webnovel

THE GIANT IS MINE

youshouldbe22 · LGBT+
เรตติ้งไม่พอ
15 Chs

Terpilih

Tubuh Edgar yang terbujur kaku mendadak mengejang, tangannya bergetar hebat, giginya berderit menggeram, jemarinya dengan kuat meremas sisi kasur dimana Ia dibaringkan, sesekali ia berteriak meronta, seperti orang yang kesakitan, Ada sesuatu yang hadir didalam dirinya, sesuatu yang tak terlihat oleh Olivier dan Erenai, sesuatu yang mengganggu jiwa Edgar, ini seperti Lucid dream bagi Edgar, Olivier dan Erenai panik, Olivier tidak tahu apa yang harus Ia lakukan, Olivier tidak mengerti sihir, Ia hanya mengerti pedang dan berkelahi, Erenai berusaha menenangkan raga Edgar, namun sesuatu yang lebih kuat membuat Erenai terpental cukup jauh, tubuhnya menabrak dinding.

"awwww" teriak erenai mengaduh kesakitan.

"Eren, kau tidak apa apa?" tanya Olivier meraih tangan Erenai untuk membantunya berdiri.

"Apa yang terjadi dengan Edgar? kenapa dengan tubuhnya? ada apa dengan semua ini? katakan Eren?" Tanya Olivier bertubi tubi dengan kepanikan yang tak bisa ia sembunyikan.

"Entahlah, ada pergulatan yang merasuki Edgar, ini harus dihentikan dari sana, Aku membutuhkan bantuanmu Olivier" Ujar Erenai yang sudah bangkit.

"Apapun, apapun katakanlah Eren, akan aku lakukan demi menjaga Edgar"

Erenai berjalan kembali mendekati tubuh Edgar, dengan segera Eren melucuti pakaian Edgar hingga tubuh gagah Edgar terpampang nyata diatas ranjang, pahatan tubuh yang indah dimata Olivier, Olivier menelan ludah, Ia begitu mengagumi tubuh kekasihnya, bahkan dalam keadaan yang sedang buruk seperti ini Olivier sempat sempatnya memikirkan sesuatu yang membuatnya terangsang.

"Olivier, kemarilah, lepaskan celanamu" Perintah Eren, wajah Olivier semakin bingung karena Eren memintanya telanjang.

"sudah cepat, jangan terlalu banyak berpikir, segera telanjang dan kemarilah" Perintah Eren lagi.

Tanpa berpikir lagi, Olivier melepas celananya, Ia mengutuk dirinya yang terangsang, bisa bisanya penisnya mengeras karena melihat tubuh Edgar yang telanjang, bisa bisanya Ia malah terangsang dalam keadaan buruk seperti ini.

"tenang Olivier, ini adalah bagian favoritmu, setubuhi adikku!" Eren kembali memerintah.

"apa!!?, apa Aku tidak salah dengar Eren?"

"jangan banyak bertanya, cepat lakukan, Aku akan mentransfer jiwamu kedalam jiwa Eddy, ada sesuatu yang terjadi disana, Hanya kau yang mampu membantunya"

Dengan sedikit ragu Olivier mendekati Edgar, menarik tubuh Edgar ke sisi ranjang, dengan begitu bokong Edgar menghadap ke arah batang kejantanan Olivier yang sejak tadi mengeras dan mencuat sebesar betis Edgar, Olivier memandang Eren, Eren mengangguk.

Pelan pelan Olivier memasukkan batang kejantanannya kedalam liang senggama milik Edgar.

"arghhhhhh" Edgar berteriak histeris.

Olivier menghentikan gerakannya, namun bahunya dipegang oleh Eren.

"teruskan, kau harus memasuki Eddy secara utuh Olivier" ujar Erenai.

