webnovel

Tidak Ada Cinta di Zona Kematian (BL)

Zein adalah pemandu nakal yang hidup di tanah terlupakan zona merah, pemanduan demi uang dan kelangsungan hidup. Hingga gilda tempat dia bekerja dulu menyebabkan sebuah tragedi. Digerakkan oleh kesedihan dan rasa bersalah, Zein menjadi pemandu bayaran di tanah yang berbatasan dengan Zona Kematian terlarang, bekerja seperti biksu yang siap mati. Suatu hari, seorang Esper yang mendominasi tiba-tiba muncul dan berkata kepadanya, “Jika kau sangat ingin mati, mengapa tidak kau ikut denganku ke Zona Kematian?” Sebuah tawaran aneh, senyuman yang mengingatkan masa lalu. Apakah Zein sebenarnya pernah bertemu dengannya sebelumnya? Mengikuti lelaki itu ke dalam zona maut, akankah Zein menemukan ketenangan yang dia cari, atau akankah dia tersapu dalam badai? Tapi, tidak ada namanya cinta di Zona Kematian... atau adakah? * * * Cerita ini diset dalam universe penjaga, jadi akan ada: - Penjaga (Esper) dan Pemandu - Ruang bawah tanah! - Romance - Action - …smut? ;) Ini adalah sebuah kisah (semacam) cinta yang dibalut dengan kekacauan sistem ruang bawah tanah, dengan berbagai kemampuan dan aksi dan sebagainya

Aerlev · LGBT+
Not enough ratings
248 Chs

Bab 120. Beban Takdir

Zein sedikit tersentak mendengar kata-kata Radia, meskipun dia sudah bersiap untuk berita itu.

Ayah.

Itu adalah kata yang sensitif baginya. Dia telah menyangkal kata itu sepanjang hidupnya, pertama dengan menolak untuk mengakui pria mengerikan itu sebagai ayahnya. Yang mana, untungnya, bukanlah ayahnya yang sebenarnya.

Namun, itu tidak berarti dia senang dengan alternatifnya, mengetahui bahwa ayahnya yang sebenarnya adalah seseorang yang memberi tanda pada ibunya dan membawanya pergi dari teman-temannya, menempatkan dia dalam bahaya saat hamil, dan berakhir dengan ibunya berada di zona merah bersama seorang pria yang memiliki hati yang kotor.

Dia tidak tahu apakah nantinya dia akan berakhir dengan versi pria yang lebih buruk dari Marsekal Tadros.

Menatap tatapan keras sang pemandu, Radia tersenyum sungguh-sungguh, dan berbicara dengan tenang. "Seperti yang saya katakan, ini hanya sebuah petunjuk. Saya belum benar-benar mulai mencarinya."

"Lalu..."

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com