webnovel

The Ghost

War of Agrestian yang terjadi di sudah merubah kehidupan Shadow yang sebelumnya adalah pewaris tahta Kingdom of Azeroth menjadi petualang biasa, Shadow justru menikmati hal tersebut. Shadow yang sudah bersumpah untuk membebaskan Azeroth dari kekuasaan Belarus Empire memutuskan bertualang sambil mengumpulkan pasukannya, mampukah Shadow memenuhi janji tersebut?

Dante_Uchiha · แฟนตาซี
เรตติ้งไม่พอ
21 Chs

Chapter 7:Escape to East

"Suara apa itu? Kencang sekali." tanya Mistral,

"Sepertinya uji coba senjata tersebut sudah dimulai" kata Gulark, berjalan ke area uji coba. "Memangnya suranya sekeras ini ya?" tanya Luciana, "Yang dipakai orang itu bahkan tidak bersuara sama sekali dan justru hanya seperti angin." kata Gulark, "Seperti itu kah? Jadi penasaran seperti apa orangnya." kata Marrie, "Ketika waktunya dan takdir mengijinkan kau pasti bertemu dia." kata Gulark sambil ke berjalan ke tempat uji coba senjata tersebut. Shadow yang sudah berada di lokasi masih mecoba dan beradaptasi dengan senapan tersebut, masih membidik target boneka. "Jadi seperti apa rasanya?" tanya Gulark, "Gahhhh..." reaksi Shadow denga kaget dan tembakannya cukup jauh. "Hahahahahahaha, jadi kau juga perlu konsentrasi memakai senjata itu ya?" kata Gulark dengan tertawa. "Jelaslah, bagiku ini masih sangat baru." kata Shadow, "Jelas, ini juga baru bagi kami, tapi sepertinya kau duluan yang bisa menguasai senjata ini." kata Gulark, "Para Warg akan diapakan?" tanya Shadow, "White Fang dan kelompknya akan menjadi milik kalian, mereka sudah jinak kan?" kata Gulark, "Setelah kembali ada 1 slot untuk Warg tersebut, menurutmu bagaimana?" kata Shadow, "Lisa atau Mirabel bisa mengisi posisi tersebut." kata Gulark, "Hmm....akan aku pikirkan nanti. Sesosok banyangan manusia sedang melihat Shadow dan Gulark, mata biru dari sosok manusia tersebut sedang mengamati Shadow tanpa disadari Shadow dan Gulark sedikitpun.

Sementara itu di Palace of Eternal, King Disonius sedang membaca laporan, tentang keberadaan dari keponakannya. "Yang mulai kabar terbaru Prince Blackheart berada di Town of Mary, menjadi seorang petualang." kata seorang prajurit, "Sudah dipastikan?" tanya King Disonius, "Sudah dipastikan, mata-mata kita juga didalam Adventure Guild juga sudah memastikan hal tersebut." kata prajurit, "Baiklah kita siapkan pasukan pengejar." kata King Disonius, "Masalahnya saat ini dia sedang berada di Titaniumforge, sedang menjalankan tugas." Baiklah akan aku tunda sampai 3 hari, pastikan mereka sudah kembali ke Town of Mary." kata Disonius, "Baik King Disonius." kata prajurit tersebut lalu pergi, "Balas dendam pada Heart Royal Family akan selesai jika Shadow sudah tewas." kata King Disonius. King Disnonius segera menaiki kudanya dan segera menuju ke ke kota dengan cepat, King Disonius memacu kudanya dengan dikawal beberapa Knight of White Snake Legion. King Disonisu segera berhenti si sebuag rumah seorang Oracle. "Oracle, apa benar sang Grim Reaper yang dulu kau maksud adalah keponakanku?" tanya sang raja ke Oracle of Fate, "Kematian berada didekatmu, tidak terikat dengan darah tetapi tidak terikat dengan order" kata sang Oracle, King Disonius segera kembali dengan wajah marah.

