webnovel

Chapter 114

Satu-satunya orang yang tersisa di atas kapal adalah Luffy, Robin, dan Chopper. Mereka bertiga berdiri di haluan kapal melihat kru yang lain berlarian di berbagai bagian kapal yang belum tenggelam, mencoba menemukan sesuatu yang bisa menjadi petunjuk bagaimana cara menuju ke Sky Island. Setelah lima menit mencari, Usopp berteriak sambil mengangkat sehelai kertas.

"Aku menemukan peta!" teriak Usopp, menarik perhatian semua orang.

"Baiklah semuanya, kembali ke sini sekarang!" Luffy berteriak kepada para kru. "Kapal itu mulai tenggelam lebih cepat sekarang, cepat dan kembali ke atas kapal sebelum arus menarikmu ke dasar laut," teriak Luffy, menyebabkan semua orang mulai berjalan kembali ke kapal. Ketika semua orang sudah kembali, Usopp membuka gulungan yang sepertinya sebuah peta untuk dilihat semua orang.

"Lihat," ucap Usopp sambil mengangkatnya. "Ini adalah peta sky island," katanya, menyebabkan mereka semua melihat peta di tangan Usopp.

"Pulau itu bernama Skypiea," ucap Nami ketika dia memeriksa peta.

"Aku pernah mendengar ini sebelumnya," sahut Luffy, menarik semua perhatian mereka. "Aku pikir Shanks pernah mengatakan kepada ku bahwa mereka pernah mengunjungi pulau itu sebelumnya, tetapi aku tidak dapat mengingat banyak hal," tambah Luffy sambil menghela nafas.

"Jika kapal besar seperti itu bisa sampai ke sana, kita juga bisa," ucap Nami, menyebabkan Luffy menganggukkan kepala setuju. "Kita hanya perlu menemukan catatan dari kapten kapal itu," tambahnya membingungkan beberapa kru.

"Tapi kapalnya sudah berada di dasar samudra sekarang," ucap Usopp sambil melipat tangannya. Luffy ingin menjawab perkataan Usopp, tetapi sebelum dia bisa, suara orang yang bersorak memenuhi lautan di sekitar mereka, menarik perhatian semua orang.

"Salvage! Salvage the Sea!" semua kru mendengar suara itu. Seluruh kru kemudian menghentikan pembicaraan mereka dan mulai melihat ke sekeliling untuk mencari dari mana suara itu berasal.

"Lihat ke sana," teriak Nojiko sambil menunjuk ke kejauhan di bagian belakang kapal. Ketika semua orang melihat ke sana, mereka melihat bayangan kapal yang agak besar mendekati mereka.

"Siapa itu?" Usopp bertanya sambil menurunkan kacamatanya untuk mencoba dan melihat dengan lebih baik siapa yang mendekati mereka. Ketika kapal semakin dekat, para kru dapat melihat bahwa itu adalah kapal yang berpenampilan agak aneh. Hal yang menarik perhatian semua orang adalah dua pisang raksasa di sisi kapal bersama dengan patung monyet raksasa.

"Itu kapal bajak laut," sahut Nami, menyebabkan semua orang memandang ke arah tiang utama kapal dan melihat sebuah lambang bajak laut di layar mereka. Luffy hanya menyipitkan matanya dan mengangkat alisnya ke arah pendatang baru yang aneh ini.

"Apakah ini lokasi di mana kapal itu tenggelam !?" terdengar suara seorang pria dari arah kapal itu.

"Bagaimana mereka bisa tahu sebuah kapal tenggelam di sini?" Luffy bertanya pada dirinya sendiri.

"Aye, aye, kapten!" kru dari kapal itu menjawab.

"Bersiaplah untuk mengangkat kapal itu! Apa pun yang ada di bawah lautan sekarang menjadi milikku, raja dari semua pencari harta dan Kapten Bajak Laut Masira, Masira!" ucap seorang pria yang sangat mirip dengan monyet.

"Bagus, sebuah kapal dari orang-orang tidak stabil yang dipimpin oleh monyet yang tidak stabil," ucap Nami dengan keringat saat dia menatap para Salvagers (pencari harta karun).

"Hei," panggil Masira saat melihat kapal Bajak Laut Topi Jerami. "Apa yang kalian lakukan di sini?" dia bertanya sambil meletakkan tangannya di pinggangnya. "Jika kau tidak tahu, semua yang jatuh di perairan ini milikku," ucap Masira sambil menatap semua kru Luffy.

