webnovel

Chapter 20

" Wawwwww coba lihat siapa yang sudah datang bertamu ke rumah kita sayang " ucap Bianca dengan nada suara yang sangat menjijikkan bagi Guzel

" untuk apa gadis pembawa sial seperti mu datang lagi kesini " Dominic menatap Guzel dengan tajam dan penuh kebencian

" apa kau sudah lupa, kalau kau sudah di buang dari keluarga kami " ucap Dominic dengan tatapan mengejek nya

" aku juga tidak perlu keluarga busuk seperti kalian, dan jangan lupa harta yang sedang kalian nikmati bukan lah milik kalian tapi milik ayahku!! " sahut Guzel yang sama sekali tidak takut dengan tatapan amarah Dominic

" gadis kurang ajar!! apa ini yang sudah diajarkan oleh wanita jalang itu padamu " kalimat yang dilontarkan oleh istri Dominic membuat tubuh Guzel bergetar menahan amarah

" ibuku bukan jalang!! " pekik Guzel

Bianca tertawa terbahak-bahak melihat Guzel yang sudah mulai tersulut

" kalau ibumu bukan jalang? Lalu apa yang pantas untuknya? " tanya Bianca dengan mengejek

" seharusnya sebelum wanita itu mati, dia memberitahu mu, bahwa kau bukan anak kandung George " ucap Bianca yang membuat Guzel terperangah tidak percaya

Amanda mulai tidak tenang, ini bukan saat yang tepat mengatakan semuanya pada Guzel.

" apa maksudmu? " tanya Guzel yang mulai merasa gundah, bagaimana mungkin dia bukan anak George

Bianca kembali tertawa terbahak-bahak melihat wajah Guzel yang mulai pucat pasi, dengan berpangku tangan dia mendekati Guzel

" kau adalah anak haram!!! " Bianca menekan suaranya tepat ditelinga Guzel

" sedangkan George adalah Lelaki bodoh yang rela melawan semua keluarga nya demi wanita murahan seperti ibumu!!! " ujarnya lagi dengan tegas

Guzel merasa jantungnya ingin melompat keluar setelah apa yang baru saja dia dengar, dia ingin sekali tidak percaya tapi setelah melihat Amanda yang berlinangan air mata itu sudah menjawab semua keraguan nya.

" entah lelaki hidung belang mana yang sudah menghamili ibumu " ujar Bianca lagi dengan tatapan jijiknya

" BIANCA!!!!! " bentak Dominic sekejap Bianca langsung bungkam melihat amarah yang berkilat dimatanya.

Sekujur tubuh Guzel terasa lemas nafasnya tercekat, dan kakinya mulai gemetar tidak mampu menopang tubuhnya lagi.

Tanpa mengucapkan satu katapun Guzel dengan cepat bergegas berlari meninggalkan mereka disana, kepalanya seperti dihempas batu besar dengan airmata yang terus menetes.

" cepat pergi " ucap Guzel pada Marvel setelah masuk kedalam mobil

Marvel dan Austin yang melihat keadaan Guzel kacau membuat mereka khawatir apa lagi dengan Guzel yang menangis tersedu-sedu

" nona apa yang terjadi, kau baik-baik saja kan? apa ada seseorang yang menyakitimu? " tanya Austin yang tidak bisa menutupi rasa khawatirnya

" nona katakan pada kami " pinta Marvel

" aku sudah bilang ayo pergi!!! " teriak Guzel yg tidak ingin menjawab pertanyaan dari bodyguard yang sudah seperti kakak baginya.

Tidak ingin membuat Guzel semakin buruk, Marvel melajukan mobilnya meninggalkan pintu gerbang dan selama perjalanan tidak ada yang mengeluarkan suara hanya Isak tangis Guzel yang terdengar.

Marvel dan Austin hanya saling melirik entah apa yang terjadi di rumah itu tadi, padahal saat hendak pergi Guzel terlihat sangat bahagia dan setelah keluar dari sana justru berbanding terbalik dengan apa yang mereka lihat sekarang, tidak ada pilihan lain Marvel langsung mengirim pesan pada Shawn memberitahu keadaan Guzel yang tampak menyedihkan.

" KAU ADALAH ANAK HARAM "

Guzel menutup kedua telinganya kalimat menyakitkan itu terus berteriak ditelinga membuat gendang telinga nya terasa sakit

" TIDAK!!!!!!!!!!!!!!!! " pekik Guzel

Karena terkejut Marvel langsung menghentikan kemudinya dan menoleh kebelakang dimana Guzel duduk di kursi penumpang begitupun dengan Austin.

" nona apa yang terjadi " seru Austin yang melihat Guzel memberontak seperti orang ketakutan

Guzel menatap awas Marvel dan juga Austin yang memandangnya dengan tatapan aneh, entah apa yang ada di pikiran Guzel dia bergegas keluar dari mobil dan berlari begitu saja.

" nona... kau mau kemana!!!!! "

Austin dan Marvel langsung keluar dari mobil hendak mengejar Guzel namun gadis itu sudah terlanjur jauh.

" cepat kejar nona Guzel Austin jangan sampai kehilangan jejak, aku tidak ingin di jadikan samsak dan mati sia-sia ditangan Tuan!!!! " seru Marvel

" apa kau pikir aku mau? huh!!!!! " sahut Austin dengan kesal yang masih terus mengejar Guzel

" aku akan menghubungi Tuan Shawn " dengan deru nafas yang tersengal-sengal Marvel menghubungi Shawn karena tidak ada pilihan lain.

