Baru saja pulang dari sebuah rumah kedua setelah rumahnya sendiri yang juga mengantarkan pernikahan kedua kalinya menjadikan Kiano melihat jika orang dia cintai cukup tersiksa, tetapi disamping itu juga dia sama sekali tak bisa melakukan apa-apa untuk sekarang ini.
Papanya yang telah memperlakukan kekerasan tidak hanya pada diri Kiano seorang melainkan dengan istirnya tentu membuatkan juga sekarang berada di meja makan telah ada sebuah drama tak mengenakan, pria tua itu telah melemparkan roti ke atas lantai untuk menjadikan sarapan istrinya dan mengenai air putih juga dituangkan secara sengaja.
Anak laki-laki ingin begitu melawan namun sang mama sama sekali tak mengizinkan jika ada peperangan berkelanjutan di rumah tangganya, sedangkan sang papa Abimanyu telah kesal akan umpatan anaknya yang mengatakan. "Tidak, aku tidak sudi sarapan dengan orang yang sama sekali tidak memiliki akal." membuat tak selera sarapan lalu meninggalkan meja makan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com