"Berhati-hatilah dengan apa yang kau katakan monyet," ucap Luffy dengan nada serius sambil menatap monyet itu. "Jangan meninggikan suaramu padaku," tambah Luffy dengan nada berbahaya.

"Kau pikir siapa dirimu, berani berkata seperti itu kepada King of Salvage?" Masira bertanya sambil bersiap-siap untuk menyerang. Luffy hendak merespons ancaman Masira, tetapi sebelum dia bisa, seseorang dari kru Masira berbicara kepada kapten mereka.

"K-kapten, itu ... itu Jolly roger dari straw hat Luffy," ucap salah satu kru Masira. "Itu kapal The Thunder Demon!" tambah sang kru random, menyebabkan anggota lain dari Bajak Laut Masira mulai bergumam di antara mereka sendiri.

"Itu benar-benar dia, orang yang mengalahkan salah satu dari tujuh Shichibukai," Luffy mendengar seseorang berkata seperti itu. Ketika Masira menyadari siapa Luffy, dia segera mundur selangkah dan mulai berkeringat sedikit.

"A-apa yang kau lakukan di sini?" Masira bertanya dengan suara takut.

"Tenang," kata Luffy sambil menghela nafas. "Kami hanya ingin memeriksa puing-puing itu untuk mengetahui informasi tentang Knock Up Stream," ucap Luffy sambil menatap monyet itu. "Tapi mengingat kau dan kru adalah Salvagers profesional, aku akan membayar untuk setiap informasi yang kau temukan di sana," tambah Luffy.

"Tidak perlu untuk itu," balas Masira, sebelum merogoh sakunya dan mengeluarkan Eternal pose. "Aku kenal seseorang yang bisa memberitahumu semua informasi tentang pergi ke Sky Island," ucap Masira sambil mengangkat Eternal Pose agar Luffy bisa melihatnya.

"Dan apa yang kau inginkan sebagai imbalan dari informasi itu?" Luffy bertanya sambil menyipitkan matanya.

"Kau bisa membeli Eternal Pose ini dariku," Masira mengusulkan.

"Kedengarannya bagus untukku," balas Luffy sambil merogoh mantelnya dan mengeluarkan sekantong kecil uang. "5000 Berries," ucap Luffy sambil mengangkat tas itu.

"Setuju," jawab Masira sebelum mereka berdua saling melemparkan kedua barang. Luffy menangkapnya dan memeriksa Eternal pose itu, ia melihat nama 'Jaya' tertulis di bagian bawahnya.

"Jaya?" Luffy bertanya sambil kembali menatap monyet itu.

"Benar, pergilah ke sana dan bicara dengan pria bernama Mont Blanc Cricket," ucap Masira sambil mengangguk. "Dia ahli dalam hal ini," tambahnya mengejutkan Luffy.

"Baiklah," balas Luffy sebelum dia menyerahkan Eternal Pose itu ke Nami. "Bawa kapal kita ke Jaya," perintah Luffy. Kapal mulai berlayar menjauh dari para Salvagers dan menuju ke arah Jaya.

"Luffy," panggil Nami, menarik perhatian kaptennya. "Jika kita pergi ke Jaya, bukankah itu akan mengacaukan Log Pose kita?" Nami bertanya sambil mengangkat pergelangan tangannya, agar Luffy bisa melihatnya.

"Biasanya memang seperti itu, tetapi seharusnya tidak langsung merekam medan magnet pulau itu begitu kita sampai di sana," ucap Luffy sebelum dia menyesap wiskinya. "Yang perlu kita lakukan adalah pergi sebelum Log pose bisa merekamnya," ucap Luffy, menyebabkan Nami mengangguk.

"Kedengarannya tidak terlalu sulit," kata Usopp dari belakang Luffy.

"Semoga saja," sahut Robin sambil bersandar di sisi kapal. Sudah lima menit sejak kru meninggalkan salvagers, ketika matahari tiba-tiba menghilang dari langit dan digantikan dengan kegelapan.

"Apa apaan ini!?" Sanji berteriak ketika kegelapan menutupi matahari.

"Kemana matahari pergi?" tanya Chopper yang ketakutan.

"Well, ini cukup aneh," ucap Luffy dengan tenang sambil menyesap wiski.

