webnovel

Chapter 81

Butuh 15 menit lagi sebelum kapal merapat di lokasi aman dekat kota Nanohana. Ketika kapal itu dengan aman bisa berlabuh, Luffy turun ke dek utama dan berbicara dengan krunya.

"Oke, ingat mulai sekarang tanda yang ada di bawah sini," katanya sambil mengangkat tangan kirinya yang menunjukkan perban putih melilit di pergelangan tangannya. "adalah apa yang membedakan kita dengan musuh kita," kata Luffy menyebabkan mereka menganggukkan kepala.

Luffy kemudian meraih ke dalam mantelnya dan mengeluarkan sekarung kecil uang dan melemparkannya ke Sanji sebelum dia berbicara lagi. "Gunakan itu untuk mengisi kembali dapur dengan apa pun yang kau butuhkan," kata Luffy sambil melemparkan tasnya.

"Tentu, Kapten," jawab Sanji.

"Dan kalian semua tetap waspada," katanya menyebabkan mereka menganggukkan kepala sebelum mereka semua melompat dari Going Merry dan berjalan ke kota.

Mereka semua berjalan melalui daerah gurun kecil sebelum mereka tiba di kota.

Usopp dan Nami memberikan mantel mereka untuk dipakai Vivi dan Karoo sehingga mereka tidak akan dikenali oleh publik, sampai mereka dapat membeli pakaian untuk berbaur dengan penduduk setempat. Ketika mereka memasuki kota, mereka melihat kota itu adalah pasar yang sibuk dan Luffy serta seluruh krunya terlihat sangat menonjol.

Kelompok itu dengan cepat bergerak dan menemukan bagian kota yang sepi di mana tidak banyak orang di sana dan bersembunyi di sana untuk sementara waktu.

"Ini buruk," kata Nami ketika mereka bersembunyi di balik dinding yang rusak. "Jika kita terus berjalan-jalan seperti ini, kita pasti akan ketahuan oleh orang-orang Crocodile," kata Nami dengan suara khawatir.

"Ya, kau benar, tetapi kita tidak bisa berjalan terang-terangan di tempat terbuka dan membeli baju penyamaran," kata Luffy sambil bersandar ke dinding. "Aku punya Bounty di kepalaku, Vivi adalah tuan puteri, lalu Mr.berapapun itu dan mungkin orang lain sudah mengatahui wajah kita ," kata Luffy sambil menghela nafas.

"Mereka tidak tahu seperti apa tampangku," kata Sanji menyebabkan semua orang berbalik dan menatapnya.

"Ya, dia benar!" Kata Usopp sebelum dia berbalik dan menatap Chopper. "Dan dia bukan satu-satunya, Chopper juga!" tambahnya sambil tersenyum. Luffy menganggukkan kepalanya dan mengeluarkan tas yang jauh lebih kecil berisi uang dan menyerahkannya pada Sanji.

"Kalian pergi membeli penyamaran untuk semua orang kecuali aku," kata Luffy menyebabkan semua orang menatapnya dengan ekspresi bingung di wajah mereka bertanya-tanya mengapa dia tidak perlu penyamaran. "Aku akan menarik semua perhatian musuh kita, yang bisa memberi kalian kebebasan untuk melakukan apa pun yang perlu kalian lakukan," kata Luffy sambil menjauh dari dinding.

"Jadi, kau akan berjalan-jalan secara terang-terangan sementara kami mencoba dan berbaur dengan penduduk setempat dan beroperasi dari bayangan, semacam itu?" Tanya Nojiko menyebabkan Luffy menganggukkan kepalanya.

"Tepat sekali," kata Luffy sambil menyesuaikan topinya. "Zoro, kau yang bertanggung jawab atas semuanya kecuali navigasi," kata Luffy pada Zoro yang menyebabkan dia menganggukkan kepalanya sebelum dia menatap Luffy dengan ekspresi bingung di wajahnya.

"Tunggu, kenapa tidak navigasi juga?" Zoro bertanya menyebabkan semua orang menatapnya dengan ekspresi datar di wajah mereka.

"Karena kau bisa tersesat saat berjalan di jalan lurus," jawab Luffy dengan keringat di kepalanya sementara Zoro melipat tangannya dan menggerutu pelan.

