"Iiiihh kok daerah sini sepi banget ya? Nggak ada lampu sama sekali. Orang lewat aja nggak ada. cuman kakek-kakek itu aja, udah gitu jalan sendirian lagi malam-malam. Nggak takut apa?" Celotehku selama menunggu papa menanyakan alamat pada kakek-kakek yang kami temui.
"Eh, kak kamu nggak salah cari penginapan kan? Kok nyarinya gini amat sih tempatnya terpencil banget." Ucapku lagi.
"Yaaaa.. mana aku tahu Ndraaa. Kalau tahu ya mana mungkin aku pesen penginapan di tempat kaya gini? Tapi bukannya semakin terpencil tempatnya semakin bagus ya penginapan kaya gitu? Berarti belumbanyak orang yang tahu atau menginap kan? Masih asri gitu lho!" Ujar kakak dengannada positif.
"Iya kalau kaya yang kamu bilang. Kalau tahunya jelek, reot, terus nggak layak huni awas aja lho kak." Tukasku.
"Ya udah lu tidur di mobil aja kalau nggak mau tidur di dalam penginapan nanti. Biar kami bertiga yang masuk hotel." Ucapnya.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com