Dari mana Rendy tahu?
"Kau dan dia jadi perbincangan hangat hari ini, kalian kan pulang sekolah bersama," Rendy menambahkan. "Tidak lupa juga Luna kemarin memintaku untuk mencari tahu nama Aozora, kalau perlu berteman dekat dengan dia."
Starla menepuk keningnya; tentu saja Luna dibalik semua ini, ia jadi malu sekarang. "Kakak bilang Kak Aozora tidak masuk? Itu kenapa ya?" tanyanya.
"Katanya ijin, entah karena apa," kata Rendy sambil mengangkat bahunya. "Kau bisa tanya ke Lala, dia bendahara di kelas kami, dan dia dekat dengan Aozora."
"Eh? Lala?"
"Mereka langsung akrab di hari pertama bahkan Lala yang mengajak Aozora keliling sekolah saat istirahat, katanya teman pena gitu." kata Rendy.
Teman pena.
Aozora kemarin juga bilang memiliki teman pena di Bali, jadi wajar juga di sini juga punya hanya yang membuatnya mengganjal, teman pena pemuda itu adalah perempuan, satu kelas juga, wajar ia merasa cemas kan?
"Kak Lala itu yang mana ya?" tanyanya.
Rendy mengeluarkan ponselnya, lalu menunjukan sebuah gambar pada Starla. "Ini dia yang namanya Lala, Starla." ia menunjuk seorang gadis yang berada di barisan depan tetapi paling ujung.
Starla menyipitkan matanya agar bisa melihat dengan jelas. "Oh," responnya singkat.
Gadis bernama Lala itu tidaklah terlalu cantik, lebih cantik dirinya.
Starla terkesikap akan pemikirannya.
'Jangan seperti itu, La. Jangan menilai orang dari luarnya saja.' kata Starla dalam hati.
"Kakak tahu Kak Aozora ijinnya sampai kapan?" tanya Starla lagi.
Rendy menggelengkan kepalanya. "Aku tidak tahu, aku mencoba mendekati dia tapi dia itu seperti menutup dirinya, bisa dibilang anak yang sombong."
"Eh? Masa?" Starla sama sekali tidak percaya.
Rendy mengangguk. "Aku selalu mencoba mencari topik obrolan dengannya karena aku teman sebangku dia. Tapi dia selalu saja menjawab obrolan dengan singkat, membuat aku seperti orang kikuk sendirian."
Starla sama sekali tidak percaya, apakah Aozora yang diceritakan Rendy sama dengan Aozora yang selalu ada dipikirannya.
Tidak mungkin Aozora sedingin itu, kan... ?