"kerja bagus kucing hitam, berkatmu kami bisa bisa menangkap 6 orang lemah ini." Pemimpin orang-orang itu berkata seperti itu dan disusul teman-temannya yang tertawa.
"Mari kita buktikan siapa yang lemah disini." Haruka membalas perkataan pemimpin dari orang-orang itu.
"Saatnya menunjukkan kekuatan seven deadly sins yang ingin menjadi iblis."
"Seven deadly sins? Yang benar saja, kalian hanya 6 orang bisa-bisanya mengakui bahwa diri kalian adalah seven deadly sins." Salah satu orang berkata seperti itu dan semuanya tertawa lagi.
"Aku rasa mereka semua sudah gila kak."
"Aku hanya ingin mengingatkan pada kalian, apa kalian sudah yakin ingin melawan kami semua?"
"Tentu saja yakin, buat apa tidak."
"Baiklah kalo gitu, kita semua akan bertarung dengan bersungguh-sungguh."
Kami terjebak didalam jalan buntu dan seluruhnya terdapat rumah yang tingginya sekitar 10 meter, job class mereka adalah assassin semua.
Jadi kami semua harus melawan orang-orang itu dan membunuh mereka semua, itulah satu-satunya jalan yang terbaik.
Pemimpin mereka berlari kearah Haruka dan Haruka sudah menarik pedangnya, dan mengayunkan pedangnya dari atas tapi berhasil ditangkis oleh orang itu menggunakan kedua pisaunya, Haruka sudah menduga hal ini maka setelah itu dia memukul kepala orang itu dengan tangan kirinya hingga orang itu terpental kearah sebaliknya, dan merusak rumah yang ada dibagian kanan.
"Huh cuma segini aja? Lemah." Haruka tersenyum menyeringai didepan wajah orang itu, Haruka langsung menusuk jantung orang itu dengan pedangnya.
Temannya yang melihat celah langsung menyerang Haruka dari belakang tapi Yukine memanah orang itu tepat di bagian lengan kanan.
"Jangan meremehkan Archer ya kalian."
5 orang sisanya ingin kabur tapi aku telah membuat penghalang yang kedap suara dan tidak bisa di tembus dari dalam ataupun luar, kecuali aku menonaktifkannya sendiri.
"Fire resistance, Giant fire ball."
Setelah mengeluarkan sihir itu aku merasa energi sihirku kurang sedikit habis, aku langsung meminum Potion mana yang aku beli di Crassmore.
Kami semua merasakan getaran yang sangat mengerikan untuk yang kedua kalinya, dan kami merasa sangat senang dan puas, kali ini.
"Saatnya mencari penginapan, hoi hoi." Aku bernyanyi sambil menari ditengah jalan.
Dan kami semua melupakan kucing hitam kecil yang sudah menjebak kami tadi.
"Pasti ada banyak ikan disini, kan?"
"Tentu saja Nezuko, namanya juga danau."
"Aku ingin makan seafood, aku ingin makan seafood."
"Tidak usah diulangi kami juga dengar."
"Kakak Yukine dingin banget."
Saat kami mencari penginapan kami bertemu dengan kucing hitam yang tadi.
"Tunggu dulu, bagaimana caranya manusia setengah kucing hitam yang tadi ada disini."
Dia terlihat sedang bekerja di suatu restoran.
"Apa sebaiknya kita mampir sebentar disana kak."
"Iya deh kita mampir dulu disana, pasti Karen sudah sangat lapar."
Kami semua datang kesebuah restoran dan disambut dengan sangat baik, lalu kami duduk didepan restoran tersebut.
"Permisi, kami mau pesan makanan."
"Iya, tunggu sebentar."
"James, kamu mau mentraktir makanan lagi kan?"
"Tentu saja Nezuko."
"James ternyata bangsawan yang baik ternyata."
"Iya lah Karen, apapun demi dirimu."
"Apa? Kau mau merebut wanitaku James, setidaknya langkahi dulu mayatku sebelum kau merebut wanitaku."
