"Mom!" Senja merengek, ide itu terasa tidak benar ketika ia memikirkannya.
"Iya, iya!" Ibu Senja berhenti dan mengambil ponselnya ketika itu menyala, menandakan bahwa ada pesan baru. "Dari Lee, aku tahu anak nakal itu akan menemukannya dengan cepat." Ia berkata pada Senja dengan suara yang terdengar bangga.
"Apa yang dia katakan? Dimana Nenek Riana sekarang?" Senja bertanya dengan semangat, mencoba untuk mengintip isi pesannya.
Tapi, sebelum ia bisa membaca isi pesan itu, ibunya sudah merendahkan posisi ponsel dan ekspresinya berubah menjadi suram.
"Ibu?"
"Nenek Riana meninggal satu jam lalu."
==============
Senja membuka matanya perlahan dan mematikan suara alarm sebelum suara itu mati. Senja menghela napas dalam sebelum turun dari kasurnya. Melangkahkan kakinya satu per satu dengan pelan.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com