Sebuah cahaya kebiruan mengalir dari telapak tangan Eren, cahaya itu mengalir keseluruh tubuh Olivier, merambat dan terus merambat ketubuh Edgar, kini keduanya sama sama dialiri cahaya biru yang dihasilkan Eren, cahaya biru itu menyelimuti tubuh baik Edgar maupun Olivier.

Olivier menghentakkan pinggangnya, batang kejantanannya masuk utuh kedalam tubuh Edgar tanpa melukai liang senggama Edgar, dan rasa nikmat mengalir dalam diri Olivier, masih dipenuhi pertanyaan, bagaimana mungkin batang kejantanan Olivier yang berukuran panjang hampir 40CM dan diameter 20Cm itu masuk semuanya keseluruh tubuh Edgar tanpa membuat Edgar kesakitan.

Olivier mengerang menahan nikmat, liang senggama Edgar seperti memijitnya, liang senggama yang sempat dikecapnya di Borka River, liang senggama yang membuatnya ketagihan dan membuatnya gila, liang senggama yang nikmatnya tiada tara bagi Olivier.

Mata Olivier memejam, namun badannya tetap bergerak maju mundur, dalam setengah sadar, Olivier mendapati dirinya didalam sebuah kegelapan yang Ia sendiri tidak tahu ada dimana.

Ini bukan Mimpi, bukan pula Lucid Dream, ini benar nyata, didalam sana Olivier memakai pakaian perangnya, lengkap dengan Zirah dan helm besi berwarna silver, serta pedang yang sering Ia bawa, sedangkan tubuh aslinya berbagi peluh dengan Edgar dengan terus bergerak maju mundur, sehingga penis raksasanya terlihat begitu perkasa menyeruak, keluar masuk di dalam liang senggama Edgar.

Olivier yang berada di dimensi Edgar, melihat tubuh telanjang kekasihnya terikat dengan rantai besar, ada makhluk aneh dengan tentacle berwarna hitam melilit tubuh Edgar, tentacle itu masuk kedalam mulut, bokong dan juga lubang kencing Edgar, menyetubuhi lubang di tubuh Edgar dengan gerakan cepat, Edgar melolong bak serigala, meraung sejadi jadinya.

Olivier geram, wajahnya dipenuhi amarah melihat kekasihnya diperlakukan seperti itu, tidak ada yang boleh memasuki liang favorit Olivier di tubuh Edgar, hanya Olivier yang boleh memperlakukan Edgar seperti itu, hanya Olivier seorang yang boleh menyetubuhi Edgar.

"LEPASKAN TENTACLEMU BAJINGAN!!" Maki Olivier

Olivier berlari mendekat, Ia mengayunkan pedangnya, menebas tentacle yang masuk kedalam liang bokong Edgar, Olivier mengayunkan pedangnya lagi menebas Tentacle yang melilit ditubuh Edgar serta tentacle yang memasuki liang mulut dan lubang kencing Edgar.

Tentacle itu menggelepar, pemiliknya berteriak kesakitan, separuh bagian yang masih menempel ditubuh Edgar ikut terlepas, Edgar lunglai, Olivier kembali mengayunkan pedangnya menebas rantai yang mengikat tangan Edgar, tubuh telanjang Edgar tak sadarkan diri.

Olivier makin berang, matanya memerah dipenuhi amarah, Ia tidak menerima kekasih yang sangat Ia cintai disakiti.

"MATI KAU JALANG!!" Teriak Olivier

Olivier melompat mendekati makhluk aneh itu, Ia kembali mengayunkan pedangnya yang besar, menebas kepala makhluk aneh yang tubuhnya dipenuhi tentacle berwarna hitam.

Tak ada yang mampu menghindari serangan panglima terkuat Fikseidon, dengan sekali tebasan, makhluk itu hancur berkeping keping, bukan darah yang keluar dari tubuh makhluk seperti gurita itu, melainkan cahaya keemasan yang berterbangan.

Olivier meraih tubuh Edgar yang telanjang, lunglai, lemas tak berdaya. Ia merebahkan kepala Edgar di pahanya.