"Kenapa Viktor mendapatkan wanita, sedangkan aku anak dari penguasa Crassmore kenapa tidak mendapatkan wanita?"
"Mungkin karena kamu jelek James."
"Kalian semua ini membuatku merasa sedih."
"Ingin pesan apa?"
"Ikan goreng, ikan bakar, ikan rebus, sup ikan, dan semuanya 6."
"Untuk minumannya?"
"Oh iya, kalian mau minum apa?"
"Wine 2 terus pasangan ini mau pesan apa? Aku sudah tau apa yang ada dipikiran kalian berdua, Yukine dan Haruka."
"Kami pesan minuman bir 2."
"Untuk aku ingin, anggur aja, Nezuko apa?"
"Semua minuman aku minum kok, tolong pesanin yup James."
"Yasudah anggur 2."
"Baiklah tolong ditunggu."
Selagi menunggu makanan kita semua ingin membicarakan sesuatu.
"Menurutku James, kamu cukup keren kok memakai setelan berwarna hitam seperti itu."
"Nezuko, terimakasih, aku akan mengikutimu selamanya."
"Bahkan jika aku mati?"
"Aku yang akan melindungimu Nezuko."
"Tapi aku yang akan melindungimu James." Kata Haruka yang membuat semuanya terdiam.
"Oh iya kak Haruka yang akan melindungi kita semua, dia sebagai tank."
"Harga diri knight adalah melindungi seluruh anggota party."
"Ngomong-ngomong bukankah kita seharusnya mengisi persediaan makanan?"
"Nanti lah setelah makan, kita mengisi persediaan makanan."
"Jangan daging lagi, aku aja bosen makan daging terus seperti kemarin."
Tak lama setelah itu makanan kami datang beserta dengan minumannya tentu saja.
"Nah saatnya makan." Aku bisa mendengar perut Karen yang sudah keroncongan.
"Sebelum itu, kita mau merayakan lahirnya pasangan Karen dan Viktor."
"Silahkan dipimpin Viktor."
"Baiklah Haruka, dengan begini aku menyatakan bahwa Karen dan aku resmi berpacaran."
"Bersulang." Kita semua bilang seperti itu bersama-sama sambil mengangkat gelas masing-masing.
Setelah makan kita mencari pasar untuk mengisi persediaan makanan.
"Ternyata Emelead tidak seburuk yang aku bayangkan."
"Iya, Emelead adalah kota yang sangat indah."
"Padahal penguasanya serakah, tapi kenapa bisa makmur seperti ini."
"Iya juga kurasa."
"Aku kira bakal menjadi kota yang sangat kumuh mengingat penguasanya serakah."
"Kan sudah aku bilang, kita belum tau jadi jangan asal menyimpulkan."
"Karen, kamu harus makan sayur juga, jangan makan daging terus."
"Aku tidak mau Viktor, aku tidak mau makan sayur."
"Viktor aturlah wanitamu agar mau makan sayur juga."
"Jangan terlalu memaksa wanitaku James."
"Aku tau Viktor, tapi kau juga harus menjaga wanitamu juga."
"Mulai kapan kau perhatian seperti ini pada kami."
Kita sampai di tempat tujuan, yaitu tempat dimana para pedagang sayur disini.
"Wah, lihat ini Karen, ada kentang disini."
"Ada wortel juga bagus untuk mataku."
"Permisi bolehkah saya membeli kentang dan wortelnya?"
"Tentu saja, mau beli berapa?"
"Kami mau membeli masing-masing 50, harganya berapa jika saya boleh tau."
"Harganya 1 wortel itu 10 perunggu dan 1 kentang itu 20 perunggu jadi totalnya adalah." Penjaga toko menghitung dengan bingung.
"Kentang sedang mahal ternyata."
"1 emas dan 50 perak, benar begitu pak?" Yukine menghitungnya dengan hitungan detik.
