webnovel

Prologue

Suara deras ombak silih berganti. Menyapu bersih setiap kali memasuki daratan. Pasir tenggelam dalam lautan yang luas. Tulisan-tulisan yang sempat ditulis oleh para pengunjung, telah terhapus akibatnya sapuan lautan. Warna biru kemudaan disertai cahaya matahari bersinar. Memanaskan kondisi pantai di lautan Meriley. Orang-orang sedang bermain dengan canda tawa. Termasuk warga yang menjual es serut maupun makanan dalam bentuk tusukan.

Warga berbondong-bondong untuk menyuruh para pengunjung membeli dagangannya. Mereka mmesan setiap kali melintas. Tidak peduli orang tua, muda, laki-laki, perempuan maupun anak kecil. Mereka menyantap hidangan hasil tangkapan melaut serta memanjat pohon kepala.

Panasnya terik matahari juga digunakan untuk bermain pasir dan voli pantai. Beberapa dari mereka mengayunkan lengan kiri, servis pada sisi lawan. Serta ada juga yang berjemur dengan santai.

Mereka belum menyadari, di bawah lautan terdapat sebuah ledakan air yang tidak disadari oleh daratan. Ledakan tersebut telah menghancurkan area sekitar. Segerombolan ikan melihat, aura kegelapan di bawah lautan menyeramkan dibandingkan tempat lainnya. Awan hitam mengelilingi sebuah reruntuhan di luar. Mengakibatkan tidak boleh ada seorang yang mendekatinya tempatitu. Dua buah tiang menyatu dengan pintu masuk. Ornamennya menyerupai era zaman kuno. Suara menggelegar dari dalam. Mengeluarkan puluhan tentakel beserta menghancurkan pintunya. Di sampingnya, sebuah tulisan terpampang jelas dari bahasa Epuni kuno. The Blind Angel Snake.