webnovel

The Hidden Smile

Nadia menghembuskan napasnya, lalu berjalan melewati Intan. "Gue denger, lo anak adopsi, ya?" tanya Intan tiba-tiba membuat Nadia seketika terhenti. "Harusnya lo tuh jadi cewek baik-baik! Udah anak adopsi, nggak tau diri pula!" kecamnya lagi. Apakah fakta tentang Nadia yang adalah anak adopsi membuat Intan semakin bersemangat untuk mengecam gadis itu, hari ini? "So, you figured it out, huh?" jawab Nadia ringan sambil memperhatikan raut wajah Intan. "Jadi, itu bener?" tanya Intan menantang. ------------------------------------- Nadia adalah seorang gadis SMA biasa yang mencoba menjalani kehidupannya yang normal dengan menjaga rahasianya dari seluruh dunia. Nadia takut bahwa jika rahasianya terkuak, hal itu akan menyakiti keluarganya, maka itu yang membuatnya dingin pada semua orang. Namun tidak setiap hari semua orang dapat menjalani kehidupan yang mereka mau. Rahasianya sedikit demi sedikit mulai terbongkar oleh orang-orang yang membencinya. Bagaimana Nadia dapat menerima situasi tersebut? -------------------------- Disclaimer : Ini adalah cerita asli tulisan sendiri dan bukan terjemahan.

Weird_Unicorn · วัยรุ่น
เรตติ้งไม่พอ
97 Chs

Mellisa #15

David dan Nadia memasuki stadium yang telah dipenuhi oleh para guru dan siswa-siswi. David segera berpisah dari Nadia dan bergabung bersama para guru, sedangkan Nadia bergabung bersama Amel dan Grace yang sengaja menunggunya di dekat pintu masuk, yang akhirnya membawanya bergabung bersama Steven dan Henry. Sesaat setelah mereka baru saja bertemu, Steven menarik Nadia pergi untuk membicarakan sesuatu yang terlihat cukup serius.

"Lo tau nggak, kalo kakak kita lagi berantem?" tanya Steven serius.

"Iya. Lo jadi ngajak kak Rebecca, nggak? Semoga mereka ketemuan di sini dan mungkin bisa baikan lagi." Kata Nadia yang juga berubah serius.

"Gue kira, lo nggak suka sama kakak gue." Kata Steven pelan.

"Siapa bilang? Kakak gue suka sama kakak lo, dan gue nggak punya alasan buat nggak suka sama kak Rebecca. Punya kakak cowok aja udah seru, apalagi bisa punya kakak cewek? Lagian mereka cocok. Gue nggak ada masalah, sih." Jawab Nadia ringan. Steven bisa memastikan bahwa Nadia benar-benar tulus mengatakan hal itu.

"Kalo kita gimana?" goda Steven.

"Kayaknya lo mulai lapar, deh! Rese!" Jawab Nadia dan langsung menariknya kembali pada teman-temannya.

David yang sedang berbincang dengan salah satu guru terkejut saat Rebecca menggandeng lengannya. Pemuda itu berbalik dan mendapati Rebecca berdiri dengan tenang di sampingnya sambil menatap lurus ke arah panggung, pura-pura tidak menyadari bahwa David sedang menatapnya. Pemuda itu menyelesaikan perbincangannya lalu membawa Rebecca keluar dari stadium.

"Kamu cantik malam ini." Komentar David.

"Aku tau." Jawab Rebecca pasti lalu tersenyum. "Sampai kapan aku harus ngindarin kamu?" tanya Rebecca. David hanya terdiam.

"Aku mo bilang sama kamu, aku sayang sama Nadia kayak aku sayang sama Steven. Dan aku harap mereka bisa jadi saudara ipar yang akur. Aku udah nggak lagi mikirin hal-hal nggak penting kayak kemaren. Dan kalau kamu masih belom bisa balik, aku bisa nunggu sampe kamu mau." Kata Rebecca tenang.

David mendengarkannya dengan seksama, kemudian memeluk Rebecca. "Maafin aku karena aku bikin kamu sakit hati sama kata-kataku kemaren. Aku juga sayang sama kamu, dan aku mau kita mantapin hubungan kita ini." Bisik David lembut. Rebecca membalas pelukan David yang membuatnya semakin yakin dengan pemuda itu.

DON'T FORGET TO LEAVE A TRACE PLEASE...

so be kind to COMMENT AND VOTE

p.s* your power stone will be refill every 24 hours,

so spare me one of them, please.

Thank You xoxo.

Weird_Unicorncreators' thoughts