"Lepaskan, Tuan Putri kami!"
Terdengar suara berat dari arah belakang rombongan yang sedang menyeret Putri Azaela, untuk keluar dari kediamannya di Kerajaan Adanrille. Mendengar hal itu, Jenderal Gios selaku pemimpin pasukan yang menjemput secara paksa Putri Azaelapun segera membalikkan tubuh, menghadap asal suara itu terdengar.
"Kamu …." Senyum sinis kembali menghiasi wajah Jenderal Gios, dengan sangat angkuhnya. "Apa kamu masih ingin menanti busur panas yang tertunda, karena berani menghalangi perintah dari Raja Damian langsung?" tanya Jenderal Gios.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com