Hal pertama yang didengar orang-orang di siang yang damai di pinggiran sungai selatan Althrea adalah suara pintu mobil yang ditutup dengan keras. Orang-orang di sekitar yang terkejut, tak bisa tidak menoleh dengan kesal karena gangguan itu.
Namun, rasa kesal itu segera berubah menjadi keheranan ketika mereka melihat sepasang mata amber dan rambut pirang platinum.
"...dekat Jembatan Mohan. Saya pikir tidak cukup waktu untuk memobilisasi siapa pun, jadi minta mereka untuk membuat pengumuman," kata pria itu dengan suara rendah dan serak yang familier bagi orang-orang Althrea. "Saya akan menciptakan kubah, jadi beritahu mereka untuk bersiap."
"Begitu rumit," pria lain keluar dari sisi penumpang, mengenakan masker hitam dan menatap sungai dengan matanya yang biru. "Apakah mengamankan tempat selalu membutuhkan protokol sebanyak ini?"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com