webnovel

Ars Patema

( Taman Victoria, London, Britania Raya )

[ 26 November 2096, 19:25 ]

Disaat yang sama saat Hauver menghadapi Pesta Edward sedang mengawasi istana dari kegelapan, di pohon ia sedang berdiri, namun sebagai orang yang dijuluki Immortal, kekuatan dari legenda hidup, Edward menyebarkan Gelombang sensorik sejauh 10 Km dari tempatnya berdiri sekarang.

Rencana yang Hauver susun adalah mengevakuasi seluruh orang sekaligus membawa Excalibur ke tempat aman, setelah itu Hauver memperkirakan kemungkinan tempat-tempat muncul dari musuh, dan menempatkan orang disana.

' Belum ada tanda-tanda ' Pikir Edward yang masih menyebarkan sensornya, namun pernyataan itu diputar balikan.

Tiba-tiba seseorang muncul dari udara tipis 100 meter dari sini, dan itu bahkan lolos dari Sensor milik Edward.

Edward terkejut dan bertanya tanya.

' Bagaimana bisa, orang ini lolos dari sensorku, tidak lebih baik aku langsung ke tempatnya, aku memiliki firasat buruk tentang ini ' Setelah itu Edward mengirim sinyal ke Hauver agar memulai rencananya dan setelah beberapa saat Edward mendapat umpan balik bahwa rencana sudah selesai.

Seketika dengan kecepatan luar biasa Edward berlari kearah orang itu, namun ia tidak langsung menyerang saat sampai, ia malah berlan dan tersenyum.

" Tuan pestanya di dalam, apa yang kau lakukan disini. " Tanya Edward dengan senyum ramah yang menyembunyikan niat membunuh intens.

Orang yang mendengar suara Edward itu hanya berbalik sedikit, dan Edward dapat melihat seorang wanita berambut biru tua, wanita itu memiliki sosok jam pasir dan memakai pakaian Biarawati dan yang paling aneh, ia memakai tutup mata berupa kain berwarna hitam dimatanya.

Ia hanya diam, Edward yang merasa diabaikan kembali berbicara masih dengan ssnyum.

" Nona, sendirian di malam hari itu berbahaya, kau seharusnya masuk kedalam dan menikmati secangkir kopi panas dimalam yang dingin ini" Ucap Edward.

Wanita itu lalu berbalik sepenuhnya dan menatap Edward.

" Saat manusia sepenuhnya mengembangkan imajinasinya, mereka hanya bisa meratapi kenikmatan dari mereka. " Ucap Wanita itu yang tidak sesuai konteks percakapan sama sekali.

" Dan saat bulan bersinar, maka manusia memasuki mimpi mereka, tapi siapa yang mengatur mimpi itu, siapa yang menguasai mimpi itu ? Bisakah kau memberitahuku nak ? " Tanya Wanita itu kepada Edward.

Mendengar ia dipanggil nak oleh seorang wanita yang bahkan masih terlihat sangat muda, membuat Edward mengerutkan kening.

" Nak kau bilang ? Asal kau tahu saja umurmu bahkan tidak mencapai seperseratus umurku, kau tahu itu. " Kata Edward dengan nada tajam, ia paling tidak suka saat disinggung masalah umur oleh orang yang jauh lebih muda.

" Aku tahu itu, Edward Buckingham, tidak, apa aku harus menyebutmu Scholaron Patema " Ucap Wanita itu yang membuat jantung Edward serasa berhenti, namun ia masih tersenyum dan berlagak bodoh.

" Apa yang kau maksud, aku sama sekali tak mengerti, Scholaron Patema ? Siapa itu.?" Ucap Edward dengan senyum namun jantungnya berdetak gila, Scholaron Patema, adalah nama sebelumnya dari Edward Buckingham.

" Scholaron Patema, Umur 3450 tahun, seorang pemilik Phantasm Berkonsep Darah, atau dapat disebut Ars Patema, Seorang Leluhur Vampir Sejati Bergaris darah paling Murni, Kepala keluarga Patema yang ke 765, Scholaron Anvicus Estora Patema. " Ucap Wanita itu, Edward yang mendengar itu seketika muncul didepan wanita itu membawa kartu, dan langsung ingin memenggal kepalanya, namun ia tiba-tiba dihentikan oleh sesuatu.

Tidak lebih tepatnya, Badannya berhenti dan tidak mau bergerak. Wanita itu kembali berbicara sambil mengarahkan telapak tangannya ke dahi Edward.

" Maaf harus mengakhiri hidupmu disini, Leluhur Vampir Sejati. " Namun sebelum tangan wanita itu sampai ke kepala Edward, Edward mengucapkan sesuatu yang membuat atmosfer berubah.

" [ Ars Patema : Tekanan Darah nol ] " Ucap Edward, lalu seketika tangan milik Wanita itu pecah menjadi daging daging, dan darahnya menyembur keluar, namun seperti tidak kesakitan atau terjadi apa-apa wanita itu hanya menendang Edward menggunakan kaki halusnya, tapi bagi Edward itu seperti dihantam oleh bongkahan besi berat, lalu Edward yang tadinya berhenti diudara, terpental hingga menghantam pohon-pohon dibelakangnya dan berhenti saat menabrak sebuah air mancur.

