"Maaf, aku tidak bermaksud seperti itu…"
"Tidak apa-apa, tidak apa-apa, jangan takut." Chu Yichen memeluk Gu Xiaoxiao dengan erat sambil menenangkan emosi dan perasaannya yang gelisah, "Suamimu tidak akan memarahimu. Bukankah suamimu sangat mencintaimu? Sudah, jangan menangis lagi."
Suara lembut Chu Yichen membuat Gu Xiaoxiao semakin merasa bersalah. Dia menatap luka berdarah di lengan Chu Yichen, lalu perlahan menatap matanya sambil terus meminta maaf.
Menghadapi mulut kecil yang terus mengoceh, Chu Yichen menundukkan kepala dan menghentikannya.
Menghentikannya dengan ciuman merupakan cara yang paling cepat dan efektif.
Ciuman Chu Yichen hari ini sedikit ganas. Ketika Gu Xiaoxiao hampir kehabisan napas, barulah ia dilepaskan.
"Ayo kita pulang dulu. Jika ada sesuatu, nanti kita bicarakan lagi. Nenek sedang mencarimu. Jika tidak menemukanmu, pasti dia akan khawatir."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com