"Eddy, kumohon sadarlah, jangan tinggalkan Aku"

"Edd, Aku mencintaimu, Aku mohon kembalilah"

Olivier menitikkan air mata dari balik helm besi yang ia pakai, air matanya menetes ke pipi Edgar, pelan namun pasti, mata Edgar yang terpejam, mengerjap terbuka, memandangi Olivier yang menangis.

"Edd, Eddy" Olivier memanggil manggil nama kekasihnya.

"ini aku Olly" Lirih Edgar berusaha menampilkan senyum manisnya.

"Edd, Aku mencintaimu"

Edgar mengangguk lemas mendengar ucapan Olivier, tentu saja, tentu saja Edgar juga mencintai pria bertubuh besar didepannya, pria yang baru Edgar temui namun sudah menanamkan benih benih cinta yang membuat Edgar sangat beruntung memiliki Pria raksasa seperti Olivier.

"jangan menangis Olly, Aku tidak apa apa" Ujar Edgar berusaha menghibur kekasihnya.

"Aku merindukanmu Edd" lirih Olivier melepas helmnya.

Olivier merapatkan wajahnya, mencium bibir Edgar, bibir merah yang sangat ia sukai, bibir dengan rasa yang hambar namun mampu memabukkan Oliver, tangan Edgar yang lemas berusaha meraih pipi Olivier, memberikan belaian yang sangat lembut, belaian yang penuh cinta kasih dari seorang Edgar kepada Olivier yang sudah resmi menjadi kekasihnya.

Cahaya keemasan yang muncul dari tubuh makhluk mirip gurita berwarna hitam tadi menggumpal, menyatu menjadi sosok tubuh lain, sosok tubuh wanita dengan pakaian seperti seorang permaisuri, permaisuri yang mirip dengan clarinda namun jauh lebih cantik bercahaya.

Wanita itu tersenyum tulus memandang Edgar dan Olivier yang sedang berciuman penuh rindu, Olivier yanh menyadarinya segera membopong tubuh Edgar, mereka melompat menghindari wanita bercahaya keemasan itu.

"jangan takut Olivier" Ucap Wanita itu tersenyum, tubuhnya melayang didalam dimensi yang gelap.

"si..siapa kau?" Tanya Olivier terbata bata.

"terima kasih telah menyelamatkan kutukanku, sudah lama Aku menanti kedatanganmu" Ucap wanita bercahaya dengan suaranya yang lembut.

"me..menantiku" Olivier kebingungan, Ia mempererat pelukannya terhadap Edgar, Edgar menyembunyikan wajahnya didalam zirah Olivier.

"aku Clara, kau pasti mengenal namaku" Ujar wanita bercahaya yang bernama Clara, pelan pelan tubuh clara yang melayang turun, sehingga mereka tampak sejajar dengan jarak berjauhan.

"Ra..Ratu Clara? Apa kau benar benar Permaisuri King Henry?" Tanya Olivier mengingat nama tersebut.

Clara memang seorang permaisuri, Istri King Henry, Raja pertama yang memimpin Kerajaan Fikseidon ratusan tahun yang lalu, nenek moyang dari King Gideon, bagaimana mungkin? seseorang dengan usia ratusan tahun masih tampak cantik dan muda, kebingungan kembali melanda hati Olivier.

"jangan takut Olivier, Aku tidak akan melukaimu, Aku justru berterima kasih atas bantuanmu dan Edgar yang berhasil menemukanku dan juga melepaskan kutukan Soka" ucap Clara lagi.

"so..soka" Mata Edgar terbelalak, Ia begitu mengingat penyihir tua yang menyeramkan itu, penyihir yang menghalangi perjalanan mereka.

"Kau tidak perlu terkejut Edgar, Soka memang telah berusia ratusan tahun, Ia hidup abadi berkat sihir jahatnya" Ujar Clara menjelaskan.

