"Lantas mengapa kau tidak mencoba menghibur diri dengan menikmati pestanya, Ben ?". Tanya Helena.
Pria itu mendengus, "tidak , aku tidak berminat untuk bergabung".
Helena duduk di sebelah Ben. Dia menatap pria itu dengan penuh tanda tanya. "Apakah ada sesuatu yang salah ?".
Ben tertunduk lesu. "Apa kau yakin akan melakukan perjalan itu ke Jerman bersama James ?". Pria itu bahkan tidak menatap Helena sama sekali. Dia hanya terus menatap kearah lantai sembari memainkan jemarinya.
Helena menarik nafas dalam dan menepuk bahu Ben. "Iya, James pria yang baik dan aku pergi ke Jerman untuk urusan pekerjaan, apakah ada yang salah dengan itu ?".
Ben segera mengakat kepalanya dengan cepat , seolah dia tidak percaya dengan apa yang baru saja di dengarnya. Ben dan Helena sudah mengenal satu sama lain sejak lama bahkan banyak hal yang Ben lakukan agar dapat terus bertemu Helena. Namun semua hal yang Ben lakukan tanpa sepengetahuan Helena. "Helen, dapatkah kau urungkan niatmu itu ?". Ben mengambil tangan Helena dan menggenggamnya.
Suasana diantara mereka menjadi sedikit canggung tatkala Helena merasa ada hal yang aneh dari Ben. gadis itu mengerutkan alisnya tanda ada sebuah kecurigaan yang ada di benaknya dan dengan cepat gadis itu menarik tanganya dari genggaman Ben. "Sebenarnya apa yang membuatmu terlihat takut seperti ini ?". Helena mencoba mendapatkan jawaban yang sebenarnya dari Ben.
Ben menarik nafas dalam. "Helen, tidakkah kamu dapat melihat jika James menyukaimu ?".
Dengan cepat Helena bangkit dari kursinya. "Ben hentikan semua omong kosong ini , kau mencoba menghentikanku untuk pergi ke Jerman dengan alasan seperti itu ? ".
" Kau terlalu polos , Helen ! Tidakkah kau tau James sengaja memanfaatkan perjalan kalian berdua ke Jerman untuk mendapatkan hatimu ! Aku seorang pria jadi aku tau bagaimana cara pria berpikir".
"Ben, sebelumnya kau sempat memanfaatkan kondisiku yang tengah mabuk untuk menciumku, apakah itu dapat dibenarkan ?".
Ben bangkit dari kursinya lalu mencoba mengambil tangan Helena. Namun gadis itu segera menepisnya. "Helen, maafkan aku soal itu , tidakkah kau tau bahwa aku sudah menyukaimu sejak lama ?".
"Ben, kita berteman sejak lama tetapi aku tidak merasakan hal sama . selama ini aku telah menganggapmu sebagai seorang kakak bagiku". Helena berjalan pergi meninggalkan Ben.
"Apakah James yang membuatmu berpaling dariku ? itukah alasannya kau setuju dengan perjalanan ke Jerman bersamanya ?".
Helena tidak menghiraukan Ben yang terus berteriak meminta penjelasan. Gadis itu segera pergi meninggalkan Ben sendirian. Ia pergi meja di ujung dari restaurant tersebut. Helena duduk sendirian disana sembari memijat lembut kepalanya yang terasa pening.
Sementara itu James yang sudah setengah mabuk mengampirinya. "Helen jangan lupa kau selesaikan pekerjaan yang tadi pagi aku berikan padamu sebelum jam kantor pulang tiba".
"James kau mabuk , kita sedang berada di acara pesta malam tahun baru jadi jangan meracau seperti itu".
James justru terus menempel ke arah Helena dengan cara menyandarkan kepalanya kearah bahu Helena. "Ohh benarkah ? ahh apakah aku minum terlalu banyak ?". Sementara itu ditangan kanan James masih ada gelas yang terisi penuh. "Helen apakah kau mau minum, mari bersenang-senang ini malam tahun baru tidakkah kau merasa bahagia ?".
"James kau mabuk dan tolong beri aku ruang untuk berpikir sejenak". Ucap Helena yang terlihat tidak nyaman dengan kelakuan James.
"Helen, ini malam tahun baru jadi bersenang-senanglah, ambil segelas minuman ayo !".
"Tidak James , tolong mengerti ! aku sedang tidak ingin minum".
