"Anak nakal! Sudah berapa kali gue bilang sama elu! Jauhi balap liar! Udah bosen idup lu?" Melihat Gerald yang terbaring dengan penuh luka di atas brankar IGD tak memantik rasa iba di hati Mas Andre. Mata elangnya menatap sang adik dengan sorot mata tajam dan tanpa belas kasihan.
Gerald terdiam. Mulutnya terkunci rapat mendapat makian lelaki 29 tahun ini. Mungkin, memang sudah sesering itu adik iparku berulah sehingga apa yang menimpanya sekarang justru membuatnya terlihat bersalah.
"Rald, kamu gak pa-pa, kan, Nak? Bagian mana yang sakit?" Raut penuh kekhawatiran tak juga lepas dari wajah cantik wanita paruh baya yang baru dua hari ini resmi menjadi mertuaku.
"Ga apa-apa, Ma. Cuma lecet-lecet aja," balas Gerald yang tangan dan kakinya dibalut perban.
Mas Andre menghela napas lantas berdecak sebal entah untuk alasan apa.
"Ya udah, Ma, Andre mau ngurus ke bagian admin dulu. Katanya anak ini harus nginep di rumah sakit seenggaknya untuk malam ini."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com