Siangnya Shadow segera berkemas untuk kembali ke Town of Mary bersama Marrie, Mistral dan Luciana. Gulark menyusul juga berkemas, kali ini dia membawa design senjata tersebut dan naik keatas Warg. "Ahkirnya kita akan pulang ke Town of Mary, sudah tidak sabar ingin makan daging bakar di Adventure Guild." kata Shadow, "Memangnya makanan di Titaniumforge kurang enak?" tanya Mistral, "Kurang banyak lebih tepatnya...." kata Shadow, Gulark tertawa lepas sementara Luciana menahan tawa. Seketika Shadow terkejut karena sesuatu melewati wajahnya dengan sangat cepat, Shadow terjatuh dan sesuatu menancap di dinding. "Eh apa itu?" tanya Luciana sambil menarik pedangnya, "Tembakan panah kah?" tanya Mistral menyiapkan panahnya, Seorang pria berpakaian hitam dan bermata biru berdiri didepan mereka dengan memegang sebuah katana dan melemparkan lagi pisau yang sama seperti yang sebelumnya. "Assassin dari Black Serpent Clan!" kata Gulark, Mistral segera menembakan panahnya tetapi assassin tersebut dengan mudah menangkis tembakan panah dengan katananya. Shadow segera turun dari White Fang dan maju dengan deathshyctenya, dan Marrie menemakan Fire Bolt dari tongkat sihirnya. Assassin tersebut menghidari sihir Marrie dan bergerak maju, Luciana yang sudah bersiap dilewati dengan mudah dan langsung menyerang Shadow, Shadow menghadang serangan tersebut dengan senjata Soul Reaper Deathshycte. Assassin tersebut berkedip kepada Shadow, Shadow langsung menembakkan senapannya dan Assassin itu segera mebrubah menjadi kayu pohon. "Assassin yang cukup mengerikan." kata Mistral, "Dia.....memberikan peringatan." kata Shadow, "Apa? tidak mungkin bukannya tadi...." kata Mistral, "Aku tahu kode yang dia berikan adalah kode yang hanya Black Serpent Shadow Master dan Royal Family saja yang tahu." potong Shadow, "Apa itu....paman V?" tanya Luciana, "Iya itu dia, aku sangat mengenali teknik pedangnya dan senjatanya yang sangat khas." kata Shadow, "Dia berpesan apa?" tanya Luciana, "Katanya jangan kembali ke Town of Marry, kau sedang diburu. Kingdom of Timania di timur sudah tahu keberadaanmu dan siap menerimamu, kutunggu di perbatasan timur" kata Shadow, "Sepertinya Emperor sudah mencium keberadaanmu, apa yang harus kita lakukan?" tanya Marrie, "Segera ke timur, setahuku hanya beberapa jam saja perjalanan dan bisa mencapai kesana dengan cepat." kata Shadow, "Mengingat Black Serpent Assasssin Clan adalah kepercayaan keluarga kerajaan sejak dulu, paman V tidak mungkin berbohong." kata Luciana. "Ya sudah kalau begitu, perbatasan timur tujuan berikutnya." kata Shadow.

Shadow kembali bersiap untuk pergi menuju ke perbatasan timur, seorang pasukan penjaga yang mendengar hal tersebut segera menulis surat dan mengirimnya ke King Disonius. Shadow yang tidak menyadari hal tersebut segera bersama kelompoknya bergegas menuju ke perbatasan timur. King Disonius yang berada dikamarnya, segera menerima pesan tersebut yang dikirim dengan sihir. "Jadi Prince Blackheart ingin lari ke perbatasan timur ya? Tidak akan aku lepas kali ini." kata King Disonius dengan bergegas ke luar kamar. "Commander Arthenius, kau ada dimana?" tanya King Disonius sambil berjalan ke ruang utama istana, "Commander sedang ada di lapangan, apa perlu aku panggilkan, yang mulia?" tanya seorang pelayan, "Tidak perlu, aku akan kesana." kata King Disonius segera menuju ke lapangan. Dilapangan, Commander Arthenius melatih pasukannya dan memberikan instruksi untuk menebas atau menusuk musuh. "Commander, segera siapkan pasukanmu." kata King Disonius, "Sudah ditemukan ya Prince Blackheart?" tanya Commander Arthenius, "Mereka sedang menuju ke perbatasan timur, salah satu scout kita melihat mereka di Titaniumforge." kata King Disonius, "Kalau begitu akan aku siapakan pasukan terbaik yang hamba punya." kata Commander Artherius, "Bawa dia hidup-hidup...." tambah King Disonius lalu kembali ke ruangannya. Tidak lama King Disonius melihat Commander Arthenius segera pergi dengan 300 pasukan berkuda khusus, menuju ke arah timur.

