webnovel

The Left Behind

Menceritakan tentang kisah perjalanan Kim Taehyung yang mencari keberadaan sang eomma hingga mengantarkannya ke ibukota Seoul dimana ia harus bertahan hidup sendirian tanpa ada seorangpun yang ia kenal. Akankah Taehyung berhasil menemukan sang eomma? Sanggup pulakah ia untuk bertahan?

Nocita_Maria · คนดัง
Not enough ratings
31 Chs

Ch.1: Begin

3 tahun kemudian, Seoul di tahun 1999 tepatnya di sebuah desa nelayan di dekat garis pantai semenanjung Korea, Jangho.

Pagi ini di pinggir pantai dengan cahaya matahari yang mulai menyinari bumi, terlihat seorang ibu muda tengah menunggui seorang anak kecil yang asyik bermain. Anak kecil tersebut,  ialah anak laki-lakinya yang tampak sibuk dengan kegiatannya menangkapi kepiting-kepiting kecil yang berlarian  di atas material pasir.

Sang anak yang sekarang sedang dalam masa aktif-aktifnya, bahkan kini telah mendudukkan dirinya

serta mengambil ranting kecil terdekat yang ia gunakan untuk mencongkel tempat persembunyian makhluk imut yang melarikan diri darinya di balik lobang-lobang pada hamparan pasir yang sedikit lembap sebab disapu ombak. Sesekali, anak itu akan tertawa geli dan membuat sang ibu yang sedari tadi memperhatikannya akan ikut tersenyum dibuatnya.

"Sayang, kau sedang apa eum?" tanya ibu muda tadi, dan kini telah berjongkok di samping anaknya yang masih sibuk dengan kegiatannya sendiri.

"Piting.....!! Tae mau yat piting eomma, tapi pitingna maya cembunyi. Jadina Tae ganggu-ganggu, bial pitingnya kelual!" jawab yang ditanya, dengan tangan masih sibuk mencongkel lobang-lobang kecil di pasir yang perlahan mulai membesar.

"Yee eomma! Yat yat, Tae pat kepiting eomma," ujarnya kemudian, lantas dengan bangga menunjukkan hewan imut yang telah berhasil ia dapatkan itu pada ibunya yang seketika tersenyum.

"Aigoo ... imut sekali eum!!" puji si ibu muda, yang tak lain adalah Hye Jin seraya mengusap-ngusap surai hitam anaknya penuh sayang.

"Ne eomma, pitingnya apa boyeh Tae bawa pulang? Tae mau piala-piala di lumah kita. Boyeh ne eomma, boyeh nde?" pinta si anak kemudian, seraya menarik-narik lengan baju Hye Jin.

"Hmm, baiklah kesayangan eomma. Tentu saja Tae boleh merawatnya," sahut Hye Jin, dan seketika membuat anaknya yang menyebutkan diri sebagai Tae itu berlonjak kegirangan.

Hingga,

"Hye Jin ... Hye Jin- ah, kaukah itu!!" seru seorang wanita tiba-tiba, lantas dengan tergopoh-gopoh menghampiri Hye Jin yang ia panggil.

Tak sendirian, wanita itu rupanya diikuti oleh dua bocah di belakangnya.

"TAEHYUNGIE!!" teriak salah satu bocah, dan sudah berlari menghampiri si empu yang ia panggil.

"YA JIMINNIE ... PERHATIKAN JALANMU SAENG!!" tegur yang satunya, dan sepertinya adalah hyung dari anak yang berlari meninggalkan dirinya.

Tak menghiraukan sang kakak, anak yang dipanggil Jiminnie itu terus berlari hingga akhirnya ia tiba di tempat sahabatnya.

"Taehyungie Taehyungie, Taehyungie cedang  belmain apa, kita main beltama ya?" ajak bocah tersebut, dan kini sudah mendudukkan di samping bocah cilik yang dipanggilnya Taehyungie.

"Boyeh. Pi kita mainna tangkep hewan-hewan cepelti ini caja ya Jim?" tanggap Taehyung yang ditanya, sembari menunjukkan seekor kepiting kecil di atas telapak tangannya.

"Wuaaa, yeoppo!! Jiminnie juga mau-mau Taehyungie," riang Jimin yang begitu antusias, dan mendapat anggukan dari sang sahabat.