Penjaga toko masih terlihat kebingungan dan masih menghitung berulang kali.
"Iya, benar sekali, 1 emas dan 50 perak."
"Perhitungan sederhana saja."
Setelah kami membeli sayur kami langsung pergi menuju tempat Potion.
"Karen kamu butuh mana Potion?"
"Gak usah Nezuko, ini mana Potion yang aku miliki masih ada."
"Ayolah Karen, kamu jadi gak asik gini."
"Wah, banyak banget potionnya."
"Tentu aja, buat jaga-jaga Karen."
"Sekarang saatnya mencari penginapan."
"Iya hari sudah mulai sore."
"mencari penginapan dulu dikota ini."
Kami semua berjalan menyusuri kota Emelead dan melihat ada gambar terbuat tidur diatas pintu.
"Ini penginapan yang kita cari."
Haruka membuka pintu yang didepan kami lalu kami masuk kedalam penginapan itu.
Begitu kami masuk, kami melihat manusia setengah kucing berwarna hitam berada di meja pemesanan.
"Loh kucing itu."
"Bwello kucing kecil, yang tadi siang menjebak kami, Bwello."
"Kami ingin pesan 2 kamar dalam waktu semalam, berapa biayanya?"
"5 koin perak 2 tempat tidur."
"Yasudah 3 kamar 15 koin perak."
"Aku gak mau tidur sama Viktor."
"Siapa juga yang mau tidur sama kamu James."
"Aku sama Yukine, Viktor sama Haruka."
"Wanita tidur ditempatnya sendiri."
"Apa-apaan itu, dingin banget."
Keesokan paginya kita semua sarapan baru pergi menuju dungeon.
"Perjalanan menuju dungeon yang sudah lama dinanti akhirnya datang juga."
"Perasaan sudah dari awal kita perjalanan menuju dungeon deh."
"Banyak rintangan dan banyak hambatan untuk menuju dungeon tau."
"Saatnya kita menemukan dosa serakah yang masih belum ketemu."
Saat itu juga aku melihat buku sihirku dan baru menyadari akan hal baru yaitu.
"Dosa serakah, bernama Hans Fredrich dia anggota seven deadly sins yang terakhir dan informan terhebat, untuk penampilannya, dengan rambut panjang berwarna putih dan dikepang pony tail."
"Unik juga ini anak."
"Hans kah?"
"Dosa serakah, dan rambut dikepang?"
"Informan terbaik? Setelahku pasti."
"Hum aku gak paham kenapa tapi sepertinya dia adalah seorang yang hebat."
Anggota seven deadly sins yang terakhir sudah diketahui dan sekarang tinggal pencarian tempatnya ada dimana.
"Padahal yang lain ada tempatnya loh tapi kenapa tidak dengan Hans?"
"Mana aku tau Nezuko."
Dengan adanya Hans maka anggota seven deadly sins akan sempurna secara seratus persen.
"Aaaaahhh aku males jalan tau, jauh banget, kakiku sakit TvT."
"Tenang saja Nezuko nanti aku heal kalo sakit kakinya."
"Mending gak usah aja Karen, pasti beberapa jam setelah itu rasa sakitnya akan menjadi berkali-kali lipat lebih dari aku rasain sekarang."
"Huhu kamu dah menyerah James?"
"Apa si Viktor?"
"Kamu dah menyerah untuk mengambil wanitaku?"
"Tentu gak lah, siapa bilang aku menyerah."
"Sudah aku duga, kalian adalah orang yang sangat akur dan baik, walau agak sedikit berlebihan."
"Bukan seperti itu hey." Kata mereka berdua secara bersamaan.
Diwaktu yang bersamaan dan ditempat yang berbeda.
"Sekarang saatnya bagiku untuk mendapatkan jimat malas dari dungeon ini, lalu aku akan menjualnya dengan harga yang sangat tinggi dengan begitu aku bisa membuat ayah bangga padaku." Kata Hans di depan dungeon sambil tersenyum menyeringai.