Mata Edgar terbelalak, tak menyangka ada makhluk yang berusia ratusan tahun seperti Soka, Edgar menatap Olivier, Olivier mengangguk seolah mengerti apa yang dipikirkan Edgar.

"Olivier, seperti yang sudah diramalkan, kalian adalah yang terpilih, Aku mempercayakan kebahagiaan Fikseidon kepadamu dan Edgar, mendekatlah, jangan takut, Aku tidak akan menyakiti kalian" Ucap Clara dengan lembut.

Olivier menurunkan tubuh telanjang Edgar yang ia gendong, wajah Edgar tersipu, tangannya menutup selangkangannya yang mengeras, Edgar memekik dan memaki dirinya didalam hati, Ia sangat malu dengan keadaanya yang bergairah didepan Carla, Carla yang menyadari hal itu kemudian tersenyum.

"tidak perlu malu Edgar, kemarilah" Clara tersenyum melihat Edgar yang tersipu malu, Pria tampan bertubuh lebih kecil dibanding Olivier itu tampak lucu bagi Clara, pantas saja Olivier langsung jatuh hati.

Olivier dan Edgar mendekat, Olivier berlutut disusul Edgar disampingnya.

Clara menyentuh kening Olivier, mengalirkan cahaya keemasan yang masuk ke tubuh Olivier, begitu juga dengan Edgar, Clara menyentuh kening Edgar, cahaya yang sama mengalir merasuk kedalam diri Edgar.

"Aku percaya, hanya kalian yang mampu menghentikan Soka" ucap Clara lagi.

Perlahan namun pasti tubuh Clara menghilang mulai dari kaki, merambat hingga ke kepala, menyisakan Cahaya terang benderang yang menyinari dimensi yang gelap, bertepatan dengan menghilangnya Clara, Edgar dan Olivier kembali ke raganya, Raga dimana Edgar sedang disetubuhi Olivier.

Mata keduanya terbuka, saling tatap dan saling memandang penuh cinta, Olivier menghentikan aksinya, karena Ia merasa sudah membawa Edgar kembali, namun tangan Edgar menarik jemari Olivier.

"Aku mohon, lanjutkan, tuntaskan, Aku menginginkannya"

Mendengar gayung yang bersambut, Olivier tak membiarkan batang kejantanannya lepas dari liang senggama Edgar, Olivier tetap menggerakkan pinggulnya maju mundur dihiasi desahan desahan Edgar.

"oh come on, apa aku tidak dianggap ada disini" Celetuk Erenai yang menyaksikan pergulatan Olivier dan Edgar.

"baiklah, sepertinya Aku harus pergi sebentar, Aku tidak mau menjadi penonton" Ujar Erenai lagi, lalu menciptakan portal yang biasa Ia gunakan untuk berpindah pindah tempat.

Olivier memeluk tubuh Edgar, Ia menggendong Edgar dengan batang kejantanan yang masih menancap di liang senggama milik Edgar.

Olivier menghempaskan pantatnya ke pinggir kasur, sehingga posisi berubah menjadi memangku Edgar, Edgar mengalungkan tangan dileher Olivier, keduanya berpagutan mesra dengan hentakkan hentakkan pelan dari tubuh mereka yang sama sama merapatkan diri untuk saling menikmati.

"aaah Olly, sejak kapan kau menyetubuhiku? aaah" Desah Edgar semakin mempererat pelukannya karena tak tahan atas benda tumpul yang mendesak, melesat keluar masuk didalam liang senggamanya.

"entahlah, mungkin 2 atau 3 jam yang lalu ed" Jawab Olivier santai.

Memang kenyataannya seperti itu, ritual yang dilakukan Eren tidak begitu cepat, ada proses dimana Olivier cukup kesulitan menggapai dimensi yang ia tuju untuk menyelamatkan jiwa Edgar.

"ooh god, 2 jam, dan kau masih belum membuahiku" teriak Edgar sambil tetap diiringi desahan desahan nikmat yang keluar dari mulutnya.

