Begitu tiba di rumah sakit, Aslan segera menuju ruang pengumpulan sampel dengan didampingi oleh Lukas. Setibanya ia di tempat tersebut, ia melihat David baru saja keluar setelah memberikan sampel miliknya.
Manager David menemui Lukas, sementara Aslan masuk ke dalam untuk memberikan sampel miliknya. Setelah selesai, Aslan kembali keluar. Di situ David menunggunya dan langsung menghampirinya.
"Berani juga lu," ujar David.
Aslan berdecak pelan. "Buat apa gue takut sama hal yang ngga gue lakuin?"
David memegang pundak Aslan dan sedikit mencondongkan tubuhnya ke arah Aslan. Ia kemudian berbisik di telinga Aslan. "Lu ngga akan bersinar seperti yang lu harapkan."
Aslan menatap David sambi menyunggingkan separuh senyumnya. "Itu kata-kata dari orang yang takut kalah. See you on the match."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com