Hi its me MIRA.
Welcome to my story
Happy Reading
.
.
.
.
.
.
Sambil memberikan baju kotor Marc pada Lea sang manager hanya menggeleng." Kau berurusan dengan seorang MARC MARQUEZ ALENTA, dan jangan kaget jika wajahku habis ini muncul dimana-mana akibat ulahmu." Mendengar itu Lea langsung berdiri kaku karena terkejut.
HA?? APA???? JADI ITU TADI MARC MARQUEZ ALENTA?astaaagaaaaaa TAMATLAH RIWAYATMU Leaaaaa.
Batin Lea ketakutan.
●●
Sunday, July 25, Circuito The Jerez.
Setelah drama yang terjadi hari Jumat kemarin, disinilah Lea sekarang. Di sirkuit Jerez hanya untuk mengembalikan baju kotor milik Marc Marquez.
"Huft, jika bukan karena Mr. Johny yang memaksaku dengan mengacam pekerjaanku, aku pasti lebih memilih merobek - robek ini baju,trus aku jadiin mozaik." Gerutu Ara sembari berjalan mencari paddock Honda.
Benar,karena kejadian kemarin lusa, Lea memang mendapatkan peringatan langsung dari managernya. Sang manager mengancam akan memecat Ara tanpa bayaran jika sampai dirinya tidak memenuhi kemauan Marc Marquez.
Tentunya Lea sempat menolak, namun sang manager bersih keras dengan keputusannya itu. Ia mengatakan bahwa untung Marc tidak melaporkan itu pada pihak berwajib dan tidak menyebar luaskan pada media. Jadi dirinya perlu berterimakasih pada Marc.
Setelah mempertimbangkan beberapa perkataan sang Manager. Ara akhirnya setuju. Dan berakhir disini, di sirkuit Jerez. Parahnya lagi, dirinya sendirian.
Ia terus menyusuri kendaraan-kendaraan besar yang bertuliskan Ducati,Yamaha,Suzuki,dan Aprilia.
Sampai mungkin karena ia yang terlalu fokus membaca tulisan di badan kendaraan, ia tidak menyadari saat dirinya menabrak seseorang didepannya.

"Ups. Maaf gasengaja." Ya ampun Astagaaaa Lea kenapa harus keulang lagi sii, kenapa ceroboh sekali. Batin Lea menggerutu.
Seseorang yang ditabrakpun otomatis berbalik badan dan langsung menatap Ara.
Awalnya ia terdiam beberapa detik sampai Lea yang menyadarkannya.
"Hallo,haii tuannn.. haii maaf." Katanya dengan melambaikan tangannya kedepan wajah orang itu.
Setelah sadar dari kediamannya orang itu langsung tersenyum manis.
"Astaga maaf, jujur saja aku sedikit tenggelam dengan warna mata biru kamu. Sangat cantik." Pujinya pada Lea yang langsung mendapatkan respon senyuman tulus dari Lea. "Terimakasih pujiannya. Dan maaf soal tadi saya tidak sengaja menabrak anda."
"Nggak usah terlalu formal, kenalin aku Maverick Vinales. Kamu bisa panggil aku Mack. Iya gapapa santai aja." Katanya sambil memperlihatkan senyum manisnya pada Lea.
Mendengar perkataan Mack,Lea sedikit lebih santai. Karana ia merasa Mack bukan seseorang yang buruk untuk menjadi teman.
"Oh oke, hai Mack aku Lea." Sambung Lea.
"Lea? Just Lea." Tanyanya
"Elleanora Queensa." Imbuh Lea
"Oh Elleanora, nama cantik seperti pemiliknya. Sedang apa kamu disini? Bukankah pintu masuk penonton disebelah sana." Kata Mack sembari menunjuk ke arah timur.
"Bukan, aku kesini bukan untuk nonton. Aku kesini karena ingin menemui seseorang." Jelas Lea.
"Maaf, tapi seseorang? Siapa?. Sapa tau aku bisa bantu." Ujar Mack
"Aku sedang mencari paddock Marc Marquez. Bisakah kamu membantuku Mack" tolong Lea pada Maverick.
