webnovel

Bagaimana Dia Bisa Ada Di Sini?

Editor: Wave Literature

"Oke, tidak masalah," jawab Jin Jing. Ia tidak bisa mengatakan sepatah kata pun sambil memegang sesuatu di tangannya. Dengan senyum ala kadarnya, ia cepat-cepat kembali ke tempat tidurnya, lalu menutup tirai penutup tempat tidur dan mengisolasi dirinya.

Suasana hati Gu Xiaoxiao kini tidak terlalu baik karena masalah ini. Sudah sangat jelas bahwa Jin Jing lah yang bertanggung jawab untuk memperbaiki laptopnya, bahkan lebih dari itu.

———

"Nona, laptop siapa ini? Lebih baik beli yang baru saja kalau sudah kemasukan air!"

"Mengapa malah banyak bicara? Aku menyuruhmu untuk memperbaikinya, jadi kamu harus memperbaikinya!" kata Jin Jing sambil menatap orang yang memperbaiki laptop dengan tidak sabaran, "Perbaiki dalam waktu tiga hari."

"Kalau seperti ini, mungkin sudah tidak bisa diperbaiki lagi. Motherboard-nya hangus terbakar, tidak ada harapan lagi."

"Buat apa kamu membuka toko jika laptop yang rusak saja tidak bisa diperbaiki?!" hardik Jin Jing.

Jin Jing menjadi sangat marah, tapi ia juga merasa tidak berdaya menghadapi kenyataan ini. Setelah lama berselisih, ia akhirnya memutuskan untuk membeli laptop baru untuk Gu Xiaoxiao. Sebenarnya ia tidak ingin membuang uang untuk Gu Xiaoxiao, namun ia merinding saat teringat tentang Chu Xiaoxi.

Saat Jin Jing kembali ke kamar asrama dengan laptop yang baru, seseorang sudah berada di sana. Li Yiran tidak berekspektasi bahwa banyak hal telah terjadi selama dua hari ia tidak datang ke kampus. Ia pun menatap Jin Jing yang membuka pintu dengan dingin, lalu terus mengobrol dengan Gu Xiaoxiao.

"Laptopnya aku letakkan di mejamu," kata Jin Jing pada Gu Xiaoxiao sambil meletakkan laptop baru di meja, "Laptopmu tidak bisa diperbaiki, jadi aku membelikan yang baru untukmu. Ini model terbaru, jadi kamu tidak akan sengsara memakainya."

Gu Xiaoxiao mengerutkan keningnya. Namun, karena ia telah memikirkan kemungkinan ini sebelumnya, ia tidak merasa terkejut.

"Bagaimana dengan laptop yang sebelumnya?" tanya Chu Xiaoxi.

"Ah… Aku membuangnya," jawab Jin Jing begitu saja.

"Buang???" ulang Chu Xiaoxi dengan kesal, "Kamu tahu bahwa Xiaoxiao akan mengikuti ujian dan ada begitu banyak materi penting di laptopnya. Kamu bilang kamu membuangnya begitu saja?"

"Kita juga tidak tahu apakah laptop itu benar-benar tidak bisa diperbaiki atau pura-pura tidak bisa diperbaiki," tambah Li Yiran sambil tersenyum.

"Lupakan saja." Gu Xiaoxiao bangkit dan menyela pembicaraan mereka, "Tidak masalah apakah itu benar atau tidak, Jin Jing. Aku tidak ingin hal seperti ini terjadi untuk kedua kalinya."

Gu Xiaoxiao kembali ke mejanya, lalu menyalakan laptop baru itu dan menginstal software dasar yang diperlukan. Kemudian, ia mengajak Chu Xiaoxi keluar untuk makan malam.

"Xiaoxiao, kamu tidak bisa membiarkannya terus mengganggumu seperti ini!" omel Li Yiran sambil memandang Gu Xiaoxiao dengan cemas, "Kalau tidak, dia akan menjadi semakin keterlaluan!"

"Bukannya aku takut. Aku hanya tidak ingin membuang-buang waktu untuk orang seperti itu," Gu Xiaoxiao berkata dengan serius, "Semua file yang aku miliki sudah ada back up-nya, jadi tidak ada kerugian."

Gu Xiaoxiao tidak merasa senang, tapi semakin sedikit masalah maka akan semakin baik. Selama ia tidak merasa dirugikan, tidak apa-apa. Gu Xiaoxiao mengangkat wajah mungilnya dan berusaha tersenyum. Lalu, ia melihat ke arah gerbang sekolah sambil menarik napas dalam-dalam. Ia baru saja ingin mengatakan sesuatu, tapi napasnya mendadak tersangkut di tenggorokan hingga ia tersedak.

Seorang pria berjalan di atas jembatan dan perlahan menuju ke arah mereka. Dalam kabut tipis, tubuhnya tampak tinggi dan tegak dengan wajahnya menunjukkan sedikit ekspresi acuh tak acuh. Ia memiliki tatapan yang dalam dan hidung yang mancung. Sebuah wajah yang sempurna seperti itu pasti akan menjadi pusat perhatian.

Pria itu mengenakan sweter hitam putih, mantel biru, celana panjang hitam, dan sepatu Brogue indah yang berwarna sama jika diperhatikan. Seorang pria dengan selera yang bagus dalam berpakaian, ditambah dengan wajahnya yang menarik, akan sangat disayangkan jika ternyata bukan seorang selebriti. Gu Xiaoxiao menatapnya dengan saksama dan benaknya tiba-tiba mengingatkannya pada suara pria itu. Pria yang menghilang selama beberapa hari setelah menerima surat nikah dengan diriku! Mengapa dia datang ke sini?! pikirnya.