Chu Yichen membujuk dengan sabar, lalu membawa ketiga anak itu keluar dari kamar. Ketika hendak menutup pintu, dia menatap Gu Xiaoxiao yang terlihat panik.
Gu Xiaoxiao duduk, lalu merapikan rambutnya yang panjang dan menggigit bibirnya dengan kuat. Dia kemudian memiringkan kepalanya untuk melihat ke luar jendela dengan sorot mata berkabut.
Pintu ditutup dengan sekali gerakan. Gu Xiaoxiao membenamkan kepalanya di antara kedua kakinya. Setelah memeluk dirinya sendiri beberapa saat, dia mengambil napas dalam-dalam, lalu bangkit dan berganti pakaian.
"Chu Yichen, aku pikir kita harus berbicara."
Saat berjalan keluar, Gu Xiaoxiao menatap Chu Yichen dan berbicara dengan serius.
"Baiklah, nanti malam saat kembali kita bicara." Chu Yichen juga tidak menolak berbicara dengannya, keduanya pun melakukan kesepakatan. Setelah keluar bersama, Gu Xiaoxiao selalu memiliki ilusi bahwa tatapan orang-orang di sini saat memandangnya sepertinya tidak sama.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com