webnovel

Transenden Asli

บรรณาธิการ: Wave Literature

Para mortal di tribun arena bagian barat menyaksikan pertarungan tersebut dengan penuh harapan. Bahkan mereka sangat menunggu pertarungan antara Transenden manusia dengan Transenden asli yang berasal dari Dunia Transenden.

"Dong Bo Xue Ying ini benar-benar mahir dalam teknik menombak. Dia memiliki pertahanan menggunakan Elemen Air Myriad Existences. Kurasa, seharusnya dia bisa memenangkan pertarungan ketiga ini."

"Belum tentu! Para Transenden asli itu memiliki kekuatan yang berbeda-beda. Xue Ying mungkin justru bertemu dengan lawan yang bisa mengalahkannya."

"Benar, itu pasti akan menghancurkan keberuntungannya."

Para Transenden menyaksikan dan menganalisa pertarungan itu dengan tatapan tajam mereka. Sesekali, mendiskusikan pertarungan yang sedang berlangsung tersebut.

Ratusan ribu mortal dan para Transenden manusia menatap Xue Ying, yang kini berdiri di sebuah puncak gunung kecil dan merasakan adanya pergerakan. Xue Ying tidak memedulikan para penonton itu. Baginya, pertarungan Transenden ini adalah kesempatan emas untuk bisa mendapatkan banyak pengalaman.

Hu!

Sesosok manusia muncul dari atas langit dan mendarat di arena pertarungan. Saat sosok itu mendarat, kekuatan membunuh menyebar ke seluruh arena.

"Hm?" Xue Ying sedikit mengerutkan dahinya seraya melihat lawannya yang berdiri dalam jarak lima ribu meter darinya. Sosok Transenden asli itu memiliki tinggi sekitar tiga meter. Tubuhnya cenderung kurus. Pria itu mengenakan pakaian longgar berwarna putih, dengan dua pedang di balik punggungnya. Kulitnya berwarna hijau, dan matanya berwarna merah menyala. Rambut jabriknya juga berwarna merah.

"Transenden asli!" Xue Ying tidak boleh gegabah.

Transenden asli adalah makhluk yang dilahirkan di Dunia Transenden Mayor dan Minor.

Sama seperti makhluk primordial yang dilahirkan pada awal dibentuknya Dunia Material ini, makhluk seperti itu memiliki kekuatan dan teknik yang sangat luar biasa. Bahkan makhluk primordial kelas atas bisa memiliki kekuatan yang bisa menyaingi kekuatan Dewa!

Dunia Material mendekati kesempurnaan sedangkan dunia Transenden memiliki hukum alam yang sederhana. Oleh karena itu, makhluk yang berasal dari Dunia Material lebih lemah daripada makhluk yang berasal dari Dunia Transenden Mayor yang bahkan bisa menjadi Demigod. Sedangkan makhluk yang berasal dari Dunia Transenden Minor biasanya hanya bisa mencapai tingkat Saint.

Bisa disimpulkan bahwa Transenden asli memiliki kekuatan yang setara dengan makhluk primordial terlemah. Namun, mereka memiliki kekuatan terpendam yang tidak bisa diremehkan.

"Hei, manusia!" Transenden berkulit hijau itu menatap Xue Ying dari kejauhan. Mata merahnya terlihat menyala-nyala. Dengan bibir tersungging, ia mengejek Xue Ying, "Para manusia terkuat telah menangkapku dan menyiksaku. Sekarang, mereka masih ingin menggunakanku untuk mengasah kemampuanmu. Namun, terkadang, kenyataan bisa sangat berbeda dengan harapan. Kau akan mati di tanganku, dan aku akan mendapatkan kebebasanku!"

"Kurasa bukan aku yang akan mati, tapi kau! Kau pantas mati, dan akan menjadi Transenden asli pertama yang mati di tanganku, Dong Bo Xue Ying!" Xue Ying berdiri di atas puncak gunung sambil menggenggam tombak di tangannya. Ia terlihat tenang.

"Benarkah?" cibir Transenden berkulit hijau itu. Ia melepaskan dua pedang di balik punggungnya.

