webnovel

the mystery of killer

Dunia terbagi dalam dua jenis BAIK dan JAHAT bagian manakah kamu???

Sarwati_Lian · LGBT+
เรตติ้งไม่พอ
2 Chs

1.1 Happy ending

[Telah ditemukannya mayat inisial S di jalan XXX alamat XXX dengan keadaan yang mengenaskan tidak diketahui apa motif si pembunuh jadi mohon para pendengar untuk selalu waspada dan berhati-hati ketika berjalan di malam hari sekian berita hari ini]

"Hei apa yang sedang kamu lihat?"tanya pelayan 1 bingung.

"Ah ini ada kejadian pembunuhan lagi di berita, entah kenapa jadi takut keluar malam," jawab pelayan 2 dengan keluhan.

DING(suara bel)

Ketika mereka asik berbicara, terdengar suara bel yang menandakan datangnya tamu ke toko. mereka pun berhenti berbicara dan melanjutkan pekerjaan kembali.

Sementara itu di sudut toko terdapat 4 orang sedang berbincang-bincang membahas tentang kejadian hari ini, mereka adalah Gilang, Dirga, Max, dan Ragit. Gilang bekerja sebagai fotografer di perusahaan majalah, dia biasanya dibantu Dirga yang seorang pelukis dalam mencari konten untuk majalahnya. Max bekerja sebagai penulis novel misteri, sedangkan Ragit sering keluar menjelajah keluar daerah.

Hari ini mereka berkumpul untuk menyampaikan salam perpisahan kepada Ragit, karena dia akan menjelajah di luar negeri setelah puas menjelajah di seluruh Indonesia.

"Tak kusangka hari ini akhirnya tiba juga ya," kata Max dengan riang.

"Yah karena aku sudah menjelajah Indonesia jadi sekarang aku ingin menjelajah luar negeri," kata Ragit senang.

"Ketika di luar negeri berhati-hatilah dan selalu jaga kesehatan," sahut Dirga khawatir.

"Baiklah akan selalu ku ingat nasihatnya, lagi pula aku bukan kamu yang akan tersesat di hutan ketika sendiri," ledeknya. Dirga yang mendengar tersebut malu karena perkataan Ragit.

"Sudah jangan mengganggunya, ngomong-ngomong kamu akan menjelajah dimana dulu?" sela Gilang dilanjutkan pertanyaan.

"Pertama aku akan menjelajah bagian Asia Tenggara dulu mungkin di negara sekitar Indonesia, lalu destinasi selanjutnya aku akan pergi di bagian Eropa," kata Ragit menjelaskan.

Mendengar kata Eropa spontan Max berbicara kepada Ragit,"hei jika kau ingin pergi ke Eropa sebaiknya telepon aku karena di sana ada kerabat ku yang tinggal di sana, mungkin kamu bisa menginap selama kamu ada di Eropa."

Ketika mereka asik berbicara tiba-tiba terdengar bunyi notifikasi di smartphone Gilang, sontak saja dia mengambil smartphone nya dan mendapatkan pesan bahwa Yui pacarnya sedang menunggu di depan rumahnya.

"Eh aku pulang dulu pacarku sedang menunggu di rumah," jawabnya sambil tersenyum.

"Cie yang mau ketemu sama ayang bebeb," goda Max.

Gilang yang mendengar hal tersebut hanya bisa tersenyum dan keluar menuju parkiran. Dirga yang melihat kepergian Gilang sontak berdiri,"aku juga ingin pulang sampai jumpa."

Melihat kepergian Dirga, Max dan Ragit melambaikan tangan sembari kembali melanjutkan cerita mereka.

Gilang POV

Sesampainya aku di motor tiba-tiba aku melihat Dirga yang sedang menghampiriku, sesampainya dia di depan ku dia kemudian menyodorkan gambar yang terdapat potongan tubuh badan.

"Apa ini?" kataku dengan heran.

"Ini foto yang kuambil dari kejadian hari ini," jelasnya.

"Oh terimakasih atas gambarnya," sembari mengambil foto di tangannya.

"Gilang jika kau punya waktu bagaimana kalau kita pergi jalan-jalan di taman," katanya dengan mata memohon.

"kalau begitu aku akan memberitahu Yui..." sebelum aku melanjutkan, Dirga menyelanya,"maksudku hanya kita berdua."

Aku yang mendengar perkataan Dirga tau kearah mana perkataan ini selanjutnya.

"Ah maaf tapi aku sibuk dan aku akan ada kencan dengan Yui ketika libur nanti," jawabku seadanya.

