Hector merasakan kesedihan di dalam jiwa raga ia sangat benci jika mengenang semua cinta kasihnya kepada Samarita dan harus berbagi dengan saudara kembarnya Arthur, "Samarita hanyalah masa lalu, sekarang aku bisa mendapatkan wanita mana pun yang aku mau. Bahkan, melebihi Samarita. Arthur, yang bodoh! Ia terlalu mencintai Samarita sampai ke tulang sumsumnya. Ia sama sekali tidak bisa bangkit dan melupakan Samarita, berbeda denganku.
"Bagiku, Samarita hanyalah sebongkah bayangan yang tidak ada artinya, bagi yang lemah dan tidak mau berjuang. Untuk apa dikenang dan diingat, Arthur terlalu bodoh! Jika Samarita dan Arthur benar-benar mengikuti semua saran yang aku berikan dengan baik dan patuh kepadaku, aku rasa hingga kini Samarita dan Arthur akan baik-baik, saja. Hanya Arthurlah yang masih percaya akan cinta, hingga dia dibutakan oleh cintanya sendiri," ujar Hector.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com