Transenden yang mengenakan baju putih longgar itu memegang satu pedang di setiap tangannya. Ia juga bertelanjang kaki, namun ia memiliki kaki besar berwarna hijau.

Sou!

Transenden berkulit hijau itu tiba-tiba bergerak. Percikan listrik mengelilingi tubuhnya, sehingga membuatnya seperti petir yang melesat dengan gerakan zig-zag ke arah Xue Ying. Jarak sekitar lima ratus meter memisahkan kedua petarung tersebut. Namun, dalam sekejap, Transenden berkulit hijau itu sudah tiba di depan Xue Ying dan langsung menebaskan kedua pedangnya, yang diikuti dengan percikan listrik di kedua pedangnya.

'Cepat sekali!' Xue Ying terkejut. Xue Ying mengayunkan tombak ke depan dengan gerakan memutar.

Hu!

Transenden berkulit hijau itu memutar tubuhnya dan melintasi sisi Xue Ying sambil menebaskan kedua pedangnya sekali lagi.

Xue Ying memutarkan tombak dan tubuhnya untuk memperlebar area pertahanannya. Aliran air mengelilingi tubuh tombak itu untuk menangkis tebasan pedang Transenden berkulit hijau itu.

Shua shua shua!

Transenden berkulit hijau setinggi tiga meter itu bergerak mengelilingi Xue Ying sambil terus menyerangnya. Makhluk itu tampak seperti sepuluh bayangan. Xue Ying masih tetap berdiri di tempatnya. Dengan menggunakan tombaknya, ia terus menangkis serangan Transenden yang datang bertubi-tubi.

Dalam sekejap saja, Transenden berkulit hijau itu tiba-tiba mundur sejauh dua ratus meter.

Ribuan mortal yang menyaksikan pertarungan itu pun tercekat. Gerakan Transenden berkulit hijau itu sangat cepat. Mereka hanya bisa melihat bayangannya saja. Namun, sebenarnya para mortal itu tidak tahu bahwa Transenden asli dan Xue Ying sama sekali belum beradu senjata dari awal pertarungan ini.

'Cepat sekali,' Xue Ying memanfaatkan kesempatan itu untuk istirahat sejenak. Namun, ia tercengang sampai tak bisa berkata-kata. 'Kekuatan Transenden asli itu terlihat biasa saja. Teknik pedangnya juga sangat kasar. Teknik menombakku justru jauh lebih daripada teknik pedangnya itu. Namun, gerakannya sangat cepat. Dilihat dari percikan listrik yang mengelilingi tubuhnya saat dia bergerak, kurasa kekuatannya yang sesungguhnya berhubungan dengan petir dan kecepatan. Aku bahkan tidak bisa menyentuhnya saat dia bergerak dengan kecepatan sehebat itu!'

Baik kecepatan penuh atau pun kecepatan dengan berubah arah, seluruh kecepatannya tetap dua kali lebih tinggi dari kecepatan Xue Ying. Kecepatan itu jauh lebih baik daripada memiliki kekuatan dua kali lebih besar, karena lawan bisa mengendalikan dan menguasai pertarungan.

Transenden asli itu menggunakan teknik pedangnya yang kasar untuk menyerang Xue Ying seorang diri.

"Pertahananmu cukup kuat juga," ujar Transenden berkulit hijau dengan nada mencibir. "Dari awal pertarungan ini, senjataku tidak mengenai senjatamu sama sekali, sehingga kau bisa bertahan sehebat itu. Tapi, bagaimana senjata kita saling bertabrakan?"

Ekspresi wajah Xue Ying berubah. Jika senjata mereka bertabrakan, maka tombak milik Xue Ying pasti akan terpengaruh.

"Haha, tidakkah kau merasa putus asa? Mati saja dalam keputusasaan ini!" Tubuh Transenden berkulit hijau itu dikelilingi percikan listrik. Kecepatan gerakannya kali ini jauh lebih mengerikan. Sekali lagi, ia bergerak melesat ke arah Xue Ying sambil menebaskan kedua pedangnya dengan kecepatan penuh.

Dang!

