* Timeskip: 2 jam kemudian *
Zoro sedang menatap awan yang melayang dengan pelan di atas langit, ketika tiba-tiba tidak ada angin dan hujan, Zoro melihat kilat petir datang ke arahnya. Matanya melebar dan dia mulai mencoba untuk melepaskan diri dari tali. Kemudian kilat petir itu menghantam tempat yang sama dengan yang terjadi dua jam yang lalu.
"Dan orang-orang bilang petir tidak akan menyambar di tempat yang sama dua kali." Zoro berpikir bercanda pada dirinya sendiri ketika dia mendongak untuk melihat pria yang sama sebelumnya berdiri di sana dengan ekspresi tanpa emosi yang sama di wajahnya, tetapi kali ini Zoro menyadari sesuatu yang berbeda tentang pria itu.
Dia tidak tahu apa yang berbeda, dia memiliki topi jerami yang sama di kepalanya, mantel kapten yang sama, pedang yang sama di sisinya, dan juga pistol yang sama. Semuanya sama, dengan raut wajah tanpa emosi di wajahnya, tetapi Zoro bisa melihat sesuatu yang berbeda dari mata pria itu.
Sebelumnya matanya tidak memiliki emosi sama sekali, mereka adalah mata dingin seorang pria yang akan membunuhmu tanpa berpikir dua kali, tetapi sekarang, matanya dipenuhi dengan kemarahan.
Zoro tidak tahu apa yang membuatnya lebih takut, apakah pola pikir orang ini, dimana ia bisa membunuh siapa pun tanpa berpikir dua kali atau membayangkan pria misterius ini sedang marah. Zoro memutuskan untuk menelan ketakutannya dan berbicara.
"Kau lagi, apa yang kau inginkan?" Zoro bertanya. Luffy mulai berjalan maju sampai dia berdiri hanya beberapa meter dari Zoro sebelum dia berbicara.
"Aku punya tawaran untukmu." Luffy berkata mengejutkan Zoro, "Bocah pirang idiot itu tidak pernah berencana untuk mengikuti kesepakatan yang kalian buat. Dia akan mengeksekusi mu besok." Kata Luffy menyebabkan mata Zoro melebar sebelum dia mulai meronta-ronta dan berteriak.
"Berani sekali bocah bajingan itu!" Zoro berteriak. "Ketika aku menangkapnya, aku akan membuat dia berharap ayahnya mengeluarkan benihnya ke toilet seperti yang seharusnya!" Kata Zoro menyebabkan Luffy tertawa sebelum berbicara.
"Dan bagaimana kau akan melakukan semua itu bila kau masih terikat." Luffy berkata dengan seringai di wajahnya sebelum melanjutkan, "Ngomong-ngomong, ketika aku mendengar dia akan mengeksekusimu besok, aku berhasil mematahkan beberapa giginya. Jadi, ada peluang besar bahwa eksekusimu akan di majukan untuk hari ini. " Kata Luffy menyebabkan mata Zoro melebar lebih besar.
"Lepaskan aku supaya aku bisa menendang bajingan itu!" teriaknya menyebabkan Luffy tertawa lagi.
"Disinilah tawaranku masuk, aku bisa melepaskanmu dan membiarkanmu hidup, tetapi kau harus bergabung dengan kruku," kata Luffy menyebabkan Zoro sedikit tenang sebelum berbicara.
"Kru apa?" Zoro bertanya.
"Aku sedang mengumpulkan kru bajak laut dan aku mencari orang untuk bergabung. Jadi, apa jawabanmu?" Luffy bertanya. Zoro terdiam selama satu menit sebelum menjawab.
"Dengar, bocah idiot itu mengambil pedangku, jika kau bisa mendapatkannya kembali aku akan bergabung dengan kru mu," kata Zoro menyebabkan Luffy tersenyum sebelum mengubah tubuhnya menjadi kilat dan berteleportasi.
Di atas atap pangkalan laut, setiap tentara marine yang ada di pangkalan itu dapat terlihat mengangkat patung raksasa Kapten Morgan yang terbuat dari batu. Berdiri di samping melihat anak buahnya bekerja adalah kapten yang bertanggung jawab atas pangkalan Marine pulau ini, 'Axe-Hand' Morgan.
Morgan adalah pria yang sangat tinggi dan berotot, penampilan yang mengintimidasi dengan rambut pirang dan rahang baja. Tangan kanannya digantikan oleh kapak baja besar, pegangan kapak itu yang tampak menembus lengan bawahnya.
Dia mengenakan mantel besar yang mengembang seperti jubah. Seseorang yang berbaring di lantai di belakang Morgan, dan sedang menangis adalah anaknya, Helmeppo.
