Rasa panas itu tidak hilang sama sekali. Jupiter melakukan semua yang ia mau pada posisi misionaris saat pertama bersama Jelita. Ia mendesakkan miliknya pada Jelita yang mencengkeram dengan baik. Jupiter masih ingat saat ia terakhir kali berhubungan intim, rasanya tidak sebaik ini. Entah karena itu sudah terjadi beberapa tahun lalu sehingga mungkin ia lupa rasanya. Tapi tidak, Jupiter merasa jika alat bantu yang ia gunakan selama ini tak memiliki sensasi yang sama yang diberikan oleh Jelita padanya.
Rasa penasaran Jupiter terjawab sudah. Jelita tak seperti wanita lain yang pernah ditiduri oleh Jupiter sebelumnya. Memuaskannya adalah seni tersendiri. Ia jujur mengakui jika Jupiter belum mendapatkan spot sensitif yang tepat. Dan Jupiter tak ragu untuk meneruskan sampai ia mendapatkan yang diinginkannya.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com