Mack yang awalnya menyimak sedikit terkejut setelah mendengar nama Marc yang dicari oleh Lea,"Marc? Ada apa kamu mencarinya? Kamu bikin masalah dengannya?." Tanya Mack lagi
"Emmm hanya masalah kecil. Gak parah. Tapi bisakan kamu bantu aku. Please." Mohon Lea pada Mack.
Melihat ekspresi puppy eyes yang ditunjukan Lea membuat Mack tidak tega. Ia akhirnya mengangguk,"Oke,tunggu disini sebentar. Aku ambil motor dulu."
Dengan mengedipkan sebelah matanya ia langsung pergi meminjam motor Yamaha dan kembali ketempat Lea tadi, "C'mon naik." Katanya memerintahkan Lea untuk segera naik.
Setelah Lea naik,tidak membutuhkan banyak waktu ia langsung tancap gas menuju paddock honda.
"Maaf tapi aku hanya bisa mengantarmu sampai sini. Kau tau,aku tidak terikat kontrak dengan Honda. Jadi tidak memungkinkan untukku mengantarmu hingga dalam. Ditambah paparazi yang memiliki banyak mata." Kata Mack menjelaskan pada Lea.
"Tidakpapa, aku ngerti toh ini hanya membutuhkan sedikit waktu untuk berjalan kesana. Aku sangat berterimakasih Mack. Kau sangat baik." Jawab Lea
"Senang berkenalan denganmu Queen. Aku harap kita dapat berteman baik. Kata Mack dengan tulus. "Aku pergi dulu." Lanjutnya
"Iya hati-hati. Sekali lagi terimakasih dan Good luck Mack,semoga kamu naik podium." Kata Lea sedikit keras yang langsung mendapatkan acungan jempol dari Mack.
Setelah memastikan Mack yang sudah menjauh, ia mulai berjalan menuju paddock Honda.
Disana ia melihat banyak kru yang mondar mandir dengan tugasnya masing-masing. Sampai akhirnya ia bertanya kepada salah satu kru yang ada disana,"permisi, Marc Marqueznya ada?" Tanya Lea seperti sedang mencari seseorang dirumahnya. Lea awalnya sedikit menimang kembali perkataan yang ia ucapkan,karrna apa yang ia ucapkan itu menurutnya sksd banget.
Keknya sksd banget, ah masa bodoh. Tujuanku hanya mengembalikan baju lalu pergi. Batinnya.
Salah satu mekanik yang mendengar pertanyaan Lea berbalik badan dan mengangguk.
"Ada. Tapi ada perlu apa? Dan mana kartu VIP Village kamu? Maaf,tapi yang bisa menemui rider kami hanya pemilik kartu tersebut."
Ha? Kartu apa katanya Village? Apaan. Aku kesini aja terpaksa gimana aku punya kartu itu. Batin Lea.
"Maaf tapi saya tidak punya. Saya kesini hanya--" Jawa Lea
"Tapi nona, yang bisa menemui rider kami hanya orang-orang tertentu saja. Termasuk pemilik kartu itu. Jadi jika nona tidak punya,silahkan pergi dari sini." Potong salag satu mekanik tersebut.
Marc Marquez yang mendengar kebisingan di paddocknya keluar dan bertanya kepada salah satu kru nya. Dan kru tersebut menjelaskan bahwa ada seseorang yang ingin menemuinya namun tidak memiliki akses kartu.
Marc yang penasaran akhirnya keluar sendiri melihat salah satu mekaniknya sedang berbicara dengan seorang wanita. Karena wajahnya yang tertutup badan sang mekanik akhirnya ia sedikit lebih maju mendekat dan terkejut karena melihat Lea disana.
"Biarkan dia masuk. Dia ada urusan denganku." Kata Marc.
Sang mekanik itupun langsung berbalik melihat Marc, "Baik Marc. Dan nona, kenapa anda tidak menjelaskan jika anda sudah ada janji dengan Marquez. Jika anda mengatakan pasti saya akan memanggilnya." Ujar sang mekanik dan Sebelum mendengar jawaban dari Lea ia langsung berbalik dan kembali bekerja.