"Fine," jawab Zoro dengan nada kesal yang membuat semua orang tertawa.

"Bagus, kita akan bertemu nanti," kata Luffy sebelum dia berbalik dan mulai berjalan keluar dari tempat persembunyian mereka.

"Tunggu, bagaimana kita tahu kapan harus bertemu?" Nojiko bertanya ketika dia melihat Luffy pergi. Luffy menoleh dan menatap mereka sambil dia berjalan pergi lalu berbicara.

"Oh, kau akan tahu kapan waktunya untuk pergi," kata Luffy dengan seringai di wajahnya menyebabkan semua orang berkeringat pada kapten mereka. Luffy meninggalkan krunya dan mulai berjalan kembali ke pasar di kota. Ketika dia tiba di sana, dia melihat pasar cukup sibuk, ada banyak orang yang membeli dan menjual segala jenis produk.

'Ini mungkin tempat yang tepat untuk mendapat informasi,' pikir Luffy pada dirinya sendiri ketika dia mulai berjalan melalui pasar. Ketika dia berjalan melalui pasar, dia melihat sebuah kios kecil dengan seorang lelaki tua pendek di belakangnya menjual kebab shish. Luffy berjalan ke kios dan mengambil salah satu kebab shish sebelum dia merogoh sakunya dan mengeluarkan beberapa Berries dan menyerahkannya kepada pria itu. Luffy kemudian menggigit kebab shish-nya dan menikmati rasanya.

"Wow, ini enak sekali, pak tua," katanya sambil mengunyah daging.

"Terima kasih, anak muda," kata pria tua itu sambil tersenyum ketika dia menyimpan uang itu. "Sudah lama sejak aku memiliki pelanggan," tambahnya dengan senyum bersyukur.

"Sungguh?" Luffy bertanya dengan ekspresi bingung di wajahnya. "Dengan mencicipi makanan yang enak seperti ini, aku akan berpikir orang-orang akan menyerbu makananmu," kata Luffy sambil menggigit kebab shish lagi.

"Dulu memang seperti itu," kata pria itu dengan suara sedih sebelum wajahnya menunjukkan ekspresi muram. "Tapi itu sebelum idiot-idiot bodoh itu memulai perang saudara yang bodoh karena dance powder yang bodoh ini," kata pria itu dengan jelas.

"Dance Powder?" Luffy bertanya dengan ekspresi bingung di wajahnya. Dia belum pernah mendengar sesuatu yang disebut dengn dance powder ini sebelumnya, jadi dia tertarik dengan topik ini, terutama karena itu adalah alasan terjadinya perang saudara ini. Pria itu menatap Luffy dengan ekspresi bingung di wajahnya sebelum dia berbicara.

"kau bukan dari sini ya?" pria tua itu bertanya ketika dia menatap Luffy dengan tatapan penuh perhitungan.

"Benar, aku hanya mampir," jawab Luffy saat dia menyelesaikan kebab shish-nya dan dengan sengaja berbalik memamerkan Jolly Rogernya di bagian belakang mantel kaptennya agar dilihat orang itu.

"kau bajak laut!" kata pria itu berbisik.

"Yup, tapi jangan khawatir, aku di sini tidak untuk menyebabkan masalah, hanya menunggu Log Pose ku merekam tempat ini," kata Luffy menyebabkan pria itu menatapnya sejenak sebelum dia menganggukkan kepalanya. "Sekarang, ceritakan tentang dance powder ini," kata Luffy sambil mengambil kebab shish yang lain.

"Dance powder adalah bubuk hijau yang digunakan untuk membuat hujan buatan," kata pria itu menyebabkan mata Luffy sedikit melebar.

"Hujan buatan?" Luffy bertanya dengan suara terkejut. Dia belum pernah mendengar hal seperti itu sebelumnya selama bertahun-tahun dia berada di Grand Line.

"Ya, dance powder ketika dibakar akan mengeluarkan asap seperti kabut yang akan naik ke udara. Kabut itu mempercepat penciptaan partikel es di awan suhu sub-beku dan menyebabkan hujan," pria itu menjelaskan, membuat takjub Luffy. "Namun, bubuk itu, sayangnya, menyebabkan kekeringan dalam waktu yang lama di negara lain," kata pria itu menyebabkan Luffy mengerti apa yang sedang terjadi.