********

Suasana meeting tampak hening hanya suara Jerry yang terdengar menjelaskan tentang pembahasan tentang kerjasama pembangunan rumah sakit untuk daerah pelosok.

Shawn terlihat sangat serius mendengarkan apa yang sedang dijelaskan oleh Jerry begitupun Samuel yang duduk di sampingnya.

" Shawn, ponselmu " Samuel menggedikan dagunya kearah ponsel sahabat sekaligus bosnya itu terus bergetar

" Marvel " gumam Shawn setelah melihat namanya di layar ponsel

" ada apa dia menelepon ku, jika tidak ada yang penting dia bisa mengirim pesan " batinnya

Ponsel Shawn kembali bergetar setelah tujuh kali Marvel menghubunginya tapi tidak dia angkat. Shawn memberikan instruksi pada Jerry untuk menghentikan penjelasannya lalu menggeser tombol hijau dilayar.

" ada apa? kau bisa mengirimi ku pesan jika ada sesuatu " ucap Shawn dengan sedikit kesal

Beberapa saat kemudian wajah Shawn berubah tegang dan itu terlihat sangat jelas oleh Samuel, Jerry dan juga mereka yang ikut meeting.

" ada apa Shawn? " tanya Samuel

" Guzel " Shawn mulai tidak tenang apa lagi setelah mendengar penjelasan Marvel yang mengatakan bahwa Guzel berlari sambil menangis dan seperti orang ketakutan, itu kembali mengingat nya saat Guzel mengalami perbuatan tidak senonoh di NightClub milik Xavier.

Tanpa sepatah katapun Shawn beranjak dari duduknya dan bergegas keluar tanpa mengeluarkan satu katapun.

" kita tunda dulu meeting hari ini " ucap Samuel yang mewakili Shawn lalu setelah itu dia berlari mengejar Shawn setelah menghubungi Xavier.

Shawn melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, Samuel terlihat duduk dengan tenang di kursi penumpang sebelah Shawn.

" entah apa yang sudah terjadi di rumah itu " gumam Shawn

" rumah? " ulang Samuel

" yah semalam Guzel meminta izin padaku untuk mengunjungi rumah lamanya dan aku mengizinkan nya tapi aku tidak tahu apa yang terjadi disana, karena Marvel hanya mengatakan setelah keluar dari rumah itu keadaan Guzel kacau dia menangis dan seperti orang ketakutan " jawab Shawn dengan cepat

" pasti ada seseorang yang sudah melukai nya " sahut Samuel

" yah karena Marvel melihat Dominic bersama istrinya juga datang kerumah itu!! Jika benar Dominic melukai nya, maka dia akan berurusan dengan ku " ujar Shawn yang menahan amarahnya

Samuel langsung menoleh dia tersenyum kecil menatap sahabatnya yang terlihat sangat menghawatirkan keadaan Guzel.

" kau sudah mulai mencintai nya Shawn tanpa kau menyadari, hanya gadis yang bernama Guzel yang berhasil membuat mu khawatir dan mati ketakutan seperti sekarang karena jika tidak, kau tidak mungkin rela meninggalkan pekerjaan yang sudah membelit mu selama puluhan tahun demi Guzel, yang seharusnya bisa ditangani oleh orang kepercayaan mu " batin Samuel

Karena mengemudi kan mobil dengan perasaan kacau Shawn hampir saja menabrak seseorang yang hendak menyeberang jalan, Samuel mengupat kesal karena kepalanya terbentur kaca mobil sedangkan Shawn menatap tajam gadis yang berdiri didepan sana.

" Guzel " gumam Samuel, dia terperanjat saat Shawn tiba-tiba keluar dan menutup pintu mobil dengan kencang.

Shawn langsung menarik tangan Guzel dengan kasar untuk menepi, sejujurnya dia sangat marah dengan tindakan yang telah dilakukan gadis itu tapi melihat keadaan Guzel yang kacau dia mengurungkan niatnya, meskipun dia ingin sekali memarahi nya.

" apa kau sudah gila " Shawn masih berusaha merendahkan suaranya

Guzel hanya menunduk dengan suara yang gemetar karena menangis

" apa yang terjadi kalau aku tidak dengan cepat menginjak rem? Huh!!! jawab aku Guzel!! " ujar Shawn dengan suara yang mulai meninggi

Guzel masih terus menangis dengan tangan saling meremas karena gemetar ditelinga nya yang dia dengar hanyalah kalimat-kalimat menyakitkan dari Bianca.

" Guzel!!!! " Shawn memegang kedua pundak Guzel lalu mengguncang agar gadis itu sadar

" Guzel kau dengar aku!!!!! " bentak Shawn yang mulai hilang kesabarannya

Gadis itu mulai berani menatap Shawn dengan berlinang air mata dan tubuh bergetar, Guzel memeluk Shawn dengan erat menangis sejadi-jadinya di pelukan lelaki itu.

Entah mengapa tiba-tiba hati Shawn mencelos mendengar tangis pilu Guzel meskipun sedikit ragu, Shawn membalas pelukan gadis kecil itu.