"Maaf mengganggu," sambung wanita itu tersenyum, membuat keadaan semakin tidak enak.
Aku kok jadi grogi begini, sih? Aku sampai terbatuk beberapa kali, menetralisir perasaan di hati. Bagaimana ini? Mau menghadap ke dinding saja, deh. Ah, bagaimana ini, ya Allah? Seperti ada yang salah dengan detak jantungku. Bos koko juga terlihat sama salah tingkahnya denganku.
"Rey, diminum jusnya. Kalau begitu, saya mau mandi dulu. Setelah itu, baru mengantar kamu pulang," pamit Bos Koko, sebelum keluar ruangan.
Aku menjitak kepalaku sendiri beberapa kali. Jadi, terbayang-bayang wajah tampannya sekali lagi. Sadar, Rey, sadar ... pernikahan kalian itu nanti cuma kontrak! Jangan baper, Rey, jangan! Hatiku mengingatkan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com