webnovel

The Forgotten Princess.

Bijaklah memilih bacaan, terdapat beberapa adegan kekerasan dan dewasa dalam novel ini. “Suka atau tidak suka kau akan tetap menjadi wanitaku, Gina,”ucap Massimo dingin tak terbantah. “Semuanya sudah tertulis dalam perjanjian yang dibuat kakekmu dan kakekku.” “Aku bukan bagian dari keluarga Sanders lagi, jadi aku tidak berkewajiban memenuhi perjanjian itu.” Gina menjawab lantang tanpa rasa takut. Massimo tertawa lebar. “Jadi kau menolakku?” “Tentu saja!” “Baik, kalau begitu akan kubuat satu-satunya orang yang kau cintai hidup dalam keadaan menyedihkan. Akan kubuat dia berharap kematian lebih baik dari hidupnya saat ini,”ancam Massimo sungguh-sungguh. sinopsis: Gina yang terlahir dari wanita yang tak diakui keberadaannya oleh keluarga sang ayah terpaksa harus mencari ayahnya ke Barcelona atas amanat sang ibu yang meninggal karena kanker. Hidup bersama ibu dan saudara-saudara tirinya ternyata tak membuat hidup Gina menjadi lebih baik, sang ibu tiri yang mengincar harta ayahnya menghalalkan segala cara untuk membuat putra kesayangannya Diego Alvarez menjadi ahli waris keluarga Sanders. Sementara itu Gina harus terjebak dalam sebuah perjanjian gila yang dibuat kakeknya puluhan tahun yang lalu untuk menjadi wanita seorang ahli waris dari penguasa Barcelona Massimo del Cano yang tak menginginkan pernikahan, Gina menjadi pengganti adik tirinya atas perbuatan sang ibu tiri yang menjebaknya. Hubungan yang Massimo inginkan tak lebih dari hubungan Tuan dan budak, mampukah Gina bertahan dalam hubungan itu? Hubungan mengerikan dari seorang pria yang ternyata menjadi cinta pertamanya.

nafadila · สมัยใหม่
เรตติ้งไม่พอ
618 Chs

Keputusan terbodoh Massimo

Meski sudah keluar dari rumah sakit namun Massimo tidak kunjung masuk ke dalam mobil, dia justru memilih duduk di anak tangga yang cukup ramai dilalui orang-orang dengan kepala tertunduk. Martin yang khawatir identitas Massimo akan terekspos langsung memerintahkan anak buahnya untuk mengalihkan jalur pejalan kaki yang sebelumnya melewati anak tangga tempat Massimo duduk ke arah yang lain.

"Maafkan aku sayang," ucap Massimo lirih dengan mata berkaca-kaca menatap sepatunya yang mengkilap.

Mengingat kembali kondisi Gina yang sangat buruk membuat Massimo tidak bisa berpikir, otak cerdasnya beku seperti es di kutub. Dingin tidak berperi ketika mengetahui wanita yang sangat dicintainya lebih memilih bunuh diri daripada hidup bersamanya.

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com