webnovel
#ADVENTURE
#ROMANCE
#REINCARNATION
#DEVIL
#IMMORTAL
#CINTA
#FANTASI
#ROMANTIS
#HOROR

Tsabitha Penyihir Berdarah Campuran

12 tahun yang lalu seperti mimpi buruk seumur hidupku. Meski sudah begitu lama, bayangan itu masih sangat jelas. Tepat saat peluru menembus kepala temanku, lalu dia terjatuh di depanku. Bingung, takut, dan entah perasaan apa lagi yang bercampur aduk di kepalaku. Aku tidak tahu harus bagaimana saat itu, hanya menangis. Setelah 12 tahun kejadian itu berlalu, setiap kali bayangan itu muncul, perasaan yang sama masih aku rasakan. Aku seolah tidak bisa mengubah apa pun, meskipun kejadian itu berulang kali terjadi di depanku. . . Aku menyusuri jalan setapak menuju bagian ujung. Dingin dan gelap tanpa penerangan, ditambah dinding kayu yang dibuat mengitari tempat ini menghalangi cahaya luar yang masuk. Sesampainya di satu bagian aku meletakkan buket lily putih yang sudah aku bawa, tepat di atas sebuah batu marmer putih bertuliskan nama ‘Zie’. “Aku pulang,” lirihku. Aku duduk di sampingnya, mengeluarkan beberapa kue dan dua buah susu kotak kesukaan kami. “Bagaimana keadaanmu di sana? Apa kamu baik? Apa kamu makan teratur?” aku mengusap nisan itu lembut. “Tunggu aku,” bisikku. ____________________________ Tsabitha And The Naughty Cat ************************ Updates at 08.00, 11.00 dan 20.00 WIB ************************ #Meet me on instragram: bluehadyan

dewisetyaningrat · แฟนตาซี
Not enough ratings
401 Chs
#ADVENTURE
#ROMANCE
#REINCARNATION
#DEVIL
#IMMORTAL
#CINTA
#FANTASI
#ROMANTIS
#HOROR

Kenapa?

Falak sepertinya mengetahui kedatanganku, karena saat ini dia sedang merayap ke atas seperti hendak menghampiriku. Dengan otot perutnya, dia bergerak pelan-pelan, "Jangan merindukan ku, aku kesini tidak akan tinggal lama," ucapku padanya, ketika dia sampai di depan tempatku berada.

Sepertinya, Falak memahami maksudku. Karena tak lama kemudian, dia segera turun dan kembali memeriksa setiap kurungan.

"Tha?!," Antonie memanggilku dari dalam kurungannya.

Aku melambaikan tangan padanya, "Hai?!" ucapku, sebelum memutuskan untuk melompat dengan hati-hati dari satu kurungan ke kurungan-kurungan yang lainnya. Aku tahu apa resikonya jika terjatuh saat gagal dalam usahaku menuju tempat Antonie, tubuhku akan langsung menuju dunia bawah tanpa perlu meninggal terlebih dulu.

"Kau gila! Dasar bocah! Apa yang kau lakukan?!," aku tidak menghiraukan kata-kata umpatan yang keluar dari mulut Antonie, "Bodoh! Cepat kembali! Kau sedang mengantarkan nyawamu pada kematian?!".