"Jessie!" panggil Erick dengan suara yang cukup lantang.
Namun, gadis yang sedang dia kejar saat ini sama sekali tidak menghiraukan dirinya. Putri Azaela terus saja berjalan, bahkan berlari untuk menghindari dengan cepat pria yang sedang mengejarnya saat ini. Beberapa kali hanya bisa menghapus butiran demi butiran air mata yang terus saja merembes keluar.
Rasa cemburu dan rasa kesal yang bergabung menjadi satu terasa sangat menyesakkan Putri Azaela saat ini. Membuat dirinya tidak ingin bertemu dengan Erick untuk beberpa saat, dan dengan waktu yang masih belum bisa di tentukan. Sangat kecewa dengan pria itu, yang sangat jahat untuk mmebohongi dan membodohi Putri Azaela yang selama ini sangat mencintai Erick dengan setulus hati.
"Jessie! Tunggu!" tegas Erick kembali dengan suara lebih lantang dari sebelumnya.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com