Gimana mau jelasin, baru bicara A udah dipotong.huft. batin Lea.
"Lea? Benarkan Lea. Ayo ikut aku. Kita bicara didalam." Kata Marc sambil melihat ke Ara Lea.
"Kenapa mesti didalam,kan aku cuma mau ngembaliin ini. Setelah itu urusan kita selesai. Dan kamu tinggal mengambilnya saja, Ini." Kata Lea pada Marc yang didengar hampir seluruh orang di paddock.
Marc yang mendengar jawaban Lea langsung mendekat ke arahnya dan berbisik.
"Ikut aku atau aku telefon manager kamu." Katanya dan langsung pergi.
"Fuck" geram Lea. Dengan terpaksa ia mengikuti Marc
Kedalam tempat yang sepertinya memang khusus rider saja. Karena sekarang hanya ada Lea dan Marc disana.
"Nih ambil." Kata Lea dengan meyodorkan paper bag berisi baju Marc.
"Hahahahaha,kalo hanya untuk baju kayak gitu aku punya satu lemari." ujar Marc sembari tertawa terbahak-bahak.
"Trus tuan Marquezzz yang terhormatttt, buat apaaa anda memaksa saya kesini." Kesal Leaa sembari membantingkan paperbag itu ke lantai.
"Untuk memberikan sedikit pelajaran kepada seseorang yang bernama Elleanora." Jawab Marc.
"Hahaha,seorang Marc Marquez yang notabenya rider terkenal mengincar anak biasa sepertiku?. Bangga sekali." Ejek Lea.
Saat Marc ingin menjawab perkataan Lea barusan, tiba-tiba saja pintu terbuka. Menampakkan sosok santi dengan wajah yang sedikit resah dan bingung.
"Oh sorry Marc, (menatap Lea sebentar lalu kembali menatap Marc serius) race tinggal 30 menit lagi, tapi pihak UG(umbrella girl) mengatakan jika UG yang seharusnya menemanimu nanti tidak bisa datang. Yang berarti kita harus mencari penggantinya." Kata Santi
"Lalu apakah kamu sudah mencari pengganti?." Tanya Marc
"Belum,karena waktunya yang mendadak banyak yang tidak bisa dihubungi." Jawab Santi.
"Lalu bagaimana?" Tanya Marc lagi
Mereka sama-sama diam sejenak, berpikir jernih untuk mengatasi masalah ini. Sampai akhirnya mereka secara bersamaan menoleh ke ara Lea.
Lea yang menjadi pusat pandangan mereka berdua hanya geleng-geleng seakan mengatakan TOLONG JANGAN AKU.
Namun Marc dengan cepat mengatakan,
"Panggilkan Martin, bilang padanya tolong carikan baju yang sederhana tapi elegant dengan alat riasnya sekaligus,lalu bawa kemari."
"Baik akan aku urus." Jawab Martin
Setelah Santi keluar, Marc mendekat ke ara Lea, mempersempit jarak diantara keduanya. Lea yang merasa Marc semakin dekat dengannya otomatis mundur hingga ia merasa bahwa ia tidak dapat mundur lagi karena tembok yang ada dibelakangnya.
Marc dengan cepat mengunci jalan keluar untuk Lea dengan kedua tangannya lalu ia memajukan wajahnya hingga Lea bisa merasakan hembusan nafas Marc juga bau maskulin dari tubuh Marc.
Semakin mendekatkan wajahnya pada Lea, hingga Lea yang takut akhirnya menutup mata.
"Jika kamu masih ingin pekerjaanmu itu aman. Maka turuti kemauanku. Jadilah UG ku hari ini." Bisik Marc tepat ditelinga Lea dengan tangannya yang menyingkirkan anak rambut yang menutupi wajahnya.
Mendengar itu otomatis Lea membuka matanya dan menatap Marc horror tanpa kata.


................................................
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
VALUE TIME.EXPRESS LOVE||by Miraiiidd
Terimakasih sudah membaca
Jangan lupa Vote dan Comment
Yang mau next lanjutannya, tunggu..
See you next Chapter..
With love Mira♡