webnovel

Chapter 55

The Blind Angel Snake maupun Root Devil Snake menyerang berulang kali ke pihak Kiyoyasu dan Nesseus. Kedua pihaknya bertarung dari arah berlawanan. The Blind Angel Snake menyerbu Kiyoyasu. Tetapi dilindungi oleh Baitsuna. Kibasan ekornya menangkis serangan dari makhluk tersebut. Kiyoyasu maupun Nesseus melancarkan serangannya, melalui tombak trisula dan pedang terkutuk Muramasa. Diayunkan melalui serangan vertikal. Nesseus mundur ke belakang, mencari kelemahan pada The Blind Angel Snake dan Root Devil Snake. Nampaknya, kedua remaja bernama Issac dan Reynold melakukan hal serupa. Ditambah lagi, gadis berambut pirang mengambil langkah ke kanan. Entah apa yang di dalam pikiran dia, tetapi Nesseus tidak memiliki banyak waktu untuk memikirkan selanjutnya.

Root Devil Snake dan The Blind Angel Snake melaju ke arah berlawanan. The Blind Angel Snake menyerang Kiyoyasu dan Nesseus berupa menyemburkan cairan beracun. Sedangkan Root Devil Snake memanggil bala bantuan dan menelurkan hasil pembiakkan secara mendadak. Reynold mencengkram pedang gergaji, mengayunkan secara diagonal. Teknik yang digunakan berupa laba-laba terpecah menjadi beberapa bagian. Suara alunan musik terdengar, masuk ke lubang telinga mereka. Termasuk Kiyoyasu, Issac, Reynold, Tiecia, Nesseus sekalipun. Tidak tahu siapa yang memulai. Tetapi berkatnya, hati dan pikiran mulai tenang. The Blind Angel Snake menggeram mendengar suara musik yang dianggap kutukan itu. Jantungnya memompa cepat. Merasakan ketidakberesan terhadap situasi kali ini.

Saat itulah, Kiyoyasu melancarkan serangan horizontal, dari samping kanan. Energi sihir berwarna ungu mengalirkan sebuah energi tidak biasa. Kiyoyasu menggertakan rahang giginya. Bersiap untuk melancarkan serangannya. Memastikan tidak ada orang mengganggunya. Sampai Nesseus muncul dari arah berlawanan.

"Kau punya rencana tertentu bukan?" kata Nesseus.

Namun tidak ada reaksi apa pun dari Kiyoyasu. Pria itu melontarkan tali ke arah The Blind Angel Snake. Saat hendak menghindar, Nesseus melihat ada celah di bagian ekornya. Tepat saat dirinya berhadapan dengan makhluk itu. Kedua kakinya berlari cepat. Empat mata rantai terbentang lebar. Mengikat The Blind Angel Snake walau hanya sebentar. Nesseus melancarkan aksinya. The Blind Angel Snake menyemburkan racun ke segala penjuru arah. Tiecia, Issac, Reynold menghindar. Membiarkan Root Devil Snake terkena racunnya. The Blind Angel Snake menganggap pengorbanan itu diperlukan.

Tombak trisula Nesseus diayunkan, menyerupai badai topan. Angin berhembus kencang. Meniup segala penjuru arah. Kaca-kaca mulai pecah. Mengenai The Blind Angel Snake tanpa basa-basi. Saking kuatnya, Nesseus tanpa henti berayun-ayun. Memastikan tidak ada seorang pun yang mendekatinya. Kiyoyasu tidak mau kalah. Serangan horizontal mengarah pada The Blind Angel Snake. Tepatnya ke Yoriaki Nagasaki selaku musuh dan rivalnya. Serangan kutukan itu dimaksimalkan olehnya. Nyaris mengenai Yoriaki. Tetapi, pria itu memiringkan lehernya ke kanan. Hentakan kedua kaki Kiyoyasu, menaiki pundaknya. Melompat dari arah belakang. Menebasnya sekuat tenaga, menghasilkan kutukan secara maksimal. Darah yang bercampur dengan energi sihir milik Kiyoyasu, menyatu dengan ras rubah Baitsuna miliknya. Dia menunggu momen yang tepat untuk menghancurkan The Blind Angel Snake sekaligus Yoriaki. Saat itulah, ekornya mengeras. Mengenai bahu Kiyoyasu. Dia mengerang kesakitan. Kedua bola matanya terbelalak kaget. Nesseus terkejut bukan main, bahwa The Blind Angel Snake memiliki kartu truf. Dia berdecak lidah kesal.

"Sial! The Blind Angel Snake terlalu kuat!" gumam Kiyoyasu.

Kiyoyasu langsung terbanting ke tanah. Mencoba bangkit kembali. Tetapi, sekujur tubuhnya tidak bisa bergerak.

"Oi, kau baik-baik saja?"

"Jangan pedulikan aku! Kau fokus dengan yang ada di sampingmu!" teriak Kiyoyasu pada Nesseus.

Ucapan dia ada benarnya. Nesseus tidak memiliki banyak waktu untuk memikirkan apa pun kecuali melawan The Blind Angel Snake. Keduanya sepakat bahwa makhluk itu sangatlah kuat. Kiyoyasu mencengkram gagang pedangnya. Dia mendengar suara langkah cepat dari depan. Rupanya, Sandrov dan kedua orang bersamanya membantu Nesseus berhadapan dengan The Blind Angel Snake.

"Apa yang kau lakukan?"

"Tentu saja untuk membantumu. Yang Mulia Nesseus tidak ingin ada seseorang mati."

"Pergilah dari sini! Makhluk itu akan—"

Belum selesai bicara, ekornya menusuk ke dalam tubuh Sandrov. Perutnya berlubang. Kedua matanya mendelik tidak percaya. Mulutnya terbuka lebar, mengalami muntah darah. Sepasang lawan jenis merunduk. Sandrov pun tersungkur. Dipandang oleh Nesseus, berlari kencang meneriakkan namanya.

"Sandrov!"