Shadow segera memacu White Fangs ke perbatasan timur, walaupun posisi mereka cukup dekat tetapi medan lokasi menuju jalan utama perbatasan cukup sulit. V membimbing mereka menuju ke jalan utama dengan meninggalkan tanda di pohon, Shadow bersama anggota kelompoknya mengikuti tanda tersebut. "Medan keluar dari hutan memang cukup merepotkan, untung paman V memberi tanda." kata Luciana sambil memacu Wargnya, "Setidaknya kita sudah dekat dengan perbatasan timur." kata Marrie sambil memacu Wargnya dan melihat peta, "Sedikit lagi sampai ke Timania, setelah itu dipikirkan nanti." kata Shadow memacu White Fang, tidak lama mereka masuk ke jalan utama dan tetap memacu Warg mereka. Pasukan berkuda kerajaan Belarus segera menyusul dibelakang kelompok Shadow, Marrie membuat jebakan Fire Wall dan Mistral membuat jebakan tali untuk menahan laju pasukan Belarus.

Shadow yang memacu White Fangs keluar hutan terlebih dahulu dan melihat sosok assasin tersebut menaiki kuda berwarna merah padam, disusul dengan anggota kelompok Shadow dan seekor Warg tanpa riders sama sekali. "Gulark tidak ikut ya? sayang sekali....padahal King Erenius ingin bertemu dengannya...." kata V disaat melihat Shadow dan kelompoknya berhasil keluar hutan dan terus menuju ke desa terdekat dan menghadang tepat ditengah jalan.

Pasukan Belarus yang tiba di pintu masuk keluar hutan seketika berhenti, melihat sosok Assassin yang ada ditengah jalan dengan kuda berwarna merah padam. "Berhenti, apa maksud dan tujuan kalian membawa pasukan ke wilayah Timania Empire?" tanya Assassin tersebut, "Kami mengejar penjahat yang dicari oleh Emperor Disonius, kuharap anda memberi jalan." kata Commander Artherius, "Penjahat? Dari tadi aku berjaga disini tidak melihat seorang pun lewat. Mundur atau akan aku laporkan tindakan kalian sebagai serangan ke Timania Empire." kata Assassin tersebut, "Semua mundur....!" perintah Commander Arthenius, "Akan aku runding kan hal ini pada Emperor Disonius....ingat perkataanku." kata Commander Arthenius pada Assassin tersebut lalu mundur.

V segera mundur ke desa terdekat dan melihat 5 Warg yang berada di kandang khusus Adventure Guild, V segera masuk ke Adventure Guild dan melihat Shadow dan kelompoknya sedang istirahat. "Kalian cukup beruntung, Commander Arthenius adalah Rider spesialis penangkapan penjahat penting." kata V sambil melepaskan penutup wajahnya, "Sudah kuduga itu adalah kau paman, teknik Black Serpent memang terkadang tidak bisa di logika." kata Shadow, "Untuk sementara kalian bertugas dulu di Adventure Guild cabang Timania, kebetulan aku sudah merekomendasikan dirimu sebagai Commander of Timania Rider Force." kata V, "Apa mungkin King Tarsarus masih memimpin Timania?" tanya Shadow, "King Tarsarus sudah memutuskan pensiun, calon tunangan utamamu yang menjadi Empress of Timania." kata V, "Calon tunangan....HHHHHEEEEE?!" kata Shadow dengan terkejut.