Untuk pertama kalinya, senjata kedua petarung tersebut saling bertabrakan.

Xue Ying berusaha sekuat tenaga untuk menahan serangan lawannya. Aliran air terlihat mengelilingi tombaknya. Cahaya seputih salju dari kedua pedang itu juga muncul dengan kecepatan penuh. Terlihat jelas bahwa menangkis serangan yang datang bertubi-tubi itu membuat Xue Ying sangat kelelahan. Setiap kali tombaknya mengenai kedua pedang itu, Xue Ying merasa semakin lelah. Namun, ia harus terus menahan serangan Transenden berkulit hijau itu.

"Inilah saatnya!" Saat senjata kedua petarung itu bertabrakan, tombak di tangan Xue Ying langsung berputar seperti ular piton.

Saat Transenden berkulit hijau itu menebaskan pedangnya, ia merasa bahwa kedua pedangnya tertancap pada tombak itu. Transenden itu merasakan kekuatan putaran aneh yang menjalar di seluruh tubuh pedangnya. Tombak itu melesat bagaikan naga yang keluar dari gua.

Xue Ying memang tidak bisa menyaingi kecepatan tubuh Transenden itu. Namun, dalam hal teknik persenjataan, Xue Ying bisa menggunakan tombaknya jauh lebih cepat.

"Tidak!" Transenden berkulit hijau itu berusaha untuk menghindari serangan tombak Xue Ying.

Jleb!

Tombak itu melesat dan menembus pundak Transenden itu, sehingga menciptakan lubang berdarah. Transenden itu langsung mundur untuk menghindari serangan kedua Xue Ying.

"Kau ingin melarikan diri, hah?" Xue Ying menggelengkan kepalanya pelan.

"Kau sengaja melakukan ini agar kau terlihat lemah!" Transenden itu menggeram. Berdasarkan teknik menombaknya itu, yang tidak bisa diprediksi sama sekali, bagaimana mungkin Xue Ying merasa tertekan dengan setiap serangan yang dikeluarkan oleh Transenden itu? Xue Ying sengaja berpura-pura lemah agar ia bisa mengerahkan seluruh serangannya. Saat kesempatan itu datang, Xue Ying langsung menyerang secara tiba-tiba seperti ular beracun.

"Harus kuakui bahwa kau memang cepat. Kau juga mampu menghalangiku untuk menyerap titik-titik vitalmu." Xue Ying melihat pundak Transenden yang berlubang, yang perlahan-lahan menutup. Darah hijau pekat masih terus mengalir.

"Apa kau hanya punya trik ini?" Xue Ying menatap Transenden berkulit hijau itu.

Raut wajah Transenden asli itu semakin suram. Ia menyadari bahwa teknik menombak lawannya membuatnya kesulitan untuk memenangkan pertarungan ini.

"Mengandalkan kekuatanmu terpendammu untuk memiliki kecepatan yang mengerikan itu sebenarnya sangatlah sia-sia, karena teknik pedangmu masih kasar dan bahkan tidak sebanding dengan teknik pedang seorang Legend biasa." Xue Ying menggeleng-gelengkan kepalanya. Penguasaan teknik bertarung Transenden asli itu sangat rendah. Teknik pedangnya terlalu kasar. Bahkan ia belum menyatu dengan dunia, apalagi menguasai kekuatan Myriad Existences. Pertarungan ini membuang-buang waktu. Bahkan Xue Ying membiarkan lawannya itu menyerangnya dengan kecepatan penuh. Tapi, berkat semua ini, Xue Ying bisa melihat sejauh mana kemampuan bertarung Transenden asli itu.

Jika Transenden asli itu bisa menguasai berbagai jenis teknik bertarung lebih jauh lagi, pasti ia bisa menjadi lawan yang tangguh.

"Karena kau tidak memiliki teknik yang kuat, maka pertarungan ini akan segera usai," ujar Xue Ying. Sesaat kemudian, arena pertarungan yang membentang sepanjang 800 meter itu dipenuhi dengan gelombang air. Sebenarnya, arena pertarungan hanya memiliki luas sekitar 1,5 hingga 2 kilometer. Namun, saat itu, pusaran air raksasa menyelimuti sebagian besar arena pertarungan itu.

