webnovel

You're Mine

James kembali menarik bibirnya dan mendegar kalimat ketus dari mulut Helena. "Jangan lakukan itu , aku tidak dapat marah jika kau terus menciumku !".

James kembali mengulang perkataannya. "You're mine , all mine !". dan kembali mencium Helena .

Helena merasa gerah lalu mencoba mendorong James untuk mundur dan melepaskan ciumannya . "James jangan lakukan ini , saya masih kesal karena anda terus berhubungan dengan Naomi !".

James mendekap erat tubuh Helena namun dia memundurkan sedikit kepalanya kepalanya kebelakang agar dapat berbicara dengan Helena. " Biarkan aku menjelaskan sesuatu !".

"Tidak , saya sudah melihat semuanya bahkan hingga saat ini anda masih terus berbicara pada Naomi !". Ucap Helena dengan nada yang mulai meninggi.

James kembali mengecup bibir Helena . " Sudah marahnya ? Kini giliran saya untuk berbicara boleh ? ". James menurunkan sedikit nada suaranya.

"Apalagi yang akan anda jelaskan pada saya ! saya muak dengan ini ! ". Bentak Helena

James kembali menatap Helena dan sekali lagi mencium bibir wanita itu. Kali ini ciuman sang Duke sedikit kasar bahkan ia juga mencium tekuk leher Helena. Setelah dirasa Helena cukup tenang James kembali melepaskan ciumannya tersebut. "Saya adalah penyelenggara pesta dan pemilik istana ini , sebagai tuan rumah maka saya harus menjamu tamu-tamu saya dengan baik . Saya tidak hanya mengobrol dengan Naomi seharian tetapi juga dengan tamu yang lain hanya saja saat anda melihat saya kebetulan saya sedang berbicara dengan Naomi !".

Kalimat James berhasil membuat Helena terdiam. "Saya tidak memiliki perasaan apapun pada Naomi karena saya sudah menyerahkan diri saya kepada anda , begitu juga anda yang telah menyerahkan diri anda pada saya seutuhnya dengan membiarkan hanya saya yang dapat menyentuh seluruh tubuh indah milik anda , Lady Helena Matson".

Helena mulai tertunduk. Namun James tidak membiarkan Helena melepaskan pandangan matanya terhadap James. Pria itu kembali mengangkat dagu Helena dan kembali berbicara. "Saya sudah berjanji pada diri saya sendiri untuk memilih anda , tidak ada keraguan bagi saya sekalipun ! Lady Helena Matson anda adalah Duchess Alvord selanjutnya ! pemilik tanah sekaligus istana ini ".

James mulai melihat sedikit senyuman diwajah Helena. " Saya tau bahwa saya telah mendapatkan hati anda jauh sebelum anda menyadarinya bahwa anda telah jatuh hati pada saya. Insting saya tidak pernah salah dan sekarang anda cemburu hanya saja anda tetap diam , tetapi jika cemburu ini berlanjut maka anda akan menjauh dari saya bukan ? Jelas saya tidak ingin itu terjadi !". Ucap James.

"Helena, once again ... you're mine , all mine and I'm yours !". Setelah mengutarakan semua kalimatnya pria itu segera mengendong Helena menuju kekamarnya.

"Mau kemana kita ?". Tanya Helena kebingungan.

"Melanjutkan kesenangan kita yang belum selesai tadi pagi !". Jawab James

James menjatuhkan tubuh Helena keatas ranjang dengan cepat ia kembali mencium wanita itu penuh tuntut. Ia juga membuka gaun yang Helena gunakan secara paksa. " Sepertinya anda terus menerus menguji kesabaran saya jadi anda pantas untuk tetap berada di kamar saya seharian ini !". ucap James.

Setelah melepaskan semua pakaian Helena kini James melapaskan pakaiannya sendiri dengan cepat. Selanjutnya pria itu segera melanjutkan apa yang sudah ia mulai sebelumnya. James mulai mencium bibir Helena kembali dengan sedikit kasar dan penuh tuntut. setelahnya ia melanjutkan ciuman tersebut turun melalui tekuk leher serta ke buah dada Helena.

"Aahhh James !". Helena mulai mendesah.

"Kau bisa bersuara sekuat tenagamu karena aku sudah menyuruh pelayan untuk pergi keluar !". Ucap James sembari memilin buah dada Helena.

James melanjutkan perjalanannya terus mencium hingga kepangkal paha Helena. "Apakah kamu siap merasakan lidahku sayang ?". ucap James penuh goda.