"Hoseokkie yung, cini!! Hoseokkie yung bantu Chim cali hewan sepelti punya Tae ya? Ya ya ya??" pinta Jimin pada kakak yang juga telah mendudukan dirinya tak jauh dari ia dan Taehyung.

"Shirreo. Kau saja nakal Chim. Hyung tak ingin membantumu," jawab Hoseok, dan membuat Jimin langsung cemberut.

"Yung jahat!! Huweee Taehyungie, Hoseok yung jahat cama Jim!!" adu bocah kecil itu pada sahabat baiknya tersebut dan mulai menangis di tempatnya.

"Cup cup, uljima Chim. Tan macih da Tae yang atan bantu-bantu Chim tangkap hewanna?" bujuk Taehyung, dan seketika berhasil membuat Jimin kembali tersenyum. Mata anak itu bahkan hanya tinggal segaris saja sangking lebarnya.

"Holeeee, tae memang cahabat chim yang paling baik. Hoseok yung cana ... jangan deket- deket cama Chim dan Tae. Cana!!" usir Jimin pada sang kakak, dan dalam mode ngambek dengan hyung kandungnya.

Sementara kembali pada wanita yang memangil Hye Jin tadi, kini dua orang itu pun tengah melakukan pembicaraan yang cukup serius lantaran dapat terlihat dari ekspresi keduanya.

"Kau yakin eonnie, kali ini nampyeon kita akan benar-benar kembali?" tanya Hye Jin yang sangsi.

"Nde Hye Jin-ah, kemarin Pak Song yang mengatakannya padaku. Setelah ia baru saja kembali dari Seoul, dan mendapatkan info dari sana," jelas Sora.

"Tapi bukankah perang belum usai eonnie? Bagaimana mungkin mereka sudah kembali eum?" ujar Hye Jin lagi.

"Perang sudah berakhir dua hari yang lalu Hye Jin-ah. Jadi semua tentara Korea Selatan akan segera di pulangkan ke Seoul. Percayalah, mungkin kali ini suami kita akan kembali Hye Jin-ah," kata Sora lagi, yang tampak sangat menaruh harapannya pada kepulangan kali ini.

Sementara Hye Jin sendiri, ia masih tak tau harus harus bagaimana mengekspresikan perasaannya sekarang. Terlebih setelah Sora, wanita yang lebih tua dari dirinya baru saja memberikan info ini padanya.

"Bersiaplah 2 atau 3 hari lagi Hye Jin-ah, mungkin suami kita dalam perjalanan menuju Seoul sekarang!" lanjut Sora kemudian, dan hanya diangguki oleh Hye Jin dengan pasrah.

Kembali ke anak-anak mereka tadi, 3 orang bocah itupun sudah sibuk berkejar-kejaran dengan kepiting kecil yang tengah melarikan diri terbirit- birit, lantaran nyawa mereka sedang dalam bahaya sekarang jika sampai tertangkap oleh tangan-tangan mungil itu.

"Chim, Hoseokkie yung, cini!! Yat, Tae dapet kepiting becal. Ayo cini cepet yat," teriak Taehyung tiba- tiba, dan mengalihkan perhatian dua orang lainnya yang segera berlari padanya.

"Wah benal ... becal sekali Tae. Jim mau ya?" pinta Jimin, lantaran sedari tadi dia dan kakaknya hanya mampu menangkap kepiting yang ukurannya sangat kecil.

"Boyeh-boyeh, tapi tunggu Tae pat yang lainna lagi ne!" nego Taehyung, lantaran kepiting seukuran telapak tangannya yang mungil juga baru satu yang bisa didapatkannya.

"Hoseokkie yung ... masa yung kalah cama Tae cih!! Ayo cepet cali kepiting yang becal hyung. Dasal yung payah," gerutu Jimin kini pada hyungnya yang segera memberikannya jitakan indah di kepala kecilnya.

"Ckck ... kau pikir itu mudah apa Chim? Kau saja sedari tadi belum mendapatkan satupun," balas Hoseok pula, dan mendapat delikan tajam dari Jimin yang tak ada seram-seramnya.

"Dacal yung cuka cikca-cikca Chim. Maca kepala Chim yung pukul. Chim adukan cama eomma!" ancam Jimin, dan bermaksud untuk berteriak pada Sora sebelum dengan sigap Hoseok membekap mulutnya.

