webnovel

Tidak Ada Cinta di Zona Kematian (BL)

Zein adalah pemandu nakal yang hidup di tanah terlupakan zona merah, pemanduan demi uang dan kelangsungan hidup. Hingga gilda tempat dia bekerja dulu menyebabkan sebuah tragedi. Digerakkan oleh kesedihan dan rasa bersalah, Zein menjadi pemandu bayaran di tanah yang berbatasan dengan Zona Kematian terlarang, bekerja seperti biksu yang siap mati. Suatu hari, seorang Esper yang mendominasi tiba-tiba muncul dan berkata kepadanya, “Jika kau sangat ingin mati, mengapa tidak kau ikut denganku ke Zona Kematian?” Sebuah tawaran aneh, senyuman yang mengingatkan masa lalu. Apakah Zein sebenarnya pernah bertemu dengannya sebelumnya? Mengikuti lelaki itu ke dalam zona maut, akankah Zein menemukan ketenangan yang dia cari, atau akankah dia tersapu dalam badai? Tapi, tidak ada namanya cinta di Zona Kematian... atau adakah? * * * Cerita ini diset dalam universe penjaga, jadi akan ada: - Penjaga (Esper) dan Pemandu - Ruang bawah tanah! - Romance - Action - …smut? ;) Ini adalah sebuah kisah (semacam) cinta yang dibalut dengan kekacauan sistem ruang bawah tanah, dengan berbagai kemampuan dan aksi dan sebagainya

Aerlev · LGBT+
Not enough ratings
252 Chs

Bab 169. Pasukan Alfa

Tentu saja, tidak mungkin Zein hanya 'melanjutkan saja' supaya orang bisa melihat mereka bersikap mesra. Jadi, dengan rasa tak senang Bassena, sang pemandu menarik tangannya dan berjalan pergi.

"Aww, ayolah~"

"Diam, Gus!" Bassena menembakkan pandangan tajam pada esper baru itu.

Namun tanpa sedikitpun penyesalan, esper tersebut hanya berjalan masuk, melangkah langsung ke arah pemandu yang sedang mengambil botol air dari lemari penyimpanan di sudut ruangan. "Jadi kamu pemandu yang dirumorkan itu?" dia tersenyum, membungkuk ke depan agar bisa melihat wajah Zein. "Apakah kamu juga akan memandu kami, atau itu hanya khusus untuk Komandan?"

"Akan," Zein menjawab singkat. Dia eksklusif untuk Bintang-5 di luar, tetapi saat penggerebekan penjara bawah tanah, ia akan bertanggung jawab atas mereka semua. Yah, dia dan pemandu lainnya yang akan datang juga.

"Oh, manis!" esper itu berseru, kemudian mengulurkan tangan untuk berjabat tangan. "Saya Gus, omong-omong. Gus Austin."

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com