webnovel

Berkata tentang Kewajiban

บรรณาธิการ: Wave Literature

Fang Chixia menyiapkan makan malam ini karena ingin merayakan kebebasannya setelah terikat dengan Fang Rong selama bertahun-tahun. Namun, Luo Yibei tidak berpikir begitu. Ia malah berpikir bahwa Fang Chixia berada dalam suasana hati yang sangat senang setelah mendapat surat nikah dengannya. Karenanya, Fang Chixia bernyanyi dan menyiapkan makan malam perayaan dengan lilin. Fang Chixia tidak tahu jika Luo Yibei akan berpikir sampai seperti itu. Ia menatap meja yang telah selesai ia persiapkan dengan perasaan puas.

Luo Yibei menarik kursi, lalu duduk tanpa memasang ekspresi apapun dan melihat makan malam disiapkan oleh Fang Chixia dengan santai. Namun, sikapnya membuat Fang Chixia takut jika ia nanti tidak menyukainya. Fang Chixia pun diam-diam menatapnya saat makan, tapi ia tidak mengatakan apa-apa sampai selesai makan malam.

Setelah semua peralatan makan disisihkan, Luo Yibei menggendong Fang Chixia naik ke atas. "Baiklah. Kamu sudah melakukan semua yang ingin kamu lakukan. Sekarang, saatnya kamu melakukan kesibukan bersamaku," katanya, lalu mulai melangkahkan kaki menuju lantai atas.

"Tunggu..." kata Fang Chixia. Ia tidak menyangka bahwa Luo Yibei akan langsung melakukan hal seperti ini.

"Kenapa? Kamu menyesal?" tanya Luo Yibei sambil mengangkat alisnya. Ia berpikir, Orang yang melamarku adalah Fang Chixia dan dia sendiri juga yang mengatakan bahwa dia akan menjadi istri yang baik saat sudah menikah. Namun, yang terjadi sekarang? Apakah dia ingin melarikan diri?

"Aku... Aku... Aku mau mandi dulu..." kata Fang Chixia. Luo Yibei langsung memutar bola matanya. Ekspresi wajahnya menjadi suram dan dipenuhi ketidakpuasan.

Setelah sampai kamar, Luo Yibei menurunkan Fang Chixia. Fang Chixia menghela napas dengan lega, lalu melihat ke sekeliling ruangan dan bergegas masuk ke kamar mandi. Kamar Luo Yibei begitu besar dan semuanya lengkap tersedia. Bahkan, di kamar mandi itu sudah disiapkan dua pasang handuk.

Fang Chixia melihat minyak esensial yang ada di tepi bak mandi. Ia tidak mengerti apakah minyak ini sudah disiapkan sebelumnya atau setelah tadi mereka menerima buku nikah. Namun, ia berpikir bahwa tidak akan ada bedanya jika minyak ini sudah disiapkan sebelumnya. Lagi pula, ia merasa bahwa minyak yang sudah siap atau belum juga tidak ada hubungannya dengan dirinya. Fang Chixia mengisi bak mandi dengan air panas, lalu meneteskan sedikit minyak esensial dan menaburkan sedikit kelopak bunga mawar yang diletakkan di samping bak mandi. Setelah selesai menyiapkan semuanya, ia berendam di dalam air dengan nyaman.

Fang Chixia telah menikah beberapa jam lalu, namun ia masih belum terbiasa dengan hal itu. Ia hampir tidak percaya bahwa ia menikah dengan cara seperti itu. Mungkin orang lain butuh waktu untuk merajut cinta, pertunangan, hingga pernikahan selama bertahun-tahun. Namun, ia menyelesaikan ini semua dalam hitungan menit.

Memikirkan semua ini membuat Fang Chixia merasa dirinya tidak bertanggung jawab. Tapi, apa hubungannya? pikirnya lagi. Jika dipikir-pikir, tidak ada yang salah dengan menikah. Lagi pula, ia dan Luo Yibei menikah secara sembunyi-sembunyi sehingga tidak perlu menghabiskan banyak waktu untuk berurusan dengan lingkaran pribadi masing-masing dan tidak perlu mengganggu satu sama lain.