"Ya, silakan saja Nak," ucap Bu Tantri sambil mengangguk. "Warga desa pasti dengan senang hati ngobrol-ngobrol dengan kalian. Kalau soal berkemah, ya silakan juga. Bukit itu kan bukan milik kami. Hanya kebetulan saja letaknya di ujung Desa Banjarsari. Tapi masalahnya, apakah kalian berdua berani?"
Maya dan Budi saling tatap sesaat, kemudian mengangguk bersamaan. "Berani Bu," sahut mereka berdua.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com