"Hei pemalas! bangun!" seru Ken seraya menggebrak meja yang ada di samping Owlen. Subjek yang dibangunkan masih tertidur pulas dengan dengkuran yang nyaring sekali.
"Dia semakin menjadi-jadi," ujar Shiren. "Kita harus ke Tummulotary Academy untuk memeriksa keadaan asrama Divisi. Argh, sistem asrama membuat tugas baru untuk kita."
"Kalau dia tak bisa dibangunkan seret saja," tukas Harry memberi solusi. Dan solusi itu nampaknya bukan solusi yang bagus.
"Ide bagus!" seru Ken seraya menjentikkan jarinya.
Ken lalu meraih pergelangan kaki Owlen, lalu ia angkat kaki Owlen dan ia tarik. Owlen langsung meluncur bebas ke lantai, kepalanya tersentak dan terbentur ke lantai dan ajaibnya ia masih mendengkur dengan nyaring. Impresif.
"Dia tidur atau mati?" Petter menggeleng kepala lelah. "Aku tak tahu bagaimana cara ibunya atau pelayannya membangunkan Owlen setiap hari."
"Dia bangun sendiri," sahut Ken cepat.
"Bangun sendiri? tapi...."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com