"Aku mengerti," kata Luffy sambil menggigit kebab shish keduanya. "Dan kutebak pemberontak ingin raja menggunakan dance powder ini untuk menciptakan hujan tetapi raja menolak karena risiko memulai perang dengan negara lain," kata Luffy di antara gigitannya.

"Tepat sekali," kata pria tua itu sambil menganggukkan kepalanya. "Orang-orang muda hari ini tidak memiliki kesabaran sama sekali," kata pria itu menyebabkan Luffy tertawa.

"Tapi tidak semuanya buruk," kata Luffy sambil melihat sekeliling. "Kota ini tampaknya cukup baik," katanya ketika dia melihat orang-orang dengan senang hati menjalani hari mereka di pasar.

"Itu mungkin benar tetapi tidak semuanya seperti kelihatannya," kata pria itu kepada Luffy. "Orang-orang mungkin terlihat bahagia tetapi jauh di lubuk hati, mereka semua takut perang. Satu-satunya hal yang membuat mereka memiliki harapan tinggi adalah kenyataan bahwa Crocodile datang untuk menyelamatkan mereka setiap kali ada masalah," ia menjelaskan lebih lanjut menyebabkan Luffy mengangkat alisnya. .

"Sang shichibukai?" Luffy bertanya, berakting seolah-olah dia tidak menyadari bahwa Crocodile berada di sini di Alabasta.

"Ya, benar dia," kata pria itu dengan anggukan. "Orang-orang ini mungkin mempercayainya dengan hidup mereka, tetapi aku tidak mempercayainya," kata pria itu.

"Oh, dan mengapa begitu?" Luffy bertanya sambil menggigit potongan daging terakhir di kebab shish-nya. "Maksudku, jika dia menyelamatkan orang-orang ketika mereka dalam bahaya, mengapa kau tidak percaya padanya?" Luffy bertanya.

"Dia seorang bajak laut ... jangan tersinggung," kata pria itu yang menyebabkan Luffy melambaikan tangannya. "Aku sudah hidup terlalu lama, dan tidak percaya bahwa dia benar-benar peduli pada orang-orang ini," kata pria itu menyebabkan Luffy tersenyum.

"Ku tebak itu juga salah satu alasan kenapa kiosmu begitu sepi?" Luffy bertanya sambil terkekeh.

"Aku sering diberitahu kalau aku adalah lelaki tua yang keras kepala," kata lelaki itu dengan tawa yang menyebabkan Luffy terkekeh juga, lalu Luffy meraih ke dalam mantelnya dan mengeluarkan sekantong kecil uang dan melemparkannya ke lelaki itu.

"Terima kasih untuk dagingnya, pak tua," jawab Luffy sebelum dia berbalik untuk pergi. Pria itu memandangi tas kecil itu dan kembali menatap Luffy sebelum dia berbicara.

"Hei, ini terlalu berlebihan!" lelaki itu berteriak pada Luffy, mencoba membuat Luffy mengambil kembali sebagian uang itu. Luffy hanya mengangkat tangan kanannya ke udara dan melambaikan tangan pada pria itu sambil berjalan pergi. Ketika Luffy berjalan di jalanan pasar yang sibuk, dia tidak bisa tidak melihat tatapan semua orang yang terkunci padanya yang menyebabkan dia menyeringai di dalam hatinya.

'Hanya masalah waktu sekarang,' pikir Luffy ketika dia memasang ekspresi datar di wajahnya. 'Berita akan segera sampai kepadamu bahwa aku di sini, Crocodile,' pikir Luffy saat dia berjalan melalui jalan yang sibuk. Luffy terus berjalan sekitar 10 menit di sekitar pasar sebelum dia tiba-tiba berhenti di tengah jalan dan dia menoleh ke arah kanan dan melihat apa yang tampak seperti sebuah restoran dengan seringai di wajahnya.

"Jadi, kurasa Shanks benar, kau memang ada di sini di Paradise ..." Luffy berkata pada dirinya sendiri. "...Ace,"