Dirga yang mendengar hal tersebut hanya bisa tertunduk sedih, dengan suara parau dia mengucapkan selamat tinggal dan menuju motornya. Aku yang melihatnya hanya bisa diam melihat kepergiannya dari pandanganku, aku pun juga menaiki motorku dan pulang menemui Yui.

Sesampainya aku di rumah bisa kulihat Yui didepan pagar sembari memainkan smartphonenya. ketika aku menghampirinya dia memandangku dan membuat perasaanku tidak enak.

"Mari kita putus," katanya.

aku yang mendengarnya membeku dia meraih tangan ku dan memberi kunci duplikat yang pernah ku berikan padanya. Ketika dia melewati ku, aku sontak meraih tangannya sehingga mendapatkan tamparan di wajahku.

Aku yang tidak peduli tentang rasa sakitnya bertanya,"mengapa kamu ingin putus bukannya selama ini kita baik-baik saja?"

"Aku putus karena aku sudah muak dengan mu, kau selalu saja menanyakan dimana keberadaan ku dan setiap menit selalu mengirim pesan itu membuatku jijik dengan keposesifan mu," jawabnya dengan mata aneh yang memandangku.

"Tapi aku ini pacarmu jadi wajar jika aku selalu khawatir pada mu," jelasku kepadanya.

"Tapi aku tidak butuh kekhawatiran yang berlebihan ini, aku juga butuh ruang pribadi jadi sebaiknya kita putus," katanya sembari meninggalkan ku.

aku yang melihatnya menghilang dari pandanganku tertunduk dengan pikiran kacau

'mengapa ini semua terjadi kamu tidak mengerti arti sesungguhnya kekhawatiran ku ini'

Author POV

Tanpa disadari oleh mereka berdua terdapat bayangan yang mendengar dan melihat kejadian tersebut, "hmmmm sepertinya akan ada korban malam ini."

Malam menjelang dengan tenang tapi ketenangan tersebut juga sangatlah menakutkan. Di suatu gang yang gelap terdapat seorang wanita yang bersembunyi diantara deretan tong sampah, tidak peduli seberapa kotor dan baunya tempat tersebut wanita tersebut tak berkutik sembari menahan air mata. Mendengar langkah kaki jantung wanita tersebut berdetak dengan kencang, dilihatnya bayangan di atas kepalanya.

Dia bisa mendengar suara senjata yang mengetok setiap tempat sampah tersebut, seakan pembunuh tersebut berharap dengan melakukan hal tersebut korbannya akan keluar dari tempat bau tersebut. Wanita tersebut ketakutan tiada siapa pun yang akan menolongnya, dia hanya bisa menahan tangis sembari berdoa agar dirinya bisa di bebaskan dari kejadian ini.

Waktu berlalu wanita tersebut tidak melihat bayangan penjahat tersebut mungkin dia tidak menemukan apa yang dia cari, dia pun menghela napas dengan lega tanpa diketahui bahwa bayangan tersebut sedang disampingnya menatapnya dengan seringai.

pagi hari kemudian terdapat hiruk pikuk keramaian di suatu lorong karena telah ditemukannya sebuah mayat wanita dengan anggota badan yg terpisah. Matsumoto ketua kepolisian sedang menyelidiki kasus pembunuhan yang tidak biasa ini, karena tidak diketahui motif apa pelaku pembunuhan tersebut. Ketika dia sedang memikirkan hal tersebut tiba-tiba salah satu rekannya Rei memanggilnya dan mengatakan bahwa ada pembunuhan lain di sebuah gereja.

Ketika Matsumoto datang ketempat kejadian dilihatnya seorang wanita dengan gaun putih pengantin yang berkilau ketika disinari matahari, namun kepalanya berada di buket bunga yang dipegangnya dipenuhi mawar merah berduri melilit di sekitar wajahnya. Terlihat juga mawar putih yang berada di mulutnya, Lehernya masih bercucuran darah membasahi gaun putih yang indah. Melihat hal tersebut Matsumoto terkejut karena wanita tersebut adalah putri kesayangannya Yui, ia pun menangis dan memeluk tubuh dingin putrinya sembari berjanji akan menemukan pelaku yang sebenarnya.

Sekali lagi kota tersebut dikelilingi teror yang menakutkan dengan dua pembunuhan wanita tersebut, belum diketahui siapa pembunuh yang sebenarnya karena motif pembunuh beragam. Kadang dia akan menghias secantik mungkin korbannya kadang juga dia akan menelantarkan mayat korbannya dan memperlihatkan kekejaman pembunuhan tersebut namun hal tersebut masih menjadi misteri.