"Hmph ... yu---ng!!" ronta Jimin, dan berusaha melepaskan tangan Hoseok dari mulutnya.

Sementara Taehyung tadi, iapun sudah sibuk kembali dengan kegiatannya mencari kepiting lagi. Mengabaikan perselisihan sahabat baiknya Jimin dan Hoseok, yang tengah bertengkar di dekatnya.

"Ya Hoseokkie, kenapa kau memperlakukan adikmu seperti itu eoh!!" teriak seseorang tiba-tiba, dan refleks membuat Hoseok melepaskan tangannya dari mulut sang adik.

"Huwee eomma ... Hoseokkie yung jahat sama Chim!!" adu Jimin, pada Sora yang tengah berjalan ke arah mereka.

Sementara Hye Jin, dia juga sudah kembali ke sisi Taehyung untuk menemani sang anak menangkap beberapa ekor kepiting lagi untuk dibawanya pulang.

"Hoseokkie, kenapa suka sekali manganggu adikmu eoh? Sini kau biar eomma jewer telingamu," gemas Sora pada anak pertamanya yang dengan sigap menghindar.

"Eomma, Jiminnie itu berbohong padamu. Aku tidak mengapa-apainya eomma!!" seru Hoseok tak terima.

"Bohong. Tadi Hoseokkie yung pukul-pukul kepala Chim eomma. Coba eomma gang kepala Chim, kepala chim telaca bengkak eomma," sanggah Jimin, dan jelas saja berbohong pada ibunya.

"Yaa, aku tidak menjitakmu sekencang itu. Dasar pembohong!" seru Hoseok gemas, sementara Sora sudah pusing dengan ke dua kelakuan anaknya tersebut.

"Mmm Sora eonnie, aku dan Taehyung mau pergi sekarang. Apa eonnie tidak pulang?" tanya Hye Jin tiba-tiba, dan seketika membuat Sora menoleh padanya.

"Eh, sudah mau pulang?" tanya Sora kaget.

"Mmm. Sudah waktunya aku kerja eonnie," sahut Hye Jin membenarkan.

"Baiklah. Sampai nanti ne!!" ujar Sora setelahnya.

Sementara Taehyung sudah digandeng oleh Hye Jin untuk ikut dengannya.

"Andwae imo .... janan bawa Tae pelgi!! Chim macih mau belmain cama Tae, imo??" teriak Jimin tiba-tiba, dan tau-tau sudah berlari mendekati sang sahabat yang masih digandeng oleh ibunya. 

"Yakk Jiminnie, nanti kau bisa bermain bersama Taehyung lagi nak. Sekarang imomu harus pergi bekerja!" tegur Sora melihat tingkah anak bungsunya tersebut.

"Ehhh, tapi kan chim macih mau main eomma?" protes Jimin pada sang eomma.

"Eomma, Taetae mau bicala-bicala cama Chim cebentar. Tunggu Tae ne?" pinta Taehyung pada sang eomma, dan berinisiatif membujuk sang sahabat.

"Chimm?" panggil Taehyung setelahnya dan membuat Jimin seketika menoleh padanya.

"Tae ... janan pulang. Temani Chim belmain yok?" ajak Jimin yang seketika bersemangat. Ia mengira bahwa Taehyung memutuskan untuk bermain bersamanya.

"Chim, mian ne. Taetae mau itut eomma kelja dulu. Nanti core caja kita belmain gi. Taetae janji!!" ujar Taehyung pada Jimin.

Sementara Hoseok, anak itu masih berada di sana menjadi penonton bersama Hye Jin dan Sora.

"Ote. Tapi janji ya nanti Tae main cama Chim gi? Chim tungguin lho," tanggap Jimin dan akhirnya mengalah.

"Ne. Yakcok!!" sanggup Taehyung, seraya mengacungkan jari kelingkingnya pada Jimin yang langsung ikut mengkaitkan jari kelingking miliknya pula.

"Nah begitu, Jim memang anak yang sangat pintar," puji Hye Jin yang melihat. Lalu kemudian memberikan usapan lembut pada pipi Jimin yang seketika merona merah.

"Emm Jim, sekarang Tae pelgi dulu ya. campai nanti Chim, campai nanti Hoseok yung!!" lambai Taehyung pada ke duanya, dan kembali menggandeng tangan Hyejin untuk ia genggam.

TBC

Vote and comment okay. 👍