"Wow!"

"Ini…"

Ribuan mortal yang menyaksikan pertarungan itu hanya bisa terbelalak.

Arena pertarungan itu langsung berubah menjadi pusaran air raksasa. Di tengah pusaran air itu, berdiri seorang pemuda berjubah hitam. Pemuda itu tampak seperti Dewa yang berdiri di tengah-tengah air. Pusaran air itu sangat berbahaya, dengan arus kencang yang terdapat di bawahnya. Transenden berkulit hijau itu hanya bisa terpaku melihat pemandangan di depannya, karena ia bisa merasakan perubahan kekuatan yang sangat tidak terduga di dalam pusaran air itu.

"Kau pikir kau masih bisa melarikan diri?" Xue Ying bergerak dengan sangat cepat, sehingga ia hanya terlihat seperti bayangan yang siap membunuh.

"Lari, lari!" Transenden berkulit hijau itu mencoba untuk melarikan diri, namun pusaran air itu terlalu sulit untuk dihindari. Jika itu hanya kekuatan penekan biasa, ia tak akan peduli. Namun, perubahan arus di bawah pusaran air itu membuatnya kesulitan untuk mengatasi serangannya.

Sebenarnya, hanya dengan menggunakan kekuatan murni untuk mengubah serangan secara tiba-tiba masih bisa membuat Transenden itu tidak bisa berkutik.

Apalagi jika Xue Ying menggabungkan kekuatan Elemen Air dan Api Myriad Existences. Di dalam sebuah kekuatan yang lembut, terdapat sebuah kekuatan yang keras, dan di dalam sebuah kekuatan yang keras, terdapat sebuah kekuatan yang lembut. Arus yang berada di bawah pusaran air itu terus berubah. Arus itu bahkan bisa membuat para Transenden manusia yang memiliki kemampuan bertarung lebih tinggi menjadi tersudut.

Transenden berkulit hijau itu mencoba berlari dengan lebih lambat. Ia tersandung beberapa kali. Pusaran air itu mempengaruhi seluruh gerakannya dan akurasi serangannya. Terkadang, ia tampak lebih jauh dan berhasil mendekati tempat yang ingin ia tuju, namun terkadang pusaran air membuatnya berjalan ke arah yang berlainan.

"Tidak!" Transenden berkulit hijau itu menoleh dan melihat ke belakang dengan mata merahnya yang terbelalak. Ia tampak tidak ingin menyerah dan terus mencoba bertahan dengan menggunakan kedua pedangnya.

Jleb!

Tombak yang melesat bagaikan naga itu menembus dahi Transenden itu. Seketika, tombak itu ditarik kembali. Lubang selebar jari menghiasi dahi Transenden itu, dan otak di dalam kepalanya sudah berubah menjadi seperti pasta.

Pada dasarnya, para Transenden asli sangatlah kuat. Biasanya, setelah kepala mereka dipenggal, dan jantung atau kepala mereka ditusuk, mereka baru bisa mati. Bagi Transenden yang 'abadi', mereka pasti akan sangat mengerikan.

Ribuan mortal melihat gelombang air yang naik di arena pertarungan. Seorang pemuda berjubah hitam terlihat berdiri di antara ombak itu. Mayat Transenden berkulit hijau setinggi tiga meter itu terombang-ambing di sampingnya.

Arena pertarungan itu menjadi hening sejenak. Kemudian, sorak sorai penonton membahana di seluruh arena itu.

Yu Jing Qiu juga terlihat sangat gembira. Ia ikut bertepuk tangan.

"Babak pertama pertarungan telah berakhir. Setelah istirahat selama satu jam, babak kedua akan dimulai!" Suara keras menggema di seluruh arena pertarungan itu.

Gelombang air yang tak berujung itu langsung menghilang.

Xue Ying berjalan ke arah pintu yang terbuka di pojok arena pertarungan. Ia akan beristirahat selama satu jam dan mempersiapkan pertarungan babak keduanya.