"U-umm, kapten?" Zoro berkata dengan suara yang sedikit takut ketika dia melihat ke belakang Luffy.

"Ada apa?" Luffy bertanya dengan ekspresi penasaran di wajahnya saat dia melihat kru pertamanya. Zoro yang terlihat ketakutan, perlahan mengangkat tangannya ke udara dan menunjuk ke arah langit di belakang Going Merry.

Melihat kru pertamanya berprilaku sangat takut, Luffy melompat berdiri, menjatuhkan gelas wiskinya dan memandang ke belakang, diikuti oleh kru yang lain. Apa yang mereka lihat benar-benar membuat mereka ketakutan. Itu bahkan membuatLuffy sedikit takut.

"What The Fuck?" Luffy berkata dengan bisikan sambil menatap pemandangan di depannya. Berdiri di kejauhan di belakang kapal terdapat tiga bayangan raksasa yang terlihat lebih tinggi dari langit itu sendiri.

"M-Monster laut!" teriak seluruh kru sebelum mereka semua termasuk Luffy berlari ke dek utama dan meraih dayung kemudian mulai mendayung secepat dan sekeras yang mereka bisa, membuat Going Merry melesat maju dengan kecepatan penuh menjauh dari makhluk raksasa itu.

Merry melaju menerobos ombak mengabaikan arah dan arus angin. Para kru tidak pernah berhenti mendayung sampai Merry tiba ke lautan yang memiliki cahaya matahari. Segera setelah cahaya menyinari kapal, semua orang berhenti mendayung dan terkapar di dek, berkeringat karena peristiwa yang baru saja mereka temui.

"Apa itu tadi?" Nami bertanya sambil merangkak.

"Aku tidak punya penjelasan," sahut Luffy yang berada dalam posisi duduk dan bersandar pada tiang utama. "Jika itu adalah raksasa, maka mereka jelas lebih besar daripada raksasa mana pun yang pernah kulihat," ucap Luffy sambil merogoh mantelnya dan mengeluarkan gelas dan botol wiski baru.

"Mahluk itu sebesar Red Line," ucap Nojiko sambil jatuh terduduk.

"Mereka punya sayap," sahut Usopp menarik semua perhatian mereka.

"Apa?" Zoro bertanya sambil menatap Usopp.

"Mereka memiliki sayap di punggung mereka," jawab Usopp mendapatkan perhatian Luffy.

"Tentu saja," teriak Luffy sambil tersenyum, menarik perhatian semua kru. "Bagaimana mungkin aku tidak menyadarinya lebih awal," tambah Luffy, sebelum menyesap minumannya.

"Menyadari apa?" Tanya Nojiko sambil menatap kaptennya.

"Itu bukan monster," jawab Luffy, mengejutkan mereka semua. "Itu adalah orang-orang di Sky Island," ucap Luffy, menyebabkan semua mata mereka melebar. "Itu adalah bayangan dari objek yang berada di ketinggian yang sangat tinggi sehingga membuat bayangan itu tampak seperti monster ketika muncul di bawah," tambah Luffy.

"Itu masuk akal," Robin setuju. "Yang dibutuhkan hanyalah sumber cahaya yang kuat dan permukaan yang cukup besar untuk membentuk bayangan itu," tambah Robin sambil mengangguk. "Awan setinggi dan sebesar itu bisa menyediakan luas yang dibutuhkan untuk menampilan bayangan sebesar itu," tambahnya.

"Jadi itu bukan monster laut?" tanya Chopper yang masih sangat ketakutan.

"Bukan, itu hanya bayangan orang berukuran biasa yang berada di ketinggian," jawab Luffy sambil berdiri dan menepuk kepala rusa kecil itu. "Untuk sekarang, lupakan saja itu," ucap Luffy sambil berjalan ke arah dek bagian belakang tempat dia meninggalkan singgasananya. "Lanjutkan perjalanan kita ke Jaya," tambah Luffy sebelum dia menghilang ke dek belakang.

"Aku ingin tahu seperti apa tempat bernama Jaya ini" ucap Chopper sambil berjalan di sekitar dek. "Aku harap itu tempat yang bisa membuat santai," tambah Chopper pada dirinya sendiri.

---------------------------

Maaf gaes kemaren lagi AFK jadi baru bisa upload hari ini :D