"Sekarang, angkat, semuanya! tunjukkan kehebatanku agar dilihat dunia!" Morgan berteriak pada anak buahnya. Saat para marine sedang dalam proses menarik patung raksasa itu tegak berdiri, sambaran petir mengenai kepala patung itu menyebabkan mata semua orang melebar.
Kemudian ketika semua orang berpikir tidak akan terjadi apa-apa, tiba-tiba berdiri di tempat di mana petir menyambar tadi adalah Luffy yang menatap semua orang.
"Benda jelek macam apa yang ku injak saat ini?" Luffy bertanya ketika dia mulai memeriksa patung itu sebelum dia berbicara lagi, "Aku yakin tidak akan ada yang suka melihat patung jelek seperti ini." katanya sambil mengangkat kaki kanannya dan melapisinya dengan Armament Haki.
Luffy kemudian menghentakkan kakinya ke patung itu, menyebabkan setiap marine yang ada di sana mulai berkeringat ketakutan.
Pada awalnya, patung itu tampak tidak kenapa-napa, membuat beberapa marinir melepaskan napas lega, tetapi setelah lima detik kemudian seluruh patung tiba-tiba hancur menjadi berkeping-keping. Morgan gemetar karena marah sebelum berteriak.
"BUNUH DIA!" dia berteriak dan setiap marine mulai mengambil senjata mereka. Ketika semua orang melihat tempat Luffy berdiri, mereka melihat bahwa dia sudah hilang dan sekarang berdiri di dekat pintu bersama Helmeppo.
"Aku ingin kau menunjukkan di mana pedang Zoro berada," kata Luffy ketika dia mulai berjalan melewati pintu dengan Helmeppo ia seret di belakang. Luffy dengan tenang berjalan melalui aula pangkalan marine seolah-olah dia tidak memiliki masalah di dunia. "Di mana pedang Zoro?" Luffy bertanya pada Helmeppo.
"Mereka ada di kamarku. Pintunya ada di sebelah kiri mu." Kata Helmeppo. Ketika mereka berdiri di depan pintu, Luffy menendangnya terbuka sebelum melemparkan Helmeppo ke dalam.
Luffy kemudian mengirim gelombang Conquorer Haki ke arah helmeppo membuatnya pingsan. Luffy melihat sekeliling ruangan dan menyadari ruangan itu sangat feminin.
Dindingnya merah muda, perabotannya merah muda dengan bunga-bunga di atasnya, semua yang ada di ruangan ini terlihat seperti kamar milik seorang gadis.
Luffy pikir Helmeppo berbohong padanya dan membawanya ke ruangan yang salah, Namun, ketika Luffy melihat tiga pedang bersandar di dinding, dia tahu dia ada di tempat yang tepat.
Luffy meraih pedang itu dan melihat keluar jendela karena melihat sesuatu yang membuat matanya melebar. Berdiri di halaman tempat Zoro diikat adalah Koby yang sangat ketakutan dikelilingi oleh marine bersama dengan Morgan sendiri.
Para marine mulai membidik ke arah Zoro dan Koby. Luffy membuka jendela dan segera mengubah tubuhnya menjadi kilat sebelum berpindah ke halaman. Koby dan Zoro hanya pasrah ketika para marine membidik dan bersiap untuk menembakkan senjata mereka, namun Luffy tiba-tiba muncul di depan mereka dengan kilatan yang biasanya ia gunakan, membuat Koby dan Zoro merasa tenang untuk beberapa saat sementara membuat para marine terkejut.
"TEMBAK KE ARAH BOCAH DENGAN TOPI JERAMI!" Morgan berteriak pada anak buahnya. Luffy segera melapisi tubuhnya dengan Armament Haki dan menunggu senjata ditembakkan. Dia tidak perlu menunggu lama karena beberapa detik setelah Morgan memberi perintah kepada setiap marine yang memegang senjata, mereka menarik pelatuknya.
Apa yang terjadi selanjutnya membuat mata semua orang melebar. Peluru yang ditembakkan ke Luffy mengenainya tetapi ia tidak terluka. Semua peluru hanya jatuh ke tanah penyok seolah-olah mereka menabrak dinding baja.
"Itu tidak akan mempan padaku," kata Luffy sambil menatap mereka dengan mata dingin seperti seorang pembunuh.
"Siapa kau sebenarnya?" Zoro bertanya dengan mata yang melebar. Luffy menoleh ke arah Zoro dan menggunakan salah satu pedang Zoro untuk membebaskannya sebelum berbicara.
"Namaku Monkey D. Luffy," kata Luffy sambil menyerahkan pedangnya kepada Zoro, "Dan aku akan menjadi Raja Bajak Laut."