Sepertinya itu buka sebuah pertanyaan tetapi sebuah pernyataan karena James langsung melebarkan kedua paha Helena sehingg memperlihatkan bagian keintiman milik Helena. Tanpa menunggu waktu yang lama James segera mendaratkan lidahnya disana yang membuat Helena mengerang dengan kuat. "Ahh yeahhh .... aaahhh !".

Helena mulai kesulitan mengatur irama nafasnya . Sesekali perempuan itu meremas sprei dan kadang ia juga meremas rambut James sedikit kuat. " Ahhh ...aaaahhhh !".

James yang sadar bahwa desahan Helena semakin kuat ia justru melakukan hal itu dengan semakin cepat dan membuat Helena semakin hilang kendali. "Kamu siap untuk menu utama siang ini sayang ?". Ucap James penuh goda.

Seperti yang sebelumnya itu bukan sebuah pertanyaan melainkan pernyataan . James kemudian segera bangkit membetulkan posisinya untuk segera memasukan kejantananya kearah lubang kenikmatan Helena. "Untuk kali ini saya tidak akan ada toleransi karena anda berada di tempatku dan sayangku anda telah menguji kesabaran saya sekali lagi jadi jangan harap anda dapat keluar dari kamar ini !". James langsung menghujamkan kejantannya kearah Helena dengan kuat sehingga membuat perempuan itu sedikit berteriak kenikmatan.

"Aaahhhh Jammesss aaaghhh !".

"Terus mendesah dan berteriaklah karena aku suka suaramu yang menikmati setiap inchi dari diriku !". ucap James.

James terus mencumbu Helena dengan sangat kasar sehingga perempuan itu terus mendesah bahkan suaranya memenuhi seluruh kamar James. "Ahhhh .... aaaaahhh.... yea... aaahh !".

James terus memompa kejantanannya kedalam diri Helena sehingga membuat wanita itu kini tidak dapat mengontrol dirinya sendiri.

"Aaaaaahhhh !". Desahan Helena semakin kuat tatkala seluruh cairan hangat tersemburkan kedalam dirinya.

"Makan siang yang nikmat bukan sayang ". Ucap James sembari memeluk Helena.

James kemudian berbaring disamping Helena sembari memeluk wanita itu. "Kita memang belum mengadakan pesta pertunangan secara resmi , saya menunggu Earl Matson pulang ke London dan ingin secara sopan meminta untuk menikahi anda ".

"Bagaimana jika saya sudah hamil terlebih dahulu sebelum ayah saya sampai ke London ?". Tanya Helena.

"Ahh itu jauh lebih baik karena saya tidak perlu mengadakan pertunangan melainkan saya hanya perlu surat khusus dari raja untuk menikahi anda secepatnya lalu kita bisa segera melangsungkan pernikahan itu jauh lebih mudah ... hehe ". James terkekeh setelahnya.

"Jangan konyol , saya bertanya dengan serius saat ini !". Ucap Helena sembari mencubit perut James.

"Saya bersungguh-sungguh !". Jawab James singkat.

"Bagaimana bisa anda memikirkan hal seperti itu ?".

" Sejujurnya saya ingin menikahi anda jauh lebih cepat dari pada apa yang anda bayangkan tetapi saya mencoba untuk tidak membuat anda khawatir atau justru takut dengan saya ! saya sudah memilih anda sejak awal Lady Helena Matson ! umur saya sudah tidak muda lagi , saya 30 tahun dan anda 27 tahun jadi saya rasa bahwa saya sudah cukup matang untuk memiliki keluarga !". Jelas James.

"Sekarang kita berdua sudah sama-sama tau bahwa tujuan kita untuk bersama jadi apa langkah selanjutnya ?". Ucap Helen.

" Itu tergantung anda !". Ucap James dengan penuh goda.

"Maksudnya ?".

"Saya tidak dapat menahan diri saya untuk tidak menyentuh anda dan saat anda marah itu membuat saya sedikit tidak sabar lalu mencumbu anda lebih kasar jadi jika anda terus menerus membuat saya tidak sabar kemungkinan besar besok anda akan mendapatkan surat ijin khusus dari raja untuk kita segera menikah !". James kembali tersenyum jahat.

Helena mengerutkan keningnya. "Hahah... Jangan beri saya tatapan menakutkan itu , sayang !". Ucap James yang diakhiri dengan kecupan singkat di kening Helena.