Bukankah bagas lelaki pintar dan peka mudah paham? Harusnya bagas juga menguasai apa yang di inginkan keluarganya sekian lama terus bekerja keras tapi tak pernah menikmati hasil secara maksimal. Bukan hanya mempermalukan diri tapi bagas tidak ada harga sama sekali di depan karyawannya, seakan yang menguasai keuangan adalah papa ono si mulut berbau toxic itu.
"Jadi lelaki jangan pelit jauh jodohnya. Papa enggak suka seperti kejadian tadi siang." obrolnya serius banget.
Bagas juga malu saat papa ono begitu keras kepala membiarkan mama tak mempedulikannya lagi hanya karena omongan bagas yang menyentil itu.
"Papa ono tuh, kalau tidak bisa berubah.jangan dekati mama bagas lagi," paham kan?
Kata bagas suatu hari setelah papa ono berhasil mencairkan uang puluhan juta entah untuk apa ia menghabiskan percuma.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com