" Cih, Itu sakit Wanita gila " Ucap Edward, namun ia sudah berubah, topinya sudang menghilang, kacamata budarnya juga hilang, memperlihatkan sepasang mata tajam haus darah dengan pupil merah dan sklera hitam, lalu sepasang gigi taring dimulutnya, membuat fiturnya seperti vampir.

Wanita itu berjalan tenang mendekat kearah Edward, namun yang mengejutkan Edward tangan wanita itu yang ia pecahkan menggunakan Phantasmnya telah tumbuh kembali, baru seperti semula.

" Kau memiliki kegigihan yang kuat Scholaron Patema, aku berapresiasi untuk itu, namun kau seperti semut didepanku. " Ucap Wanita itu.

" Semut ? HAHAHAHAHAHAHAHA, Sudah Ribuan tahun aku hidup, namun ini pertama kalinya ada seseorang yang memanggilku seperti itu, dah bahkan jika ada aku akan membunuhnya. " Ucap Edward, lalu dia menggigit tangannya dan darah mengucur keluar.

" [ Ars Patema : Blood of Origin ] " Setelah mengucapkan itu, tubuh Edward berubah merah sepenuhnya dan tebentuk senyum iblis di mulutnya.

Seketika ia berubah menjadi darah dan bergegas ke wanita itu dalam bentuk darah yang menggeliat geliat di tanah.

Wanita itu masih dengan tenang berdiri disana, namun Edward telah muncul didepannya dan mencoba memasuki tubuh wanita itu lewat lubang mana saja.

Namun itu digagalkan, seketika diseluruh badan wanita itu ada Energi yang menolak Tubuh Darah Edward menyebabkannya berceran kemana mana, namun Edward kembali membentuk Dirinya dan darahnya perlahan menyatu kembali.

' Wanita ini, dia mempermainkanku, apa aku selemah ini ? ' Pikir Edward, selama ini Phantasmnya dapat membunuh siapa saja itu karena , saat dia dalam mode phantasmnya ia berbentuk cairan dan ia abadi, yang kedua ia tidak bisa tertusuk benda fisik karena tubuhnya akan seperti air yang dilempar batu, yang ketiga hanya dengan memasukkan tetes terkecil darahnya ketubuh orang lain, orang itu akan langsung meledak tubuhnya, karena Edward dan seluruh darahnya tehubung.

Ini adalah Ars Patema, yang kekuatannya tidak perlu diragukan lagi, salah satu Phantasm terkuat, Phantasm yang digolongkan sebagai Anti-Creature, atau anti makhluk.

" Kau lemah, karena kau masih menyimpan perasaanmu Scholaron Patema. " Ucap Wanita itu seperti menjawab pertanyaan dalam benak Edward.

' Apa dia membaca pikiranku ? ' Pikir Edward dalam benaknya, namun saat dia masih melihat wanita itu, saat dia berkedip wanita itu sudah hilang, dan muncul dibelakangnya.

Edward sama sekali tidak bisa bergerak, tubuhnya tidak mengikuti sesuai perintahnya, lalu tanpa ia sadari kepalanya berbalik kebelakang, dan wanita itu menyentuh pipi Edward.

" Kau masih kecil saat itu, sekarang kau sudah tumbuh besar Est. " Kata Wanita itu dengan nada sedikit sedih.

Namun hanya kalimat itu Edward berhenti mencoba melawan ia malah memasang wajah kaget, dan berbicara dengan gagap.

" Ti-tidak mungkin ka-kau " Kata Edward nanun wanita itu langsung memotongnya.

" Maaf tapi sampai disini saja, Aku tidak akan membunuhmu namun pertemuan selanjutnya kau akan berubah manjadi mayat sesungguhnya, Est " Setelah mengucapkan itu , Wanita itu lalu menggabungkan kelima jari di tangan kanannya menjadi seperti ujung pedang dan menusuk Edward, bukannya teroecah menjadi darah dan selamat, Edward malah terluka dan kembali ke tubuh Vampirnya yang biasa.

" Semoga kita tidaK bertemu lagi, Scholaron Anvicus Esteron Patema " Ucap Wanita itu lalu ia hilang dari tempat itu seperti tidak pernah ada.

Namun pikiran Edward sedang kacau saat ini, tubuh Vampirnya tidak bisa beregenerasi, dan mentalnya sedang jatuh ketingkat yang cukup mengkhawatirkan, tanpa sadar mata merahnya mengeluarkan air mata.

' Jangan tinggalkan, aku lagi, aku mohon '

Mohon maaf jika banyak yang tidak suka dengan cerita saya, karena karakternya, ataupun plotnya, tetapi saya tetap senang menerima kritikan, karena itu sebagai pemacu pengembangan diri saya sebagai penulis baru, masih banyak sekali Plot yang dipaksakan, ataupun karakter yang terlalu OP, jika cerita ini jelek saya mohon maaf,dan juga, buat yang selalu support dan terus kasih dukungan, itu sangat berharga buat saya, saya ucapkan terima kasih. dan tidak lupa, SELAMAT MENIKMATI (^~^)

Aerercreators' thoughts