"Ohhh rupanya kau mau aku memasukan ini kedalam mulutmu". James masih terus memaksa Helena untuk minum bersamanya. Ia mulai menaruh tangannya melingkar ke tekuk leher Helena lalu mendekatkan gelas kearah mulut gadis itu. "ayo buka mulutmu Helen".
"James , kau mabuk ! kita tidak berada di kantor dan aku tidak akan bertindak formal padamu jadi aku mohon jangan terus memaksaku !". Ucap Helena yang berusaha melepaskan diri dari rangkulan tangan James yang melingkar di tekuk lehernya.
"Ayo Helen minum sedikit". James masih terus memaksa Helena.
"James, kau tidak ada hak untuk memaksaku! kau bukan pacarku ! sekarang kita tidak berada di kantor jadi aku tidak bukan wakil ketua yang akan menurut padamu !". Helena terlihat semakin kesal. "Hmmm James , singkirkan tanganmu ini dari leherku". akibat James tidak segera menyingkirkan tanganya Helena semakin kesal dan segera berdiri dari kursinya yang membuat James terhuyung lalu hampir terjatuh.
"ohhh ... kau kejam Helen , bajuku basah karenamu ". James mencoba membersihkan kemejanya dengan tangannya. "ini tidak akan berhasil, aku akan pulang lebih awal ". Pria itu segera membenahkan pakaiannya lalu beranjak pergi.
Helena yang awalnya kesal , melihat James pergi dengan mabuk menjadi sedikit khawatir. Kemudian dia berlari berbalik mengikuti James. "Hei... James ! Jangan menyetir saat kau mabuk !". Helena mempercepat langkahnya agar dapat menyusul James. Dia juga sengaja mengambil langkah besar saat itu tetapi ketika dirinya sudah berada di tempat parkir yang hanya berjarak 5 langkah dari tempat dimana James berdiri untuk membuka mobilnya tiba-tiba langkah Helena terhenti. Ia tak dapat melanjutkan langkahnya akibat ada seseorang yang menarik tangannya.
"Helen, apakah kau akan pergi bersamanya ?". Pertanyaan yang pertama kali terlontar ketika Helena membalikkan badanya. Ia melihat Ben sedang menarik tangan kirinya. Ben menatap Helena dengan wajah yang sendu.
"Ben , aku hanya ingin mengantarkannya pulang karena dia mabuk saat ini".
"Helen, didalam sana banyak orang kita bisa menyuruh orang lain untuk mengantarkan ketua timmu itu pulang ke rumahnya".
"Ben , lepaskan aku ! aku yang bersalah karena membuat pakaiannya basah lagipula hanya aku yang tau dimana James tinggal ". Helena segera melepaskan tangannya dari genggaman tangan Ben dan berlari menuju mobil James.
"Helen.... jangan berada di rumahnya lagi !". teriak Ben melarang Helena pergi. Namun Helena tidak menghiraukan apa yang dikatakan oleh Ben Stanford.
***
Sesampainya dirumah James . Helena membantu James untuk berjalan menuju kamarnya. Sepanjang jalan Helena terus mengomel akibat dia harus membopong badan James yang berat. "Ahh bagaimana bisa bahkan diluar kantor kau terus menyusahkan diriku James ! untuk kali ini aku maafkan karena kau mabuk , lain kali aku akan melayangkan tinjuku tepat di hidungmu !".
"Akhirnya sampai di kamarmu juga ". Helena segera membanting tubuh James ke atas kasur . "Haruskah ,aku membantumu melepas kemejamu yang basah ini ? ". Tangan Helena segera membuka kancing kemeja James satu persatu hingga pada kancing ketiga. James menghentikan tangan Helena dengan cara menggenggamnya. Pria itu segera memegang tubuh Helena dan membantingnya ke atas kasur sehingga posisinya sekarang berubah. Helena yang terlentang di atas kasur dan James diatasnya.
" Kau bilang aku bukan pacarmu tadi ? but I'll make you mine ! you're all mine ! I'll change your last name with my last name as soon as possible !" . ucap James pada Helena
"Jaaammmmessss , kaaauuu maabukk ". dengan sedikit gugup karena terkejut Helena menjawab James yang saat ini tengah berada di atasnya.
"Tidak , aku sepenuhnya sadar, sayang ". ucap James.
"Jaaaameeesss ".
"Kau memilihku bahkan kau tidak menolakku sejak awal , kau khawatir padaku, ohhh Helen ". James mengecup bibir Helena dengan mesra.