"bahkan aku ingin melakukan ini seharian suntuk bersamamu Ed"

"ouchhh Olly, jangan lepaskan selagi kau mampu bertahan" ucap Edgar menggoda Olivier.

"Kau akan merasakan pegal seharian karena menantangku Ed" jawab Olivier penuh cinta.

Terang saja, Olivier yang diizinkan seharian suntuk menikmati tubuh Edgar segera menggunakan kesempatan itu sebaik mungkin, berganti posisi dan gaya demi mencapai kepuasan bersama.

Desahan, erangan, raungan, menggema di dinding kamar, entah sudah berapa lama mereka bercinta, yang jelas masing masing dari mereka sudah berkali kali menyemburkan cairan kenikmatan penuh cinta yang keluar dari masing masing kemaluan mereka, membasahi tubuh keduanya yang berpeluh.

Matahari telah terbenam, hari berganti malam, namun pergulatan hasrat dari kedua insan yang bernama Olivier dan Edgar tetap berlanjut, hingga fase terakhir yang membuat mereka mendesah kencang menyudahi permainan mereka, seisi ruangan menimbulkan aroma cairan mereka berdua.

Edgar sudah tak beraturan, tubuhnya lengket, penuh cairan yang membasahi seluruh bagian tubuhnya termasuk wajah dan rambutnya.

"Olly, kau luar biasa" Puji Edgar yang mengatur nafasnya yang kembang kempis tak beraturan

"kau pikir kau tidak? kau juga sangat luar biasa Ed" Puji Olivier balik.

"apa kau berhasil memasukkan semuanya, Olly?"

Olivier mengangguk, Ia paham maksud Edgar, tentu saja batang kejantanan Olivier mampu masuk utuh, bahkan Edgar tak merasakan jika Batang kejantanan Olivier menembus diafragmanya, bergerak didalam perut Edgar, tentu saja semua karena bantuan Erenai dan juga kekuatan yang sudah diberikan Clara, kalau bukan karena hal itu, sudah pasti Edgar akan mati saat bercinta dengan Olivier.

"bagaimana mungkin, kenapa aku tak merasakan sakit, yang kurasakan hanya gesekan nikmat di bagian bokongku" Ucap Edgar.

"berhentilah berbicara yang mengandung godaan Ed, kau membuatku keras dan bangun lagi"

"tidak, tidak, tidak, cukup Olly, kita sudah melakukan sejak siang hingga larut malam" Ujar Edgar, bulu kuduknya merinding, tak terbayang jika Olly meminta tambahan waktu lagi, bukan Edgar tidak menyukai, namun Edgar sudah letih bergerak memompa batang kejantanan Olivier.

"Kau mau ikut bersamaku membersihkan diri, setelah itu kita mencari makan malam" Ujar Olivier bangkit dari ranjang.

"hanya membersihkan diri?" Tanya Edgar meyakinkan.

"aku janji, Aku mencintaimu Edd"

"baiklah, Aku juga mencintaimu Olly"

Olivier menggendong tubuh Edgar meninggalkan ranjang yang berantakan, mereka menuju ke sebuah bilik untuk membersihkan diri dari pergelutan cinta kasih mereka yang mereka berdua lakukan seharian.

Portal Erenai kembali muncul, sontak Erenai langsung menutup hidungnya karena ruangan kamar ini menjadi penuh aroma cairan Edgar dan Olivier.

"Pasangan sialan, mereka yang bersenang senang, Aku yang harus membersihkan bekas mereka" Umpat Erenai.

Erenai menjentikkan jarinya, cahaya kehijauan keluar dari ibu jari dan jari telunjuk Erenai. Cahaya itu mengitari ranjang yang langsung membuat ranjang yang berantakan menjadi rapi, kemudian mengitari seluruh ruangan, hingga aroma cairan kenikmatan hasil pergulatan dua kekasih itu menghilang.