jangan lupa untuk datang ke kediaman kami, kami pergi dulu tuan"

"Terimakasih calon duchess Roderica" ucap penjaga toko sambil membungkuk kan badannya.

Irina yang sudah sampai didepan pintu berbalik

"Jangan panggil aku calon duchess, nanti orang lain tau. Panggil saja aku seperti kau memanggilku tadi"

"Baik nona"

Irina dan Lily kembali menuju kediaman Roderica.

...

Banyak banget yang salah ternyata

maaf ya guys maklum aku baru belajar nulis novel, ngetiknya juga pake hp jadi susah.

sekali lagi maaf ya